Pertemuan Bilateral Indonesia-Kanada, Mendag Zulhas: Targetkan Penyelesaian ICA-CEPA 2024

Kompas.com - 17/11/2023, 13:46 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia (RI) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, Indonesia dan Kanada menyepakati target penyelesaian Indonesia Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) di akhir 2024 untuk lebih meningkatkan perdagangan kedua negara.

Menurutnya, ICA-CEPA yang merupakan perjanjian dagang pertama Indonesia di kawasan Amerika Utara itu, dapat membuka akses pasar dan rantai pasok di kawasan tersebut serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Kanada.

Hal tersebut disampaikan Zulhas saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng di San Francisco, Amerika Serikat (AS), Rabu (15/11/2023).

“Indonesia mendukung komitmen akselerasi perundingan ICA-CEPA dan menyepakati target penyelesaian di akhir 2024. Penyelesaian ICA-CEPA dapat meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia-Kanada,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman kemendag.go.id, Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Di APEC CEO Summit, Jokowi: Berinvestasi di Indonesia Pilihan Tepat, Pilihan Menjanjikan

Pertemuan bilateral tersebut berlangsung di sela-sela rangkaian Pertemuan para Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Ministerial Meeting (AMM) yang dihelat pada Selasa (14/11/2023) sampai Rabu (15 /11/2023).

Turut mendampingi Zulhas, yaitu Direktur Jenderal (Dirjen) Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Djatmiko Bris Witjaksono dan Staf Khusus (Stafsus) Mendag Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan.

Dalam kesempatan itu, Zulhas menyampaikan bahwa Indonesia akan menggelar perundingan ICA-CEPA putaran ketujuh yang dijadwalkan berlangsung pada Maret 2024.

Sebelumnya, perundingan ICA-CEPA putaran keenam telah dilaksanakan secara virtual pada 23 Oktober 2023 sampai 27 Oktober 2023.

Baca juga: Volume Perdagangan Anjlok 224 Persen, Bagaimana Prospek Aset Kripto?

Pada putaran keenam terdapat kemajuan signifikan dalam pembahasan teks kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, jasa telekomunikasi dan persaingan usaha.

Sebelumnya, telah pula dilakukan diskusi awal terkait transparansi dan kerja sama untuk badan usaha milik negara (BUMN).

Zulhas mengatakan, kedua negara juga membahas mengenai ASEAN–Canada Free Trade Agreement (ACA-FTA).

Menurutnya, kedua negara sepakat untuk mendorong target penyelesaian (ACA-FTA) 2025.

Baca juga: Sri Mulyani: Komitmen Indonesia Menjadi Anggota OECD Sangatlah Bulat

“Hal lain yang dibahas, yaitu rencana aksesi Indonesia ke dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD),” imbuh Zulhas.

Menurutnya, Kanada menyambut baik dan mendukung rencana Indonesia untuk menjadi anggota tetap OECD.

Rencana misi pembelian Kanada ke Indonesia

Pada pertemuan itu, Zulhas juga menyambut baik rencana misi pembelian Kanada ke Indonesia yang dijadwalkan berlangsung tahun depan.

Sebanyak 27 perusahaan Indonesia dari sektor makanan olahan serta makanan organik direncanakan akan berpartisipasi pada misi pembelian tersebut.

Baca juga: Seperti Cabai, Harga Kedelai Ikut Naik di Kota Semarang

Kedua negara juga menjajaki produk-produk dari Kanada yang dapat masuk ke Indonesia, seperti gandum, kedelai, dan daging.

“Indonesia telah melakukan kunjungan verifikasi dan asesmen ke Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) Kanada dan sedang menunggu hasil akreditasi halal. Jika perjanjian saling pengakuan sertifikat halal sudah ditandatangani, maka daging asal Kanada dapat masuk ke Indonesia,” jelas Zulhas.

Untuk diketahui, total perdagangan Indonesia-Kanada periode Januari-Juli 2023 sebesar 2,05 miliar dollar AS. Nilai ekspor Indonesia ke Kanada 678 juta dollar AS, sedangkan impor Indonesia dari Kanada 1,37 miliar dollar AS.

Sementara itu, pada 2022, total perdagangan Indonesia dengan Kanada sebesar 4,27 miliar dollar AS.

Ekspor Indonesia ke Kanada pada 2022 tercatat sebesar 1,27 miliar dollar AS dan impor Indonesia dari Kanada 2,99 miliar dollar AS.

Terdapat tren peningkatan total perdagangan dalam lima tahun terakhir periode 2018—2022 hingga 10,78 persen.

Kanada merupakan negara tujuan ekspor ke-30 dan sumber impor Indonesia ke-15 dunia.

Baca juga: Ekspor Jatim Capai 20 Miliar Dollar AS, LPEI Gandeng Bank Jatim untuk Dongkrak Ekonomi RI

Adapun produk ekspor unggulan Indonesia ke Kanada, antara lain produk karet dan turunannya, alas kaki, kertas, dan pakaian jadi.

Sementara impor terbesar Indonesia dari Kanada adalah bahan baku pupuk (potash), serbuk kayu semi-kimia, gandum, kedelai, bubur (pulp) kertas.

Terkini Lainnya
Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Kemendag
JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing

JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing "Modest Fashion" Indonesia 

Kemendag
Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Kemendag
Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag
Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Kemendag
Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Kemendag
Transaksi

Transaksi "Business Matching" UMKM hingga Agustus 2025 Capai 90,90 Juta Dollar AS

Kemendag
Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Kemendag
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Kemendag
Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Kemendag
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Kemendag
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Kemendag
Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Kemendag
Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Kemendag
Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Kemendag
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com