KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerja keras mendukung program pemerintah dalam menciptakan Sumber Daya Manusia ( SDM) perdagangan yang unggul dan berdaya saing.
Dukungan Kemendag tersebut kemudian coba diwujudkan melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat). Bahkan, Agus mengatakan, Pusdiklat merupakan ujung tombak kemajuan SDM Perdagangan.
“SDM perdagangan yang unggul dan andal akan lebih siap menghadapi tantangan serta kompetisi global,” katanya saat meresmikan gedung baru Pusdiklat Perdagangan di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (31/8/2020).
Agus juga mengungkapkan, saat ini paradigma pendidikan dan pelatihan (diklat) telah berubah menjadi pengembangan kompetensi.
“Diklat konvensional dituntut untuk lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonom, Ini Strategi Mendag Agus
Selain itu, lanjutnya, metode belajar juga harus dapat memanfaatkan berbagai sumber, seperti melalui metode pembelajaran mandiri (self learning).
“Inovasi metode pengajaran dan pembelajaran itu dapat mendukung terwujudnya cita-cita Smart Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024,” ungkapnya.
Agus juga menyampaikan, pendidikan dan pelatihan merupakan investasi pengembangan SDM yang kompeten.
Kompetensi ini termasuk kompetensi manajerial, yaitu tingkat pendidikan, pelatihan struktural, dan pengalaman kepemimpinan.
Selain itu, SDM yang unggul juga diperlukan kompetensi teknis berupa spesialisasi pendidikan atau pelatihan teknis fungsional.
Baca juga: Serapan Anggaran Kemendag Baru 53,8 Persen
“Selain itu, ASN harus memiliki wawasan kebangsaan, khususnya dalam memahami kemajemukan, keberagaman agama, suku, dan budaya Indonesia. Hal ini kemudian menjadi kompetensi sosial kultural,” imbuhnya.
Terkait pengembangan tersebut, Agus berpesan, Pusdiklat Perdagangan perlu merancang pelatihan untuk menciptakan ASN yang berkualitas. Menurutnya, pelatihan harus diawali dengan analisis kebutuhan yang terukur.
Kemudian, perencanaan pelatihan harus mempertimbangakan dengan matang program, kurikulum atau silabus pelatihan sesuai standar kompetensi yang diinginkan.
Selanjutnya, pelaksanaan pelatihan perlu dievaluasi dengan objektif dan berbasis data agar memiliki dampak jangka panjang.
“Kami akan terus mendukung lembaga pendidikan dan pelatihan, termasuk Pusdiklat Perdagangan, untuk melakukan pembenahan agar siap menghadapi perubahan,” ajaknya.
Baca juga: Impor Juli Turun, Mendag: Momentum Optimalkan Produk Dalam Negeri
Agus pun berharap, Pusdiklat Perdagangan mampu memasuki era baru dengan lebih professional, tanggap, dan berperan besar dalam peningkatan SDM nasional.
Usai meresmikan Pusdiklat Perdagangan, Agus selanjutnya meluncurkan e-learning kompetensi unggul perdagangan (Kudagang).
Dia menjelaskan, Kudagang adalah sistem yang dibangun menggunakan learning management system (LMS) untuk memudahkan Kementerian Perdagangan dan khalayak umum dalam melaksanakan pembelajaran secara daring.
“E-learning Kudagang dilengkapi dengan dasbor untuk melihat progress pembelajaran, kalender, dan rekaman aktivitas pembelajaran,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto menyampaikan, Pusdiklat Perdagangan perlu memiliki sarana dan prasarana yang memadai agar proses pajaran berjalan dengan baik dan tujuan tercapai dengan efektif.
Baca juga: Adaptasi New Normal, Mendag Minta Pedagang Pasar Terapkan Protokol Kesehatan
Inisiasi pembangunan gedung kelas Pusdiklat Perdagangan sejalan dengan ketersediaan lahan dan tingginya kebutuhan ruangan kelas.
Dia menerangkan, pembangunan gedung kelas diinisiasi pada 2017. Saat itu, jumlah kegiatan diklat yang dilaksanakan di Pusdiklat Perdagangan semakin padat.
“Pembangunan gedung Pusdiklat ini juga bertujuan meningkatkan fasilitas dan mutu pelayanan Pusdiklat,” jelasnya.
Adapun terkait LMS Kudagang, dia menyampaikan kemudahannya, yaitu mudah dioperasikan oleh siswa maupun tenaga pendidik.
Aplikasi ini juga mudah dijalankan oleh manajer dan pengajar di masing-masing unit. Program ini juga telah terintegrasi dengan aplikasi konferensi video seperti Zoom untuk keperluan webinar.
Baca juga: Kemendag Musnahkan 2,5 Ton Garam Himalaya dan 3.000 Botol Minuman Beralkohol
Selain itu, terdapat pula fitur forum untuk berdiskusi dengan pengajar. LMS juga memiliki lebih dari 120 terjemahan bahasa dari berbagai negara, serta materi yang interaktif dan mutakhir.
Untuk informasi selengkapnya tentang Kudagang, akses melalui laman kudagang.go.id