KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) Kementerian mengoptimalkan Smart Fisheries Village (SFV) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Balai Besar Riset Budi Daya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Buleleng, Bali.
Pada Ekspose SFV Budi Daya Laut, capaian penerimaan negara bukan pajak ( PNBP) pada 2023 sebesar Rp 788.896.900 atau sebesar 151,71 persen dari target PNBP pada 2023.
Capaian tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Capaian PNBP SFV Budi Daya Laut pada 2022 berada di angka Rp 442.540.928.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), I Nyoman Radiarta menekankan, esensi dari SFV UPT adalah optimalisasi aset.
Baca juga: Kembangkan SFV Bangsring Jadi Pusat Eduminawisata, Kementerian KP Gulirkan 3 Inovasi
Lewat program tersebut, pemerintah dapat meningkatkan PNBP serta menjadikannya sebagai model/showcase usaha budi daya laut yang dapat diadopsi masyarakat.
“Salah satu objek PNBP adalah pengelolaan aset atau barang milik negara (BMN). Aset negara tersebut mempunyai peranan langsung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang merupakan output dari pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam siaran pers, Selasa (9/1/2024).
Dalam pelaksanaanya, SFV Budi Daya Laut BBRBLPP yang merupakan UPT BPPSDM KP, memiliki fokus pada pengembangan budi daya laut, khususnya komoditas kakap putih, bandeng, kerapu, kepiting, rajungan, dan udang vaname.
Peningkatan PNBP didapat dari optimalisasi aset. Saat ini SFV Budi Daya Laut BBRBLPP Gondol memiliki aset yang tersebar di tiga lokasi, yaitu di Desa Penyabangan, Desa Sumberkima, dan Desa Pejarakan.
Desa Penyabangan menjadi fasilitas utama pembenihan budi daya laut. Di desa ini, tersedia berbagai sarana dan prasarana (sarpras) penunjang budi daya laut.
Baca juga: BPPSDM Pamerkan Budi Daya Ikan Hias dan Maggot sebagai Program Unggulan SFV Berbasis UPT
Sarpras tersebut, di antaranya empat kolam berukuran 100 meter (m) kubik dan empat kolam berukuran lebih kurang 20 m kubik.
Kolam-kolam tersebut dimanfaatkan untuk pemeliharaan induk (broodstock center), hatchery pembenihan ikan laut (larval rearing) untuk pemeliharaan benih dan pendederan kakap putih serta ikan kerapu, fasilitas pendederan ikan laut (nursery) yang menghasilkan benih ikan dalam berbagai ukuran, dan laboratorium khusus pakan alami dari spesies laut untuk kultur murni maupun kultur massal.
Sementara itu, di Desa Sumberkima, SFV BBRBLPP memiliki Instalasi Keramba Jaring Apung (KJA) yang ditunjang KJA High Density Polyethylene (HDPE) dengan 16 Lubang.
Lalu, pengembangan program SFV BBRBLPP di Desa Pejarakan memiliki instalasi tambak berisi 13 petak dengan total luasan termanfaatkan 50.020 m persegi.
Dari aset tersebut, SFV Budi Daya Laut telah berhasil melaksanakan pengelolaan induk. Hasilnya, induk ikan yang dipelihara mampu memijah dan menghasilkan telur yang digunakan dalam usaha perbenihan di samping juga dijual sebagai PNBP.
Baca juga: Program SFV di Gondol Bali Sukses Tingkatkan Realisasi PNBP Layanan Perikanan
Capaian produksi hasil usaha pengelolaan induk pada 2023 untuk produksi telur ikan bandeng mencapai Rp 122.400.000 dan produksi telur ikan kakap mencapai Rp 30.500.000.
Selain untuk PNBP, sebagian hasil produksi SFV berupa telur juga diberikan ke kelompok plasma sebagai corporate social responsibility (CSR).
Selain memproduksi berbagai komoditas kelautan, SFV Budi Daya Laut juga berhasil memproduksi pakan alami.
