KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono memperkenalkan ikan jade perch sebagai komoditas yang potensial dibudidayakan di Indonesia karena nilai ekonominya yang tinggi di pasar global.
Ikan asli Queensland, Australia tersebut diperkenalkan Trenggono dalam acara santap siang bersama stakeholder di Kantor Kementerian KP, Jakarta, Kamis (3/10/2024).
"Ikan ini bisa hidup di wilayah tropis, sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Nilai ekonominya di pasar cukup tinggi, dan sangat potensial dikembangkan di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (4/10/2024).
Peluang pengembangan budidaya ikan jade perch di Indonesia didukung dengan potensi lahan budidaya yang tersebar di berbagai wilayah. Negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura sudah berhasil membudidayakan ikan ini.
Baca juga: Lewat Eco Office, Kementerian KP Kenalkan Lingkungan Kerja Sehat dan Berkelanjutan
Ikan dengan nama latin Scortum barcoo ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi, kisaran 15-22 dollar Amerika Serikat (AS) per kilogram, dan mencapai Rp 1,2 juta per porsi saat dijadikan sebagai menu makanan.
"Kalau kita konsisten terhadap satu produk, fokus, pasti kita bisa berhasil," kata Trenggono.
Trenggono berharap ikan jade perch bisa dikembangkan sebagai varian komoditas budi daya seperti udang vaname.
“Udang vaname merupakan udang asli Hawaii, Amerika dan hingga saat ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia,” ungkapnya.
Health Educator Bobby Ida menjelaskan bahwa ikan jade perch memiliki kandungan omega 3 lebih tinggi dibanding salmon, sehingga dapat dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh.
Baca juga: Transformasi Menuju OII, Kementerian KP Siapkan 11 Pendidikan Tinggi Jadi 1 Benchmarking
"Kandungan omega 3 ikan ini tinggi, baik untuk kesehatan seperti mencegah kolesterol maupun stroke," jelasnya.
Perlu diketahui, ikan jade perch toleran terhadap salinitas hingga 10 ppt, dan beratnya bisa mencapai 800 gram dalam waktu pemeliharaan tujuh bulan dari ukuran benih.
Ikan jade perch dapat diproduksi baik di kolam atau sistem resirkulasi, serta dapat bertahan hidup di daerah subtropis dan tropis.