Hadiri Pertemuan Menteri APEC, Mendag Budi Tegaskan Komitmen Indonesia pada Perdagangan Inklusif dan Berkelanjutan

Kompas.com - 16/11/2024, 13:08 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung Reformasi Organisasi Perdagangan Dunia ( WTO) demi perdagangan yang inklusif dan berkelanjutan.

Tak hanya itu, Indonesia juga mendorong Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik (FTAAP) sebagai langkah penting dalam memperkuat integrasi kawasan Asia-Pasifik. Hal ini sesuai dengan Visi APEC Putrajaya 2040.

Dukungan itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso pada Pertemuan Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC Ministerial Meeting/AMM) Ke-35 yang digelar di Lima, Peru, Kamis (14/11/2024).

Menteri Luar Negeri Sugiono dan Direktur Jenderal (Dirjen) Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono turut hadir mendampingi Menteri Budi.

Baca juga: Pertemuan Bilateral Indonesia-Korea Selatan: Mendag Budi Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA

Mendag Budi mengatakan, WTO merupakan pilar utama Sistem Perdagangan Multilateral. Untuk menjaga sistem ini tetap relevan, dibutuhkan dialog terbuka dan melangkah menuju reformasi WTO.

“Hal ini penting agar pertumbuhan yang inklusif, saling terhubung, dan berkelanjutan dapat tercapai, serta sekaligus memperkuat stabilitas rantai nilai global kita,” kata Mendag Budi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/11/2024).

Mendag Budi menjelaskan, WTO tetap menjadi landasan Sistem Perdagangan Multilateral yang memberikan kerangka kerja penting untuk mengatasi tantangan bersama di antara beragam perekonomian.

“Untuk menjaga relevansi dan efektivitas WTO, kita harus melakukan reformasi yang berarti,” tegasnya.

Baca juga: Pertemuan Bilateral Indonesia-Hongkong, Mendag Budi Dorong Perdagangan dan Investasi Berorientasi Ekspor

Mendag melanjutkan, Indonesia juga meyakini percepatan pembahasan Reformasi Penyelesaian Sengketa WTO merupakan langkah penting dengan memprioritaskan pemulihan sistem penyelesaian sengketa dua tingkat melalui penunjukan anggota Badan Banding.

“Hal ini penting untuk membangun kembali kepercayaan anggota terhadap WTO dan memperkuat kredibilitasnya dalam menyelesaikan perselisihan perdagangan,” imbuhnya.

Mendag Budi pun menyoroti signifikansi akses pasar yang adil bagi produk pertanian, terutama dari negara berkembang. Selain itu, ia turut menggarisbawahi pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) dari negara berkembang untuk berpartisipasi dalam perdagangan global.

“WTO dapat mendukung (hal) ini dengan memberikan bantuan teknis, peningkatan kapasitas, dan mengatasi hambatan nontarif yang berdampak besar terhadap UKM. Dengan demikian, pasar global yang lebih inklusif dapat tercipta,” ujar Mendag Budi.

Baca juga: Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pada kesempatan sama, Djatmiko menambahkan bahwa Indonesia juga berkomitmen memajukan inklusivitas dengan mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan dalam Deklarasi Menteri MC13.

“Meningkatkan peran perempuan dalam perdagangan akan memperkuat ketahanan dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan,” ungkap Djatmiko.

Sementara itu, untuk mengatasi tantangan lingkungan hidup, Indonesia menekankan peran penting mitigasi perubahan iklim yang tidak menciptakan hambatan bagi perdagangan internasional, terutama bagi negara berkembang.

Terkait FTAAP, Djatmiko menjelaskan bahwa kerja sama, peningkatan kapasitas, dan fleksibilitas memainkan peran penting untuk mengakomodasi tingkat pembangunan yang beragam di kawasan APEC.

Baca juga: Mendag Optimistis Kemenangan Trump di Pilpres AS Tak Berdampak pada Perdagangan RI

Menurutnya, isu-isu utama, seperti ketahanan rantai pasok, fasilitasi investasi, dan penghapusan hambatan teknis perdagangan harus ditangani guna memaksimalkan potensi FTAAP.

“Dengan menyamakan kedudukan, terutama bagi UKM, kita dapat mendorong kawasan Asia-Pasifik yang lebih tangguh, inklusif, dan sejahtera,” jelas Djatmiko.

Untuk diketahui, pada AMM Ke-35, terdapat tiga agenda utama, yaitu inovasi dan digitalisasi untuk transisi ekonomi formal dan global, pertumbuhan berkelanjutan, serta perdagangan dan investasi bagi pembangunan inklusif.

Pada kegiatan tersebut, Indonesia juga menyoroti pengurangan limbah pangan, transisi energi adil, dan inovasi hidrogen.

Selain itu, pada pertemuan bilateral itu, Mendag Budi bertemu pula dengan mitra dagang dari Jepang, Singapura, dan Kanada untuk meningkatkan perdagangan, serta mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam sejumlah agenda kenegaraan.

Terkini Lainnya
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Kemendag
Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Kemendag
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Kemendag
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Kemendag
Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Kemendag
Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Kemendag
Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Kemendag
Mendag Busan Apresiasi SPBE Rewulu dan Gapoktan Sidomulyo: BDKT sesuai SOP, Hak Konsumen Terjamin

Mendag Busan Apresiasi SPBE Rewulu dan Gapoktan Sidomulyo: BDKT sesuai SOP, Hak Konsumen Terjamin

Kemendag
Wamendag Roro Tegaskan Perdagangan Harus Berpihak pada Rakyat, Lingkungan, dan Keberlanjutan

Wamendag Roro Tegaskan Perdagangan Harus Berpihak pada Rakyat, Lingkungan, dan Keberlanjutan

Kemendag
Indonesia dan Jepang Teken MoU Senilai 200,8 Juta Dollar AS

Indonesia dan Jepang Teken MoU Senilai 200,8 Juta Dollar AS

Kemendag
Kemendag dan IKEA Teken MoU Perkuat Dukungan UMKM melalui Teras Indonesia

Kemendag dan IKEA Teken MoU Perkuat Dukungan UMKM melalui Teras Indonesia

Kemendag
Produk Lokal Mendunia, Mendag Busan Lepas Ekspor Alas Kaki UMKM Surabaya ke Kuwait

Produk Lokal Mendunia, Mendag Busan Lepas Ekspor Alas Kaki UMKM Surabaya ke Kuwait

Kemendag
Dampingi Presiden Prabowo dalam KTT ASEAN Ke-46, Mendag Busan Tegaskan Indonesia Komitmen Wujudkan Ketangguhan ASEAN

Dampingi Presiden Prabowo dalam KTT ASEAN Ke-46, Mendag Busan Tegaskan Indonesia Komitmen Wujudkan Ketangguhan ASEAN

Kemendag
Peringati Harkonas 2025, Mendag Busan Bagikan 5 Tips Jadi Konsumen Kritis

Peringati Harkonas 2025, Mendag Busan Bagikan 5 Tips Jadi Konsumen Kritis

Kemendag
Mendag Busan Lepas Ekspor Gula Kelapa Produksi BUMDes Senilai Rp 586,4 Juta ke Hungaria

Mendag Busan Lepas Ekspor Gula Kelapa Produksi BUMDes Senilai Rp 586,4 Juta ke Hungaria

Kemendag
Bagikan artikel ini melalui
Oke