Produksi pakan alami dilakukan dengan mengoptimalkan sarpras, di antaranya bangunan laboratorium, serta bak-bak berupa beton maupun fiberglass.
Dalam usaha budi daya ikan laut, perbenihan juga merupakan salah satu segmen usaha yang ditujukan untuk menghasilkan benih yang siap jual atau dilanjutkan pemeliharaannya dalam segmen usaha pendederan.
Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Pelaku Usaha Perikanan, Kementerian KP Tetapkan 22 Lokasi SFV
Pada kegiatan SFV UPT Budi Daya laut pada 2023, pembenihan yang dilakukan adalah perbenihan ikan kerapu cantang, ikan kakap putih, serta kepiting dan rajungan.
Dalam hal ini, pembenihan ikan kakap memperoleh PNBP sebesar Rp 23.449.600 dan perbenihan ikan kerapu mencapai Rp 107.100.000.
Selain untuk PNBP, sebagian hasil produksi SFV berupa benih juga diberikan ke kelompok pelaku usaha dan mitra kegiatan SFV sebagai CSR.
Selain perbenihan, SFV Budi Daya Laut juga melaksanakan kegiatan pendederan ikan kerapu dan ikan kakap putih.
Pada 2023, pendederan ikan laut yang dilakukan telah menghasilkan produk berupa gelondongan ikan kakap putih maupun ikan kerapu cantang, yang mampu meraih PNBP senilai Rp 61.000.000.
Pada kegiatan pembesaran ikan pada 2023, SFV UPT Budi Daya Laut telah menghasilkan produk berupa ikan kakap putih maupun ikan kerapu cantang ukuran konsumsi dan menghasilkan produksi ikan dan PNBP senilai Rp 35.900.000.
Baca juga: Kementerian KP dan Pemkab Tanah Bumbu Bersinergi Angkat Potensi Perikanan lewat Program SFV
Kegiatan lainnya adalah pembesaran udang vaname di tambak yang mampu menyumbang PNBP senilai Rp 71.115.000 pada 2023.
Dalam rangka optimalisasi lahan yang ada, BBRBLPP Gondol juga menginisiasi usaha kelautan, yaitu usaha garam di tambak dengan melibatkan Kelompok Usaha Garam Rakyat sebagai plasma.
Kerja sama dan jalinan sinergi dengan berbagai pihak juga menjadi langkah strategis dalam optimalisasi BMN/aset SFV Budi Daya Laut.
Beberapa bentuk kerja sama yang dilakukan adalah pemanfaatan lahan di beberapa mitra, seperti CV Jaya Utama Abadi, UD Hadi Rama, dan KPN Balidita.
Selain itu, terdapat kerja sama dalam bentuk pelaksanaan pelatihan masyarakat, seperti Pelatihan Manajemen Usaha Budi Daya, Workshop Perbenihan Kepiting, hingga Workshop Pakan Alami dan Penyakit pada Ikan Laut Budi Daya.
SFV UPT BBRBLPP juga menjadi lokasi praktik, kuliah lapang, penelitian dan pengabdian masyarakat bagi siswa, taruna/taruni satuan pendidikan KP, dan mahasiswa.
Baca juga: Lewat Voga dan SFV, Kementerian KP Ajak Anggota Seafdec Kembangkan SDM KP
Sepanjang 2023, SFV Budi Daya Laut menjadi lokasi praktik bagi 91 orang peserta didik.
Dalam rangka menghadapi era 5.0, SFV Budi Daya Laut melaksanakan percepatan digitalisasi yang dilakukan melalui implementasi dashboard SFV UPT BBRBLPP yang dapat dipantau secara online terintegrasi dalam website BBRBLPP.
Selain itu, otomatisasi kegiatan produksi juga dilakukan dengan pemantauan kualitas air. Hasil pemantauan bisa dilihat secara real-time melalui aplikasi Jala di smartphone maupun melalui web dashboard.