Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Kompas.com - 02/08/2025, 15:51 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengajak diaspora Indonesia di seluruh dunia turut mendorong peningkatan ekspor nasional melalui peran aktif sebagai importir dan promotor produk-produk dalam negeri.

Peran aktif diaspora di berbagai negara dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ajakan ini disampaikan Mendag Busan saat berdiskusi bersama diaspora Indonesia dalam Congress of Indonesian Diaspora ke-8 (CID-8) yang diselenggarakan Indonesian Diaspora Network (IDN) Global di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat (1/8/2025).

Turut hadir sebagai pembicara lainnya, Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN) Global Sulistyawan Wibisono. Kegiatan ini diikuti sebanyak 80 peserta diaspora dari berbagai negara termasuk, Amerika Serikat (AS), Australia, Singapura, Taiwan, Qatar, Prancis, dan Kanada.

Mendag Busan didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Isy Karim, serta Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi.

"Ekspor kita terus mengalami kenaikan. Ekspor Indonesia dari Januari hingga Juni 2025 tercatat tumbuh sebesar 7,7 persen, melampaui target tahunan yang sebesar 7,1 persen. Ini tentu tidak terlepas dari kontribusi Bapak dan Ibu semua," ujar Mendag Busan.

Untuk itu, melalui sinergi dengan diaspora di berbagai negara, kita dapat terus mendorong peningkatan ekspor dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sesuai dengan target program pemerintah,” lanjutnya.

Mendag Busan mencontohkan peran diaspora Indonesia di luar negeri yang telah menjadi pelaku usaha, termasuk importir produk Indonesia.

Salah satu kisah sukses yang dibagikan yaitu produk makanan instan Indonesia seperti mi instan yang menyebar luas ke berbagai negara, seperti India dan Nigeria, berkat peran Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan diaspora yang mengenalkan produk tersebut secara organik kepada masyarakat lokal.

"Awalnya mi instan ini dikonsumsi oleh PMI, lalu dikenalkan kepada keluarga tempat mereka bekerja. Anak-anak majikan yang tadinya sekadar mencoba, lama-kelamaan menyukai rasa mi Indonesia. Dari situ, merek ini tumbuh kuat dan dikenal luas ke berbagai negara hingga ke Afrika," jelas Mendag Busan.

Menurut Mendag Busan, pendekatan ini merupakan contoh strategi pemasaran yang efektif dan dapat ditiru untuk produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lainnya.

Untuk itu, Kemendag siap memberikan dukungan penuh melalui fasilitasi penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang mempertemukan diaspora dengan pelaku UMKM dalam negeri.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso menghadiri kongres diaspora Indonesia (Congress of Indonesian Diaspora/CID) ke-8 di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur (1/8/2025).

DOK. KEMENDAG Menteri Perdagangan, Budi Santoso menghadiri kongres diaspora Indonesia (Congress of Indonesian Diaspora/CID) ke-8 di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur (1/8/2025).

 

Dalam kegiatan ini, diaspora yang menjadi importir dapat langsung berinteraksi dengan UMKM yang didampingi oleh perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri.

"Silakan bergabung di Export Center atau kantor perwakilan perdagangan kita. Asal ada komitmen menjadi buyer atau mencarikan buyer, kami akan bantu mencarikan suplai dari UMKM di Indonesia," ujarnya.

"Kami percaya, kerja sama dengan diaspora akan semakin memperkuat keberlanjutan ekspor kita," tegas Mendag Busan.

Mendag Busan meyakini, peran diaspora sebagai mitra UMKM akan memudahkan proses ekspor karena kedekatan budaya, bahasa, dan jejaring yang sudah dimiliki. Ia berharap sinergi ini dapat mempercepat pertumbuhan ekspor nasional dan mendukung pencapaian target pembangunan ekonomi Indonesia.

Sulistyawan menyambut baik dialog dengan pemerintah Indonesia. Ia berharap dialog dapat memberi ruang seluas-luasnya bagi pelaku usaha diaspora menyampaikan pengalaman, tantangan, serta aspirasi dalam mengembangkan usaha dan mendorong produk UMKM masuk pasar global.

Kehadiran diaspora sangat diharapkan menjadi pintu pembuka ekspor karena memiliki pemahaman budaya, selera pasar, dan bahasa yang memudahkan penetrasi produk Indonesia ke luar negeri.

“Kami harap pemerintah dan diaspora dapat bersinergi untuk menemukan solusi yang mendukung kelangsungan ekspor produk Indonesia, khususnya dari pelaku UMKM yang berada di bawah naungan dan dukungan diaspora,” tambah Sulistyawan.

Salah satu diaspora dari AS mengungkapkan, kebijakan tarif bea masuk oleh Presiden AS menjadi peluang baik bagi produk Indonesia, khususnya UMKM, untuk menembus pasar AS.

Namun, tentu diperlukan strategi bertahap dan terkoordinasi. Salah satu pendekatan yang bisa dipertimbangkan adalah penyesuaian harga dari hulu ke hilir agar tetap kompetitif di pasar tujuan.

Menurutnya, dengan mekanisme yang tepat, daya beli konsumen tetap terjaga tanpa mengorbankan kualitas produk. Ini saat yang tepat untuk melakukan penetrasi pasar secara lebih agresif dan terstruktur.

Ia pun berharap, Kemendag dapat mempertimbangkan kebijakan yang memberikan kemudahan dalam pengiriman untuk mendukung ekspor UMKM.

Ia mendorong agar diaspora di negara tujuan ekspor dapat dilibatkan dalam pengadaan barang oleh pemerintah Indonesia di luar negeri.

Dengan melibatkan diaspora sebagai mitra strategis, harga dan distribusi produk akan lebih efisien karena mereka memahami dinamika pasar setempat.

CID-8 tahun 2025 diselenggarakan untuk pertama kalinya di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan mengusung tema “Bersama Diaspora Mewujudkan IKN Menjadi Kota Dunia untuk Semua.”

Pemilihan IKN sebagai lokasi mencerminkan komitmen diaspora dalam mempromosikan dan membangun IKN sebagai pusat peradaban global.

Sementara itu, IDN Global merupakan organisasi nirlaba yang bersifat nonpemerintah, nonpolitik, dan nonpartisan, yang dibentuk pada Kongres Diaspora Indonesia pertama di Los Angeles pada 2012.

Organisasi ini memiliki misi utama memperkuat kontribusi diaspora Indonesia bagi tanah air secara lebih efektif dan berdampak nyata.

Kongres diaspora diselenggarakan setiap dua tahun sebagai wadah pertukaran ide dan kolaborasi antara diaspora, pemerintah, dan masyarakat Indonesia.

Terkini Lainnya
Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Kemendag
JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing

JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing "Modest Fashion" Indonesia 

Kemendag
Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Kemendag
Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag
Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Kemendag
Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Kemendag
Transaksi

Transaksi "Business Matching" UMKM hingga Agustus 2025 Capai 90,90 Juta Dollar AS

Kemendag
Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Kemendag
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Kemendag
Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Kemendag
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Kemendag
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Kemendag
Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Kemendag
Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Kemendag
Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Kemendag
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com