KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) sukses menggelar Kontes Channa di Depok, Jawa Barat pada akhir Juni 2024.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) di bawah naungan BPPSDM KP. Kesuksesan acara ini sekaligus membuktikan keunggulan program Smart Fisheries Village (SFV) Kementerian KP dalam pengembangan ikan hias channa.
Kontes Channa telah menarik perhatian 270 peserta pecinta ikan channa dari berbagai daerah, seperti Jabodetabek, Medan, Lampung, Bandung, Yogyakarta, Kebumen, Tegal, Temanggung, dan Bali, di mana 170 di antaranya merupakan ikan endemik Indonesia yang hampir punah.
Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan SFV untuk membangun klaster ekosistem usaha ikan channa dan mendukung konservasi channa secara berkelanjutan.
Baca juga: DPR Sahkan RUU Konservasi Sumber Daya Alam Jadi UU
"BRBIH Depok menggunakan fasilitas riset untuk mendukung SFV dan sebagai model pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi yang diterapkan di masyarakat," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (11/7/2024).
Nyoman menambahkan bahwa acara Kontes Channa bertujuan untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dan praktisi dalam membangun industri ikan hias.
Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga merupakan komitmen BRBIH untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan yang meningkatkan usaha dan kualitas budi daya ikan hias di Indonesia.
"Dengan kegiatan seperti ini, kami berharap minat dan pengetahuan masyarakat terhadap ikan hias, terutama channa, semakin meningkat," tutur Nyoman.
Ia juga berharap kontes tersebut akan menjadi agenda tahunan yang dinanti-nantikan oleh para pecinta ikan channa dan masyarakat luas.
Kontes Channa tidak hanya diikuti oleh pecinta hobi, tetapi juga para breeder profesional yang ingin menunjukkan hasil budi daya terbaik mereka.
Kategori ikan yang dilombakan mencakup Channa Marulioides Yellow, Channa Marulioides Red, Channa Limbata, Channa Auranti, Channa Pulchra, Channa Stewartii, dan Channa Andrao.
Semangat kompetisi yang tinggi terpancar dari para peserta yang berlomba-lomba untuk memamerkan ikan channa terbaik mereka dalam berbagai kategori yang telah ditetapkan oleh panitia.
Baca juga: Keunikan Ikan Channa Barca, Ikan Berharga Fantastis Asal India
Kriteria penilaian kontes meliputi adaptasi ikan, mental ikan, warna ikan, dan anatomi ikan, yang dinilai oleh juri-juri dari Indonesian Channa Contest (ICC) yang berpengalaman dan ahli di bidangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BRBIH Joni Haryadi menyampaikan bahwa tujuan dari Kontes Channa adalah untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap ikan hias, khususnya channa, serta memfasilitasi pertemuan para pelaku usaha dan meningkatkan kualitas budi daya ikan hias di Indonesia.
"Kami berharap acara ini dapat menjadi wadah bagi para penggemar ikan channa untuk berbagi informasi dan pengalaman, serta mendorong inovasi dalam budidaya ikan hias," jelasnya.
Kontes Channa di BRBIH berhasil menggabungkan atraksi, rekreasi, edukasi, dan konservasi dalam satu acara yang menarik dan bermanfaat bagi semua kalangan. Acara ini juga menjadi bukti meningkatnya minat terhadap ikan hias di masyarakat Indonesia.
Baca juga: Pekerja Toko Ikan Hias Selundupkan Benur Senilai Rp 1,6 Miliar via Bandara YIA, Ditangkap di Bali
Selain kompetisi, acara tersebut juga dilengkapi dengan pameran produk-produk terkait budidaya ikan hias, serta bazar ikan channa yang menawarkan berbagai jenis ikan dengan harga kompetitif.
Para pengunjung tidak hanya dapat membeli ikan channa berkualitas dari breeder terkemuka, tetapi juga mendapatkan informasi mendalam tentang cara budidaya dan perawatan ikan Channa.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa Indonesia telah menjadi negara eksportir ikan hias terbesar kedua di dunia pada 2022, menggantikan Singapura dan Belanda dari posisi tersebut.
Baca juga: Mulai 2025, Singapura Berhenti Daftarkan Mobil Diesel dan Taksi Baru
Trenggono optimis bahwa Indonesia akan mampu menjadi eksportir terbesar ikan hias di dunia dalam beberapa tahun mendatang, dengan potensi besar dari berbagai jenis ikan hias endemik yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.