KOMPAS.com- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) memimpin delegasi Indonesia dalam acara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang digelar di Jakarta, Minggu (3/9/2023).
Pada pertemuan pleno ke-23, pemimpin delegasi Indonesia digantikan oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga.
Pertemuan Dewan MEA diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan diikuti oleh seluruh menteri ekonomi negara-negara anggota ASEAN. Dalam acara tersebut, Timor Leste hadir sebagai pengamat.
Sehari sebelumnya, diadakan pertemuan para pejabat Ekonomi Senior (SEOM) ASEAN untuk membahas pertemuan MEA yang merupakan turunan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke- 43 ASEAN yang digelar pada awal September 2023 di Jakarta.
Baca juga: Potensi Besar, Kemendag Bakal Genjot Ekspor Tanaman Herbal Kratom
"Cetak biru MEA saat ini ditargetkan terpenuhi di tahun 2025. Selanjutnya Dewan MEA harus merumuskan arah visi ASEAN yang mencerminkan tekad sebagai kawasan yang inovatif, dinamis, tahan terhadap disrupsi, dan berorientasi pada masyarakat ASEAN," ujar Zulhas dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (4/9/2023).
Dalam pertemuan pleno, Wamendag Jerry menyampaikan dukungannya kepada negara-negara ASEAN yang telah mencapai 11 prioritas ekonomi atau priority economic deliverable (PED) dari total 16 PED yang telah dicanangkan di bawah kepemimpinan Indonesia.
"Kami berterima kasih dan sangat mengapresiasi negara keanggotaan ASEAN atas pencapaian PED tersebut," tutur Jerry.
Jerry menambahkan, ASEAN menginisiasi proyek industri melalui deklarasi menteri. Ada pula pengesahan empat dokumen penting yang terdiri dari deklarasi pemimpin ASEAN tentang ketahanan pangan dan gizi dalam mengatasi krisis.
Baca juga: Kemendag Wajibkan Pengusaha Franchise Punya STPW
Adapun pernyataan pemimpin ASEAN dalam mengembangkan perjanjian kerangka kerja ekonomi digital ASEAN (ASEAN DEFA), kerangka kerja ekonomi baru ASEAN, serta deklarasi untuk keberlanjutan ketahanan energi melalui interkonektivitas.
Disampaikan oleh Jerry, lima capaian ekonomi yang belum terpenuhi [ada tahun ini menjadi fokus para menteri ekonomi negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, dilakukan diskusi untuk membahas isu cross cutting serta isu-isu urgensi yang menjadi tantangan global.
"Pertemuan ini sebagai momen penting untuk mendorong strategi ASEAN dalam menghadapi tantangan global, seperti netralitas karbon, inisiatif ekonomi sirkular, serta perkembangan kendaraan listrik," tambah Jerry.