KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Muhammad Tito Karnavian resmi membuka Banda Heritage Festival di Istana Mini, Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Rabu (26/11/2025) malam.
Pada kesempatan itu, Tito memuji pesona alam, kekayaan sejarah, hingga budaya Banda Neira.
“Banda memiliki sejarah yang sangat panjang. Sejarah Banda ketika menjadi rebutan dunia sehingga dijuluki sebagai Spice Island, pulau rempah-rempah,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (27/11/2025).
Tito menyebutkan, sejarah panjang Banda Neira terlihat dari jejak peninggalan masa lalu yang masih tersimpan hingga kini.
Ia mengapresiasi penyelenggaraan festival yang digelar di Istana Mini, salah satu lokasi bersejarah di Banda Neira.
Di sisi lain, Tito menyoroti beragam budaya yang menyatu di Banda Neira dan membentuk identitas khas melalui akulturasi budaya.
Baca juga: Mengapa Rp 203 Triliun Duit Pemda Masih Mengendap di Bank? Ini Jawaban Mendagri Tito
Lebih lanjut, mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) itu mengapresiasi penyelenggaraan festival yang mampu menghidupkan aktivitas masyarakat.
Tito menekankan, berbagai potensi besar di Banda Neira dapat terus dikembangkan sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Terlebih, pesona alam berupa hamparan gunung hijau, keindahan alam bawah laut yang masih asri, serta bangunan bersejarah dari masa kolonial yang masih terjaga membuat Banda Neira memiliki peluang besar untuk berkembang.
“Masih ada rumah-rumah zaman Belanda yang masih terjaga dengan baik ditambah kekayaan budaya. Itu adalah modal penting dan membahagiakan kita semua,” imbuh Tito.
Lebih lanjut, Tito mengajak semua pihak melakukan refleksi atas berbagai modal besar yang dimiliki Banda Neira.
Baca juga: Mendagri dan Menkes Turun Tangani Kasus Ibu Hamil Meninggal di Papua Atas Perintah Prabowo
Pasalnya, dari hasil kunjungan ke beberapa lokasi, ia masih menjumpai sejumlah anak yang terindikasi mengalami stunting. Kondisi ini terlihat dari ukuran tubuh mereka yang berada di bawah rata-rata.
Oleh karena itu, Tito meminta agar temuan tersebut menjadi catatan penting untuk mengoptimalkan kembali kekayaan Banda Neira.
Secara khusus, dia mendorong agar potensi di bidang perikanan maupun pariwisata dapat dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Tito juga menyarankan Banda Neira meniru konsep pemberdayaan pariwisata di Bali. Menurutnya, Bali memiliki konsep wisata yang ideal.
Sebab, Bali mampu memaksimalkan potensi sekaligus menjaga kelestarian budaya. Keseimbangan tersebut dinilai dapat direplikasi untuk kemajuan Banda Neira.
Baca juga: Fatwa MUI Larang PBB Dipungut Berulang, Pemprov Jateng Tunggu Aturan Kemendagri
Tito menyebutkan, Bali digempur luar biasa. Turis-turis asing maupun lokal dari berbagai penjuru Indonesia berdatangan, tetapi budaya adat lokal masih dominan dan menjadi bagian dari kehidupan.
“Kenapa? Karena instrumen-instrumen ketahanan budaya dan adatnya itu aktif dan dihidupkan dan didukung oleh regulasi,” tandasnya.
Sebagai informasi, sebelum membuka acara tersebut secara resmi, Mendagri bersama rombongan meninjau usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kawasan Istana Mini.
Tito juga menyaksikan pameran foto yang menampilkan kekayaan Banda Neira.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tri Tito Karnavian, anggota Komisi V DPR RI Saadiah Uluputty, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Maya Baby Rampen Lewerissa, Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir, Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Bursah Zarnubi, Bupati Seram Bagian Timur Fachri Husni Alkatiri, serta pejabat terkait dari kementerian/lembaga.
Baca juga: Kemendagri Turunkan Tim Investigasi ke Jayapura Terkait Meninggalnya Irene Sokoy