KOMPAS.com Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta semua pihak untuk berkolaborasi membangun dan memperkuat ekosistem perdagangan digital.
Menurutnya, data merupakan bagian penting dalam ekonomi digital. Kolaborasi sangat diperlukan untuk menjaga keamanan data dan efisiensi pengelolaan data.
“Data merupakan aset paling berharga yang harus dielaborasi dan dikelola dengan bijaksana untuk mencapai efektivitas dan menjaga keamanan data,” kata pria yang akrab disapa Zulhas itu melalui kemendag.go.id, Selasa (25/7/2023).
Hal tersebut disampaikan Zulhas saat menghadiri acara ApsaraDB Forward Alibaba Cloud Data Management Summit di the Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa.
Turut hadir mendampingi Zulhas, Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan.
Baca juga: Kemendag: Pedagang yang Jual Bundling Minyakita akan Dicabut Izin Usahanya
Hadir pula Presiden Internasional Alibaba Cloud Intelligence Celina Yuan Presiden Database Produk Bisnis Alibaba Cloud Intelligence Li Feifei dan Manajer Alibaba Cloud Intelligence untuk Indonesia Leon Chen.
Pada kesempatan itu, Zulhas mengajak semua peserta untuk mengelola data secara benar. Menurutnya, data harus dimanfaatkan secara cerdas dan etis guna menciptakan ekosistem digital yang inklusif, berdaya saing, dan memberikan manfat bagi seluruh pemangku kepentingan.
"Terlebih, besarnya aktivitas pada ekosistem digital, terutama dalam niaga elektronik (e-commerce), memiliki hubungan erat dengan data. Aktivitasnya bervariasi, salah satunya transaksi dan interaksi dalam jaringan (daring) antara konsumen, pelaku bisnis, dan penyedia layanan niaga elektronik," paparnya.
Baca juga: Social Commerce Banjir Produk Impor, Kemendag Perlu Revisi Aturan Perdagangan Elektronik
Oleh karenanya, sebut dia, data menjadi pilar utama pendukung aktivitas ekosistem digital.
“Menganalisis data yang ada dapat digunakan baik untuk membuat pengembangan produk maupun mengambil keputusan strategis,” kata Zulhas.
Zulhas menekankan, pesatnya perkembangan layanan cloud dalam ekosistem digital harus mampu mendukung pengembangan usaha pelaku lokal di Indonesia.
Oleh karena itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mendorong partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan kapasitas melalui ekosistem empat pilar.
“Pemerintah terus mendorong pemanfaatan potensi ekonomi digital yang lebih besar. Salah satunya melalui akselerasi transformasi digital di sektor perdagangan secara inklusif dan berkelanjutan dengan mendorong kolaborasi empat pilar,” ungkapnya.
Baca juga: Warung Tradisional Jadi Kekuatan Ekonomi Rakyat, Kemendag Dorong Kemitraan dengan Grosir Modern
Dia mengatakan, sinergi keempat pilar dapat menjadi kunci pengembangan kapasitas UMKM. Langkah ini juga bisa membantu UMKM untuk "naik kelas" dan mendorong produk-produk mereka ke pasar, baik niaga elektronik maupun luar jaringan (luring).
Adapun empat pilar yang disebut Zulhas, yakni pertama, UMKM yang terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan punya kemauan berkembang.
Kedua adalah penyedia layanan lokapasar (marketplace) yang bersinergi memberi serangkaian pelatihan untuk UMKM.
Ketiga adalah ritel modern yang memberi akses kemitraan untuk memperluas jangkauan produk-produk UMKM.
Keempat adalah lembaga pembiayaan atau perbankan yang memberikan UMKM akses ke pembiayaan.
Baca juga: Kemendag Godok Rencana Pembayaran Utang Minyak Goreng Pekan Ini
Zulhas berharap, para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, dapat bersinergi membangun ekosistem perdagangan digital yang mumpuni.
Dia mengimbau agar data dapat diberdayakan melalui pengelolaan yang baik, sehingga dapat mendorong kemajuan ekonomi Indonesia.
"Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dapat bersinergi untuk menciptakan ekosistem perdagangan digital yang inklusif dan berdaya saing. Bersama-sama kita dorong pertumbuhan ekonomi, ciptakan lapangan kerja, dan berikan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.