Kementerian KP Tegaskan Pentingnya Pengelolaan Kawasan Konservasi Berbasis Kearifan Lokal

Kompas.com - 20/09/2023, 13:47 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian KP I Nyoman Radiarta DOK. Humas Kementerian PUPR Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian KP I Nyoman Radiarta

KOMPAS.com - Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia ( BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) I Nyoman Radiarta mengatakan, partisipasi masyarakat hukum adat dalam pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan merupakan salah satu pilar penting.

"Selaras dengan implementasi program ekonomi biru, kami juga terus melakukan pendampingan untuk memperkuat kapasitas teknis dan manajerial masyarakat hukum adat," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (20/9/2023).

Oleh karena itu, sebut dia, BPPSDM KP terus memperkuat pengelolaan kawasan konservasi perairan berbasis kearifan lokal melalui peran masyarakat hukum adat lewat program-program pendampingan.

Dia menyebutkan, kearifan lokal yang masih terpelihara di kalangan masyarakat hukum adat telah menjadikan sebagian wilayah mereka sebagai area perikanan tradisional, sekaligus berperan sebagai zona konservasi dan zona larang ambil. 

Baca juga: Kementerian KP-President University Teken Kerja Sama Pengembangan Sistem Pendidikan Berbasis Maritim dan Wirausaha

“Sistem kearifan lokal ini memberikan kesempatan bagi ekosistem laut dan biota di dalamnya untuk berkembang biak dan pulih dengan lebih cepat,” terangnya. 

Nyoman juga mengatakan, terdapat timbal balik positif dengan keterlibatan masyarakat dalam menjaga kawasan konservasi perairan. 

Dia memaparkan, dengan berkontribusi pada pemeliharaan ekosistem laut yang sehat, masyarakat menerima manfaat dalam bentuk tercukupinya kebutuhan pangan, berkembangnya sektor pariwisata bahari, penelitian yang lebih mendalam, aktivitas diving yang menarik, dan berujung pada peningkatan ekonomi di  komunitas lokal.

"Pada gilirannya, kami tentu berharap wilayah konservasi perairan yang lestari ini dapat memberikan daya ungkit ekonomi kepada masyarakat," harapnya.

Adapun penguatan kapasitas masyarakat hukum adat saat ini berfokus pada beberapa aspek kompetensi, di antaranya etika lingkungan dan interaksi manusia dengan alam, analisis pelaku yang merusak sumber daya alam (SDA), serta pengenalan ekosistem terumbu karang, mangrove, lamun dan ikan karang.

Baca juga: Cerita Lulusan Politeknik AUP Kementerian KP Kembangkan Budi Daya Mutiara Beraneka Rupa

Ada pula pengelolaan SDA berbasis masyarakat, pengenalan biota International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), pengenalan platform signing blue dan Plastic Free Ocean Network (PFON), pengolahan perikanan berbasis ecosystem approach to fisheries management (EAFM) dan seafood saver, pengenalan isu bycatch dan mitigasi, hingga strategi pengendalian dan pengawasan praktik perikanan dan penegakan hukum.

"Pengetahuan dan kapasitas tersebut penting dalam pelaksanaan peran masyarakat mengawal konservasi perairan," katanya.

Nyoman menambahkan, pihaknya telah melaksanakan penguatan peran masyarakat hukum adat dan komunitas lainnya dalam menjaga keberlanjutan kawasan konservasi perairan di sejumlah lokasi. 

Salah satunya ada di Wakatobi Marine Protected Area (MPA) yang merupakan salah satu center of excellence (CoE) ke berbagai pihak terkait inisiatif konservasi perairan termasuk salah satunya Masyarakat Hukum Adat.

Baca juga: Sebanyak 2,3 Ton Udang Hasil Budidaya Politeknik Kementerian KP Diserap Pasar

"Di sini telah dikembangkan lima program, yaitu program perikanan tangkap berkelanjutan, program budi daya rumput laut, program pariwisata bahari, program Marine Protected Area for Shark, dan program masyarakat hukum adat," jelasnya.

