KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) mengambil langkah strategis dalam mendukung implementasi program prioritas ekonomi biru dengan mengerahkan ratusan peserta didik melalui kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Pelibatan peserta didik tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mereka tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program-program kelautan dan perikanan (KP).
Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono menekankan potensi lulusan satuan pendidikan Kementerian KP sebagai tenaga kerja yang kompeten dan dapat ditempatkan di berbagai lokasi strategis, seperti pelabuhan perikanan dan lokasi program prioritas lainnya.
Baca juga: 7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif
Untuk mencapai tujuan tersebut, kata dia, Kementerian KP berupaya meningkatkan kompetensi peserta didik melalui pembaruan kurikulum, penguasaan bahasa asing, teknologi, peningkatan kualitas pendidik, serta kolaborasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI), baik dalam maupun luar negeri seperti yang ada dalam program MBKM.
“Saya berharap satuan pendidikan Kementerian KP menghasilkan generasi unggul dan berdaya saing yang memiliki keterampilan sesuai dengan yang dibutuhkan,” kata Trenggono dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (31/5/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Trenggono dalam kegiatan Pelepasan SDM Terampil Dukung Ekonomi Biru melalui MBKM di Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Karawang, Jawa Barat (Jabar), Jumat.
Baca juga: Bupati Bandung Minta Pemprov Jabar Segera Bangun SMA Tambahan
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) I Nyoman Radiarta menjelaskan bahwa kegiatan pelepasan sumber daya manusia (SDM) melalui MBKM merupakan bentuk dukungan terhadap program prioritas Kementerian KP.
“BPPSDM berkomitmen untuk meningkatkan standar mutu pendidikan KP serta kompetensi peserta didik dengan mengadopsi skema MBKM, ketika kegiatan belajar-mengajar tidak hanya dilakukan di kampus tetapi juga melalui praktik di lokasi-lokasi program prioritas Kementerian KP,” jelasnya.
Sejak 2023, kegiatan MBKM di satuan pendidikan Kementerian KP telah menempatkan 547 taruna politeknik untuk mencatat pendaratan ikan di 34 pelabuhan pangkalan.
Pada 2024, rencananya 453 peserta didik akan ditempatkan di berbagai lokasi, termasuk 19 pelabuhan pangkalan, Balai Layanan Umum Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, dan Pulau Pasaran di Provinsi Lampung untuk mendukung program Kampung Nelayan Modern.
Baca juga: Penemuan Mayat Siswi SMK di Mesuji Lampung, Wakasek: Pagi Masih Terlihat Ikut Ujian
Selain itu, taruna berprestasi di bidang pengolahan hasil perikanan akan mengikuti MBKM dengan pembelajaran lebih lanjut menggunakan laboratorium canggih di Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP).
Mereka akan mempraktikkan diversifikasi produk olahan berbasis ikan dan rumput laut serta proses ekstraksi hidrolisat protein ikan dan minyak ikan untuk aplikasi pada produk pangan.
“Harapannya adalah para taruna siap untuk berjuang di dunia wirausaha maupun bergabung di industri pengolahan pangan,” ucap Nyoman.
Baca juga: Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni
Dalam upaya menciptakan SDM produktif, unggul, dan berwawasan global yang siap menyukseskan pembangunan sektor KP, khususnya kebijakan ekonomi biru, satuan pendidikan lingkup BPPSDM memiliki 7.936 taruna dan menerima lebih dari 5.000 anak pelaku utama dan pendukung kelautan dan perikanan pada tahun ajaran (TA) 2023/2024.
Satuan pendidikan tersebut didukung oleh 584 tenaga pendidik dan 1.061 tenaga kependidikan di 11 perguruan tinggi dan lima sekolah menengah dengan tujuh program studi yang mencakup teknologi pengolahan hasil, budi daya perikanan, penangkapan, penyuluhan perikanan, pengelolaan sumber daya pesisir, teknologi kelautan, serta konservasi dan wisata bahari.