KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) memberikan bantuan uang tunai masing-masing Rp 1 juta kepada 254 pembudidaya yang usahanya terdampak bencana alam di Pos Lapangan (Poslap) Banjir Bandang di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (22/5/2024).
Menteri KP Sakti Trenggono merogoh Rp 100 juta dari kantong pribadinya untuk membantu korban bencana.
Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto memaparkan, para pembudidaya yang mendapatkan bantuan berasal dari Padang Panjang, Padang Pariaman, Sijunjung, Agam dan Tanah Datar. Mereka merupakan pembudidaya ikan air tawar, seperti nila, ikan mas, patin, hingga lele.
Baca juga: KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung
Pemberian bantuan tersebut merupakan instruksi langsung Menteri Trenggono untuk membantu pembudidaya yang usahanya terdampak banjir.
“Bahkan, Menteri Trenggono mendonasikan uang pribadinya Rp 100 juta sebagai bentuk simpati," ungkap Doni dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (23/5/2024).
Para pembudidaya mendapatkan batuan karena mengalami kerugian cukup besar. Pasalnya, tambak yang mereka kelola tidak bisa digunakan lagi.
Selain ikan budidaya hilang terbawa banjir, infrastruktur kolam budidaya juga rusak. Bahkan, sampai rata dengan tanah.
Baca juga: KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang
Doni menjelaskan, bantuan tersebut bersifat jangka pendek. Kementerian KP masih akan memberikan bantuan jangka menengah untuk menghidupkan kembali usaha budidaya perikanan masyarakat terdampak bencana alam di Sumbar.
Adapun bantuan jangka menengah meliputi perbaikan kolam-kolam budidaya, bantuan benih, serta pemberian indukan.
Baca juga: KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku
"Insyaallah, rehabilitasi dan revitalisasi bisa segera dilakukan karena kerusakannya cukup parah. Bahkan, kolamnya tidak terlihat karena rata dengan tanah,” tuturnya.
Sebagai informasi, Kementerian KP memberikan bantuan hampir Rp 500 juta. Bantuan ini mencakup uang tunai untuk pembudidaya serta paket sembako, selimut, dan susu.
Salah seorang pembudidaya penerima bantuan, Epi, berharap agar rehabilitasi bisa segera dilakukan. Pasalnya, kolam tanah ikan nila seluas 20 x 20 meter miliknya sudah rata dengan tanah. Infrastruktur pendukung, seperti pagar kolam yang terbuat dari seng, juga hilang karena banjir.
"Terima kasih atas bantuan dari menteri dan Kementerian KP. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk pemulihan usaha kami. Di tempat saya, terdapat 13 pembudidaya yang kolamnya tidak bisa digunakan lagi," kata Epi.
Hal senada juga disampaikan Wali Nagari Koto Tua IV Koto Irvan Darwin. Ia berharap, bantuan dari KKP dapat mempercepat pemulihan kerusakan imbas banjir bandang pada 11 Mei 2024.
"Kami mohon doanya juga supaya proses pemulihan bisa segera selesai dan masyarakat bisa beraktivitas normal," ujar Irvan.