KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan ( Kementerian KP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) mendukung kesinambungan Kampung Nelayan Modern (Kalamo).
Hal itu diwujudkan Kementerian KP dengan menyiapkan bale pelatihan untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
Untuk diketahui, bale pelatihan yang dikelola oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) BPPSDM di bawah Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP).
Adapun bale pelatihan tersebut diperuntukkan bagi pengembangan kapasitas masyarakat setempat.
Lewat bale tersebut, BPPSDM menggelar kegiatan pendampingan, penyampaian informasi dan sosialisasi kebijakan pembangunan dan inovasi teknologi kelautan dan perikanan.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia, Kementerian KP Teken MoU Pengembangan SDM dengan Mitra di Korsel
Kepala BPPSDM I Nyoman Radiarta saat peresmian Kalamo mengatakan, lokasi bale pelatihan terintegrasi dengan kantor koperasi, pabrik es, gudang beku, dan bengkel nelayan di Kalamo.
Adapun pembangunan bale tersebut sudah dilengkapi dengan smart TV, speaker aktif, meja dan kursi untuk pelatihan, serta fasilitas lain.
"Harapannya untuk masyarakat, baik nelayan maupun ibu-ibu di Kalamo untuk meningkatkan keterampilan SDM. Di bale ini ada banyak pelatihan, seperti perawatan mesin dan pengolahan produk-produk perikanan,” ujar Nyoman dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/11/2023).
Nyoman melanjutkan, ada empat penyuluh yang disiagakan di bale tersebut. Setiap penyuluh senantiasa berkoordinasi dengan satuan administrasi pangkal (satminkal).
“Bila sudah ada peningkatan pengetahuan, kami berharap pengetahuan tersebut disebarluaskan kepada masyarakat lainnya," terang Nyoman.
Baca juga: Perkuat Pendidikan Vokasi di Sektor Maritim, Kementerian KP Kembangkan Sejumlah Strategi
Dalam rangka implementasi Kalamo, BPPSDM juga telah melakukan rekayasa sosial yang di koordinasikan oleh Balai Besar Riset Sosial dan Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP).
Selain itu, dilakukan pula capacity building dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan, serta menjembatani kegiatan bimbingan teknis (bimtek), workshop, ataupun sertifikasi. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas SDM.
Adapun capacity building tersebut digelar dengan menggadeng seluruh Unit Eselon 1 KKP yang dikolaborasi dan dikoordinasikan oleh Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Puslatluh) KP.
“Pelatihan oleh BPPP Ambon digelar guna mendukung Kalamo, seperti penanganan ikan di atas kapal bagi 30 nelayan, pelatihan diversifikasi pengolahan hasil perikanan bagi 30 wanita nelayan, serta pelatihan perawatan dan perbaikan mesin penggerak utama kapal bagi 30 nelayan,” terang Nyoman.
Selain itu, imbuh dia, ada pula pelatihan laminasi kapal fiber bagi 30 nelayan dan pelatihan sertifikasi kecakapan nelayan bagi 90 orang.
Baca juga: Gandeng PT AMNT, Kementerian KP Jalankan Studi Perairan Laut Dalam di Perairan Sumbawa
Dalam penyelenggaraannya, lanjut Nyoman, BPPSDM bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari mulai Unit Eselon I Kemeterian KP, pemerintah daerah (pemda) setempat, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Salah satu LSM yang didapuk yakni Global Environment Facility guna memberikan pelatihan pembuatan batik ecoprint bagi 30 wanita nelayan di Kalamo.
Demikian pula Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) Sorong juga menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat di Kalamo.
Kegiatan tersebut terdiri dari empat pelatihan, yaitu pembuatan rawai tuna, pengenalan umpan tiruan, keselamatan pelayaran, dan pengoperasian fish finder bagi 20 nelayan.
“Demikian pula Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP), menyelenggarakan pelatihan pengolahan produk olahan dan kemasan berbasis ikan pelagis bagi 40 wanita nelayan,” kata Nyoman.
Baca juga: Kementerian KP Sumbang PNBP Lewat Pemanfaatan Aset Eks Riset
Nyoman melanjutkan, pihaknya juga menyelenggarakan focus group discussion (FGD) guna merumuskan serta pemecahan masalah mengenai akses pasar, bahan bakar minyak (BBM), permodalan 50 nelayan, pengolah dan pengurus koperasi, serta pendampingan pelatihan pengelolaan administrasi Koperasi Samber Binyeri Maju kepada 28 calon pengurus koperasi.
Tak hanya pelatihan, lanjut dia, Kementerian KP juga memberi pendampingan penyuluhan secara terus menerus.
Kegiatan penyuluhan tersebut dilakukan kepada 18 kelompok perikanan yang terdiri dari 14 kelompok usaha bersama (KUB) dan empat kelompok pengolah dan pemasar (poklahsar).
"Selama masih ada penyuluh perikanan, pendampingan, dan penyuluhan selalu dilakukan setiap saat secara terus-menerus," ungkap Nyoman.
Selain itu, imbuh Nyoman, Kementerian KP juga membentuk satu unit koperasi, penumbuhan dua kelompok KUB, dan peningkatan satu kelas KUB.
Baca juga: Perkuat Hilirisasi Perikanan, Kementerian KP Luncurkan Platform CoFis
Tidak hanya itu, ada pula pendataan Kartu Pelaku Usaha Bidang Kelautan dan Perikanan (Kusuka). Sedikitnya, terdapat 130 Kusuka perorangan dan 12 Kusuka badan usaha.
“Kami juga melakukan pendampingan akses permodalan kredit usaha rakyat (KUR) BRI kepada satu KUB dan Badan Layanan Usaha LPMUKP kepada Koperasi Samber Binyeri Maju,” jelasnya.
Pendampingan akses pasar juga dilakukan 14 KUB dan satu unit koperasi, pendampingan bantuan pemerintah 20 unit motor tempel untuk 11 KUB, dan bantuan peralatan pengolahan kepada Koperasi Samber Bunyeri Maju.
Berikutnya, pendampingan izin usaha NIB enam dokumen, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup berupa satu kegiatan Bulan Cinta Laut.
Selain Kalamo, masih dalam rangka Sail Teluk Cenderawasih 2023, BPPSDM juga berpartisipasi dalam pameran yang menghadirkan 14 dosen dan pegawai, 14 orang taruna dan 2 taruni Politeknik KP Sorong Program Studi Penangkapan Ikan, Permesinan, dan Budidaya, serta Guru Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong.
BPPSDM juga mengikuti parade kapal dalam rangka kegiatan puncak Sail Teluk Cenderawasih 2023 yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menampilkan KM Airaha 02 milik Politeknik KP Sorong.
Selain itu, BPPSDM melalui penyuluh perikanan Kabupaten Biak mengerahkan 1.000 orang nelayan binaannya dengan 500 kapal nelayan ikut dalam kegiatan parade tersebut.