KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) telah mengembangkan Smart Fisheries Village (SFV) di Kawasan Grand Watudodol, Bangsring, Banyuwangi, sebagai pusat wisata edukasi perikanan atau eduminawisata.
Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta menjelaskan bahwa pengembangan eduminawisata ini diwujudkan melalui inovasi Coral Centre, website SFV Bangsring, serta Rumah Apung sebagai sarana edukasi dan wisata perikanan dengan konsep one stop services.
Ia berharap, Coral Centre sebagai ikon terbaru di SFV Bangsring dapat menarik perhatian pengunjung untuk lebih mengenal berbagai jenis terumbu karang, teknik budi daya, dan informasi terkait ekosistem laut di perairan perbatasan Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Baca juga: 6 PTN Terbaik Luar Pulau Jawa Versi QS WUR 2024
Selain itu, Coral Centre juga menampilkan koleksi beragam biota laut, seperti ikan Badut, Blue Tang, Botana Kacamata, Moorish Idol, Emperor Angelfish, Lionfish, hingga anemon laut.
“Coral Centre di SFV Bangsring menjadi komitmen kami dalam melestarikan ekosistem laut dan mempromosikan keindahan terumbu karang, serta ikan hias di perairan Selat Bali,” ucap Nyoman pada saat Ekspose SFV Bangsring pada akhir Desember 2023.
Para wisatawan, lanjut dia, dapat menikmati keindahan terumbu karang hasil budi daya dari Coral Centre di bawah laut Grand Watudodol melalui kegiatan snorkeling atau menyaksikannya dari atas bottom glass boat.
Nyoman menambahkan bahwa Coral Centre tidak hanya menjadi wahana pengenalan ekosistem biota laut di perairan Selat Bali, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran tentang pelestarian terumbu karang dan edukasi terkait dampak sampah plastik terhadap laut, yang dapat merusak ekosistem laut.
Baca juga: Komponen Abiotik pada Ekosistem Laut
Oleh karena itu, Coral Centre dilengkapi dengan sarana informasi yang mudah diakses, memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada pengunjung.
Selain Coral Centre, Nyoman mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang mengembangkan website resmi SFV Bangsring di https://sfvbangsring.com/. Website ini bertujuan untuk memudahkan akses informasi eduminawisata SFV Bangsring.
Adapun proses pengembangan website tersebut didukung oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) PGRI Banyuwangi.
Baca juga: Mulai Besok, Kawah Ijen Banyuwangi Ditutup untuk Umum, Kapan Dibuka Kembali?
Nyoman menjelaskan bahwa website tersebut menyediakan beragam informasi dan edukasi komprehensif tentang kekayaan kuliner, sejarah, dan objek wisata di wilayah Bangsring.
Website tersebut diharapkan menjadi sumber informasi bagi wisatawan lokal maupun internasional yang ingin menjelajahi keajaiban Banyuwangi.
"Saat ini, kami juga terus mengembangkan fitur e-commerce, khususnya untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk kuliner lokal dan kerajinan tangan, memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat," ujar Nyoman.
Tak hanya website, SFV Bangsring juga dilengkapi dengan Rumah Apung yang dapat difungsikan sebagai lokasi budi daya lobster, konservasi, dan eduwisata bahari.
Baca juga: 5 Tempat Makan di Sekitar Wisata Bahari Lamongan (WBL)
Keberadaan rumah apung tersebut tidak hanya bertujuan untuk budi daya lobster, tetapi juga menjadi sarana edukasi wisata yang bersifat interaktif, seperti wisata memberi pakan pada berbagai koleksi ikan hias.
Nyoman secara khusus menyampaikan apresiasinya atas partisipasi dan dukungan penyuluh perikanan serta para mitra kerja sama yang terus berkolaborasi dalam pengembangan SFV Bangsring.
Ia berharap bahwa dengan berbagai fasilitas eduminawisata yang tersedia, SFV Bangsring dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya edukasi masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan.
Upaya tersebut sejalan dengan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan oleh Kementerian KP di bawah kepemimpinan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono.