Melaju dari Pintu Gerbang Indonesia Timur, Komoditas Unggulan Sulsel Tembus Pasar Tujuh Negara

Kompas.com - 18/12/2025, 17:41 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Masyhur sebagai pintu gerbang Indonesia Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) nyatanya juga menjadi lumbung komoditas ekspor primadona, khususnya produk perikanan dan pertanian. 

Keistimewaan Sulsel ini makin nyata, dibuktikan dengan pelepasan ekspor produk unggulan senilai 1,68 juta dollar Amerika Serikat (AS) ke tujuh negara di halaman PT Mega Citra Karya, Makassar, Sulsel pada Rabu (17/12/2025).

Adapun rincian produk yang diekspor sebagai berikut. Sebanyak dua kontainer rumput laut PT Mega Citra Karya dilepas ekspornya menuju negara China. Cengkih ke Nigeria dan lada putih ke Malaysia dari CV Surya Mandiri. Kemudian kemiri ke Arab Saudi dari PT On Star (OSP).

Lalu, Pop Farm, ikan beku dan gurita beku ke Selandia Baru dan AS dari CV Buana Laut Nusantara. Pakan ternak ke Korea Selatan dari PT Eastern Pearl Flour Mill. Sementara CV Celebes Berkah Niaga juga melepas ekspor rumput laut ke Tiongkok.

Wajah-wajah sumringah penuh rasa bangga para pelaku ekspor terlihat mengiringi keberangkatan
dua kontainer. Rasa bangga itu salah satunya terpancar dari wajah Direktur PT On Star Pop (OSP)
Farm, Irfandy Arwin,

Baca juga: Kalimantan Timur Bersinar: Ekspor Komoditas Unggulan Meluncur ke Mancanegara

 

Irfandy mengungkapkan, kesempatan ekspor ini menjadi tonggak sejarah bagi PT OSP Farm karena melaksanakan ekspor perdana produk kemiri kupas bulat segar ke Arab Saudi senilai  28.040 dollar AS.

Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Export Center Makassar (ECM) melalui program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.

“Keikutsertaan dalam pelepasan ekspor ini sangat berharga bagi kami. Kami pun sangat
mengapresiasi fasilitasi yang diberikan Kemendag saat kami mengikuti Trade Expo
Indonesia 2025. Pada kesempatan itu, kami diperkenalkan dengan calon buyer melalui business
matching dengan perwakilan perdagangan Arab Saudi,” ujarnya dalam rilis persnya, Kamis (18/12/2025).

Irfandy melanjutkan, proses ekspor perdana ke Arab Saudi cukup mulus ia jalani. Ke depannya,
PT OSP Farm ingin terus dapat ekspansi ke pasar yang lebih luas dan berfokus ke pasar
ASEAN.

Baca juga: Lepas Ekspor Rp 980 Miliar, Mendag Sebut Ada Kontribusi Kopdes Merah Putih

Perusahan yang dikenal memproduksi produk perkebunan, seperti cengkih, kunyit, dan lada putih juga ingin memberikan dampak positif ke lingkungan sekitar.

“Kami memprioritaskan aspek keberlanjutan dengan mengelola limbah kemiri (kulit) menjadi
biodiesel yang dimanfaatkan perusahaan-perusahaan lokal di Sulsel. Selain itu, kami pun
memberdayakan masyarakat di sekeliling pabrik sehingga diharapkan membantu perekonomian
masyarakat,” lanjut Irfandy.

Rasa bangga lainnya juga terpancar dari wajah Direktur PT Mega Citra Karya, Erwin Hamdani. Ia
mengungkapkan kebanggaannya dapat terus berkontribusi pada ekspor nasional.

Erwin menuturkan, perusahaannya yang berdiri sejak 2010 telah memiliki pengalaman ekspor ke berbagai negara, seperti China, Spanyol, Vietnam, dan Korea Selatan. Negara-negara yang cukup ketat
dalam standar produk impor.

"Negara tujuan ekspor dengan standar produk cukup ketat ini membuktikan bahwa produk rumput
laut Indonesia memiliki daya saing dan telah memenuhi standar kualitas global," katanya.

Baca juga: Dunia Makin Ketagihan Matcha, Ekspor Teh Hijau Jepang Tertinggi dalam 70 Tahun

Pada kesempatan kali ini, PT Mega Citra Karya sukses mencatatkan nilai ekspor ke China sebesar 68.000 dollar AS untuk produk rumput laut Eucheuma cottonii, Eucheuma spinosum, dan Eucheuma gracilaria.

