KOMPAS.com- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan (BPPSDM KP) melakukan optimalisasi program Smart Fisheries Village (SFV) di Desa Ajakkang, Sulawesi Selatan.
Kepala Balai Riset Perikanan Budi Daya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros, Indra Jaya Asaad menyampaikan, Desa Ajakkang merupakan penghasil komoditas unggulan udang dan bandeng. Oleh karenanya, pelatihan perawatan mesin diperlukan untuk mendukung kegiatan budi daya.
"Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam merawat mesin-mesin budi daya dan pemahaman terhadap pemecahan masalah umum melalui tindakan pencegahan yang efisien," kata Indra dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/10/2023).
Indra menjelaskan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan sebelumnya yang dinilai komprehensif dan terukur karena mengacu pada kurikulum Balai Pengelolaan Pengujian Perikanan (BPPP) Bitung dengan pendampingan dari instruktur permesinan yang andal.
Baca juga: Kembangkan 22 Desa Perikanan Cerdas, Kementerian KP Dukung Pemberian Teknologi dan Aset
Sebagai informasi, sejumlah 5 unit mesin digunakan sebagai media pelatihan, yakni 1 unit mesin pompa, 2 unit mesin Honda Alkon 5 Paardenkracht (PK), 2 unit mesin diesel Yanmar 6,5 PK, 1 unit blower 50 LP, dan 1 unit genset.
"Kami harap pelatihan ini dapat bermanfaat pada perkembangan budi daya ikan di Desa Ajakkang," ucap Indra.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Barru Charly menilai, pelatihan optimalisasi program SFV merupakan implementasi dari program SPV yang berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Ajakkang.
Senada dengan Charly, pembudidaya dari Desa Ajakkang bernama Kaharuddin mengatakan, pelatihan tersebut memberikan banyak wawasan dan keterampilan dalam merawat mesin budi daya.
"Terima kasih telah mengadakan pelatihan ini. Kami telah sepakat untuk membangun bengkel dengan nama SFV Ajakkang sebagai wadah untuk para pembudidaya dalam mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat dari pelatihan ini," tutur Charly.
Untuk diketahui, SFV diciptakan untuk memperkuat kemandirian kampung perikanan di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan produktivitas dan daya saing perikanan di kancah global.
Pada 2023, BPPSDM KP telah menetapkan 10 lokasi SPV berbasis desa dan 12 lokasi SPV berbasis unit pelaksanaan teknis (UPT) di seluruh Indonesia.