Selain itu, Kementerian KP juga melaksanakan "Pelatihan Peningkatan Kapasitas Komunitas Perikanan, Komunitas Pariwisata, Komunitas Adat, Pengusaha Perikanan, Pengusaha Pariwisata dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Pusat Pelatihan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi pada 15-22 September 2023.

Pelatihan itu terselenggara atas dukungan WWF, Forum Kehidupan Toudani (Forkani), Kelompok Lagundi, Forum Wabibika, Wakatobi Dive Trip, Koperasi Samata Padakau, dan Lembaga Adat Sarano Wali Binongko.

Sebelumnya, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan pentingnya peran masyarakat untuk terlibat dalam mendukung program-program ekonomi biru, termasuk mendukung program perluasan kawasan konservasi.

Baca juga: Kementerian KP Latih BUMDes Ambon Kembangkan Usaha Budidaya Ikan

Terkini Lainnya
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru
Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP
Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kukuhkan 4 Guru Besar Vokasi, Menteri Trenggono Dukung Transformasi Pendidikan KP
Kukuhkan 4 Guru Besar Vokasi, Menteri Trenggono Dukung Transformasi Pendidikan KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Ikan Jade Perch Potensial Dibudidayakan di Indonesia, Menteri Trenggono: Sesuai Geografis Indonesia
Ikan Jade Perch Potensial Dibudidayakan di Indonesia, Menteri Trenggono: Sesuai Geografis Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lewat Eco Office, Kementerian KP Kenalkan Lingkungan Kerja Sehat dan Berkelanjutan
Lewat Eco Office, Kementerian KP Kenalkan Lingkungan Kerja Sehat dan Berkelanjutan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Transformasi Menuju OII, Kementerian KP Siapkan 11 Pendidikan Tinggi Jadi 1 Benchmarking
Transformasi Menuju OII, Kementerian KP Siapkan 11 Pendidikan Tinggi Jadi 1 Benchmarking
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Adakan Pelatihan Budi Daya Perikanan untuk Negara-negara Afrika
Kementerian KP Adakan Pelatihan Budi Daya Perikanan untuk Negara-negara Afrika
Kementerian Kelautan dan Perikanan
KSBM Biak Sukses Kirim 13,3 Ton Ikan Segar, Wujud Dampak Positif Program Kalamo
KSBM Biak Sukses Kirim 13,3 Ton Ikan Segar, Wujud Dampak Positif Program Kalamo
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Hijaukan Pesisir Pangandaran, Kementerian KP, Pemda, dan Masyarakat Tanam 700 Pohon
Hijaukan Pesisir Pangandaran, Kementerian KP, Pemda, dan Masyarakat Tanam 700 Pohon
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Sokong Usaha Masyarakat, Kementerian KP Perkuat Kinerja Keuangan BLU 
Sokong Usaha Masyarakat, Kementerian KP Perkuat Kinerja Keuangan BLU 
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lantik 2.023 Taruna dan Taruni, Kementerian KP Siap Tempa Mereka Hingga Jadi SDM KP Unggul
Lantik 2.023 Taruna dan Taruni, Kementerian KP Siap Tempa Mereka Hingga Jadi SDM KP Unggul
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri KP: Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Harus Dimanfaatkan Negara dengan Baik
Menteri KP: Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Harus Dimanfaatkan Negara dengan Baik
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Disebut Jadi Incaran Perusahaan Perikanan Luar Negeri
Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Disebut Jadi Incaran Perusahaan Perikanan Luar Negeri
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dukung Keberlanjutan Konservasi Channa, Kementerian KP Gelar “Kontes Channa” di Depok
Dukung Keberlanjutan Konservasi Channa, Kementerian KP Gelar “Kontes Channa” di Depok
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bagikan artikel ini melalui
Oke