KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) KP berhasil memaksimalkan implementasi program Smart Fisheries Village (SFV) di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Kampus Serang, dengan fokus pada komoditas utama, yaitu udang vaname.
Kesuksesan tersebut tidak lepas dari strategi efektif dalam memanfaatkan aset.
Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta mengatakan bahwa AUP Kampus Serang menjadi salah satu lokasi SFV yang berbasis unit pelaksana teknis (UPT) dengan fokus pada komoditas utama udang vaname.
Fokus tersebut, di mulai dari pembenihan udang vaname skala rumah tangga, pembesaran udang vaname, hingga produksi pakan mandiri.
Baca juga: Cerita Petani Milenial Budidaya Udang Vaname di Karawang, Panen hingga 1.337 Kilogram
“Tambak budi daya udang vaname ini juga merupakan teaching factory (tefa) atau model pembelajaran untuk taruna dan taruni Politeknik AUP Kampus Serang," ucap Nyoman.
Sebagai sekolah vokasi dengan peserta belajar 100 persen anak pelaku utama sektor KP, ia berharap, kampus tersebut dapat melahirkan entrepreneur muda yang mampu membangun sektor KP dari hulu ke hilir.
"Saya berharap Politeknik AUP Kampus Serang dapat menjadi lokasi percontohan SFV yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademika Politeknik KP untuk meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan sebagai sarana praktik peserta didik," ujar Nyoman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (27/1/2024).
Salah satu pencapaian sukses dari program SFV udang vaname yang dihasilkan oleh Kampus AUP Serang adalah peningkatan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) pada 2023, yang mencapai Rp 917.577.000 atau meningkat sekitar 136 persen dari target awal sebesar Rp 674.000.000.
Baca juga: Politeknik Negeri Bali dan Parallaxnet Perkuat SDM Pariwisata Berkompetensi Digital
Pada acara Gebyar SFV di UPT Politeknik AUP Kampus Serang pada akhir pekan lalu, Nyoman mengungkapkan apresiasinya terhadap keberhasilan Politeknik AUP Kampus Serang dalam mengoptimalkan SFV dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya untuk mendukung peningkatan PNBP.
"Saya melihat bahwa Politeknik AUP Kampus Serang dapat dengan baik mengimplementasikan program SFV sesuai dengan potensi dan pemanfaatan aset yang dimiliki. Tentunya, dengan pemanfaatan aset yang efektif, akan (berdampak positif) pada peningkatan nilai PNBP," ujarnya.
Dalam acara tersebut juga dilaksanakan panen siklus II udang vaname dan penanaman mangrove yang dihadiri oleh Penjabat (Pj) Wali Kota (Walkot) Serang Yedi Rahmat, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian KP Tornando Syaifullah, Inspektur I Kementerian KP Teuku Nilwan, serta pejabat eselon II BPPSDM.
Baca juga: BPPSDM Pamerkan Budi Daya Ikan Hias dan Maggot sebagai Program Unggulan SFV Berbasis UPT
Nyoman menyampaikan bahwa Politeknik AUP Kampus Serang juga berkomitmen untuk menjaga konservasi lingkungan dengan merintis program eduekowisata mangrove yang diharapkan dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk Kampus Serang, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.
Sebagai tindak lanjut dalam membentuk entrepreneur muda, Politeknik AUP tidak hanya menyediakan fasilitas pembelajaran dan ruang praktik, tetapi juga membuka inkubator bisnis melalui peresmian “Juvenile,” yang merupakan Pusat Inkubator Bisnis Kelautan dan Perikanan sebagai wadah pembelajaran dalam kewirausahaan.
Hal tersebut bertujuan agar taruna terbiasa dan membiasakan diri untuk terus berusaha dan berwirausaha sebagai persiapan ketika mereka lulus nanti.
Baca juga: Kembangkan SFV Bangsring Jadi Pusat Eduminawisata, Kementerian KP Gulirkan 3 Inovasi
"Kami berharap SFV di Politeknik AUP dapat terus berlanjut sebagai wujud kegiatan dalam pembelajaran taruna, kegiatan tridharma perguruan tinggi bagi dosen, serta bentuk (nyata) pemberdayaan masyarakat dan kelompok perikanan, dengan melibatkan berbagai pihak terkait," ucap Direktur Politeknik AUP Ani Leilani.