Produk yang diekspor berupa bahan mentah yang akan diolah menjadi karagenan dan diproses menjadi bahan campuran farmasi atau kosmetik.

"Kami pun menyambut baik dukungan dari Kemendag serta Pemerintah Provinsi Sulsel dan Kota Makassar. Pelepasan ekspor ke China ini akan memotivasi kami untuk meningkatkan volume
produksi dan menjaga kualitas agar dapat memenuhi permintaan global yang makin tinggi,”
ujarnya.

Erwin menuturkan, nilai tambah yang menjadi keunggulan produknya yaitu karena perusahaannya
menerapkan sistem pengendalian mutu berkelanjutan dan menempatkan integritas operasional serta konsistensi kualitas produk sebagai landasan utama seluruh rantai proses bisnis.

Baca juga: Dorong Akses Ekspor UMKM, DHL Express Buka Dua Service Point di Jatim

Kegiatan pelepasan ekspor di Makassar ini merupakan bagian dari rangkaian Pelepasan Ekspor
Serentak dari delapan titik yang dipimpin Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, dengan tema ‘Sinergi Nusantara: Dari 8 Penjuru Menembus Pasar Dunia’ pada hari yang sama.

Kedelapan titik tersebut, yaitu di Cikarang, Jawa Barat; Batam, Kepulauan Riau; Samarinda, Kalimantan Timur; Semarang, Jawa Tengah; Badung, Bali; Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Turut hadir pada pelepasan ekspor di Makassar, yaitu Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan
Tertib Niaga (PKTN), Moga Simatupang.

Ia mengatakan, pelepasan ekspor ini merupakan bukti nyata daya saing produk Sulsel di pasar global dan merupakan kontribusi penting pelaku usaha Sulsel untuk mencapai target ekspor nasional. Hal ini sejalan dengan program UMKM BISA Ekspor,

"Kami berkomitmen memberikan dukungan komprehensif bagi UMKM agar dapat terus memperluas jangkauan pasar produknya di pasar dunia,” ujar Moga.

Terkini Lainnya
Produk Perikanan, Dekorasi Rumah, hingga Kopi Bali Kian Diminati Konsumen Mancanegara

Produk Perikanan, Dekorasi Rumah, hingga Kopi Bali Kian Diminati Konsumen Mancanegara

Kemendag
Perdana Ekspor, Furnitur “Sorajati” Akhiri 2025 dengan Manis

Perdana Ekspor, Furnitur “Sorajati” Akhiri 2025 dengan Manis

Kemendag
Melaju dari Pintu Gerbang Indonesia Timur, Komoditas Unggulan Sulsel Tembus Pasar Tujuh Negara

Melaju dari Pintu Gerbang Indonesia Timur, Komoditas Unggulan Sulsel Tembus Pasar Tujuh Negara

Kemendag
Kalimantan Timur Bersinar: Ekspor Komoditas Unggulan Meluncur ke Mancanegara

Kalimantan Timur Bersinar: Ekspor Komoditas Unggulan Meluncur ke Mancanegara

Kemendag
Dari Makanan hingga Alas Kaki, Kisah Produk Jatim Tembus Pasar Dunia

Dari Makanan hingga Alas Kaki, Kisah Produk Jatim Tembus Pasar Dunia

Kemendag
Mendag Busan: Indonesia Siap Tandatangani FTA dengan Uni Ekonomi Eurasia

Mendag Busan: Indonesia Siap Tandatangani FTA dengan Uni Ekonomi Eurasia

Kemendag
Mendag Busan Serahkan Penghargaan Good Design Indonesia 2025 kepada 51 Produk

Mendag Busan Serahkan Penghargaan Good Design Indonesia 2025 kepada 51 Produk

Kemendag
Lewat Keterbukaan Informasi Publik, Kemendag Perkuat Fondasi Ekosistem Perdagangan

Lewat Keterbukaan Informasi Publik, Kemendag Perkuat Fondasi Ekosistem Perdagangan

Kemendag
Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Kemendag
JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing

JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing "Modest Fashion" Indonesia 

Kemendag
Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Kemendag
Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag
Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Kemendag
Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Kemendag
Transaksi

Transaksi "Business Matching" UMKM hingga Agustus 2025 Capai 90,90 Juta Dollar AS

Kemendag
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com