KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) KP menggandeng Pukyong National University (PKNU) untuk mengembangkan Ocean Institute of Indonesia (OII).
Kerja sama tersebut merupakan salah satu upaya Kementerian KP dalam mendukung implementasi program ekonomi biru.
Kolaborasi Kementerian KP dan PKNU itu tertuang dalam penandatangan memorandum of understanding (MoU) oleh Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), I Nyoman Radiarta dengan President of PKNU Jang Young-soo di PKNU, Busan, Korea Selatan (Korsel), Senin (24/7/2023).
Selain penandatanganan MoU, ada juga implementing arrangement (IA) sebagai dokumen tindak lanjut kerja sama oleh Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta dengan Dean College of Fisheries PKNU Park Wongyu.
Baca juga: Di Konferensi Internasional, Indonesia Gandeng Negara ASEAN Percepat Transformasi PAUD
Nyoman menyampaikan, OII merupakan transformasi Satuan Pendidikan (Satdik) Kementerian KP yang menjadi salah satu program strategis BPPSDM KP.
Ia berharap, OII dapat meningkatkan standar layanan, fasilitas belajar, mutu, dan akreditas institusi pendidikan KP. Program ini juga diharapkan menambah jumlah pelajar dan pengajar antarperguruan tinggi serta kemitraan dengan lembagai pendidikan lain.
“Korea Selatan telah lama menjadi mitra Indonesia di sektor KP. Mengingat fakta bahwa KP merupakan industri yang berkembang di kedua negara, tentu kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan manajemen pendidikan dan teknologi,” ujar Nyoman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (26/7/2023).
Selain pendidikan dan teknologi, lanjut dia, kolaborasi tersebut juga berguna untuk mengembangkan kurikulum dan modul akademik yang menjawab kebutuhan industri perikanan. Dengan demikian, akan tercetak lulusan yang terampil, kompetitif, dan berwawasan lingkungan.
Baca juga: Corsair Luncurkan Mouse Gaming Wireless Nightsabre untuk Game Kompetitif
Nyoman menyebut bahwa kolaborasi Kementerian KP dan PKNU sejalan dalam membangun kurikulum interaktif kegiatan ekstrakurikuler dan merangsang pengembangan diri siswa, termasuk pertukaran budaya Indonesia–Korea Selatan dan pembelajaran bahasa.
“Di samping itu, (kerja sama tersebut) juga dapat memperluas strategi dengan entitas swasta, perusahaan pemangku kepentingan lainnya untuk mempromosikan perihal bisnis, objek ilmiah hingga kemitraan,” imbuhnya.
Nyoman berharap, lulusan Satdik KKP dapat terserap lebih banyak memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri Korsel.
Seperti diketahui, hingga 2023, terdapat 45 lulusan Satdik KP yang bekerja di Korea Selatan.
“Kami berharap jumlah ini dapat meningkat di masa mendatang, karena kami yakin Indonesia dan Korea memiliki banyak kesamaan karakteristik dalam industri perikanan,” tegasnya.
Baca juga: 6 Karakteristik dan Prediksi Pekerjaan Generasi Alpha
Pada kesempatan yang sama, President of PKNU Jang Young-Soo mengatakan, pihaknya menyambut baik dan mendukung rencana BPPSDM dalam upaya mengembangkan OII.
Sebagai dukungan lebih lanjut, kata dia, PKNU siap bersinergi dengan Kementerian KP untuk mengembangkan OII. Menurutnya, kerja sama ini merupakan upaya positif untuk meningkatkan sektor pendidikan dan sumber daya manusia (SDM).
“Selain itu, juga sebagai wujud kolaborasi akademisi dan pemerintah dalam menyelesaikan setiap persoalan pembangunan,” ucap Jang Young-soo.
Sebagai informasi, penandatanganan MoU itu dihadiri oleh Provost of international Affairs PKNU Kim Hyun-Woo, Vice Provost of International Affairs Kim Seon-Joo, Director of Office of International Affairs Ha Byung-Jeom, Manager of International Relations Team Jeong Ji-Yoon, Emeritus Professor of PKNU, hingga perwakilan dari BPPSDM KP.
Hadir pula Professor KOICA-PKNU International Graduate Program of Fisheries Science (IGFS). Ia hadir untuk mendiskusikan benchmarking program pertukaran pelajar dan magang dengan Satdik KP dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Baca juga: Kolaborasi Blackpink dengan Starbucks Hadirkan Minuman Khusus dan Merchandise
Nyoman menjelaskan bahwa kolaborasi yang terlaksana antara pihaknya dengan Dean College of Fisheries Science PKNU dapat diimplementasikan dalam berbagai program, di antaranya sister programs, sister classes, training for trainers, dan pertukaran kuliah dengan topik khusus di berbagai bidang.
Adapun bidang tersebut, seperti teknologi pengolahan hasil perikanan, mesin perikanan dan teknologi penangkapan ikan, penyuluhan perikanan, teknologi budi daya dan teknologi pengelolaan sumber daya perikanan, serta pemanfaatan sumber daya perikanan.
Kemudian, pengelolaan perhotelan, rekreasi dan wisata bahari, studi sosial budaya dan bahasa Korea-Indonesia, desain komunikasi visual dan jurnalisme visual, desain dan pengembangan web, program pertukaran pelajar atau cendekiawan, serta pengembangan dana bersama.
Nyoman berharap, kolaborasi BPPSDM KP dan The College of Fisheries Sciences dapat membuka peluang kerja sama baru dengan Korsel yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan institusi pendidikan KP di Indonesia dengan skema Official Development Assistance (ODA).
Baca juga: Privy Siap Kolaborasi dengan Talenta Digital di Australia
“Kiprah PKNU yang telah berhasil mengembangkan World Fisheries University dan International Graduates Fisheries Science dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan tidak hanya untuk pengembangan SDM, tetapi juga bagi peningkatan standardisasi mutu pendidikan pada satuan pendidikan lingkup Kementerian KP,” ucapnya.
Apalagi, lanjut Nyoman, PKNU memiliki rekam jejak dukungan kepada negara sahabat melalui program ODA Sustainable Fisheries.
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama tersebut, Nyoman turut mengundang pihak PKNU untuk datang ke Indonesia guna melihat langsung pengembangan SDM OII.
Pada akhir kesempatan, Nyoman beserta rombongan meninjau fasilitas pendidikan yang dimiliki PKNU, seperti asrama mahasiswa, perpustakaan, dan fasilitas olahraga, yang sekiranya dapat diadopsi dan diterapkan di Indonesia.
Baca juga: Eks Kepsek Bawa Kabur Tabungan Siswa Rp 800 Juta Coreng Dunia Pendidikan di Tasikmalaya
Sebagai informasi, The College of Fisheries Sciences PKNU telah lama menjadi motor penggerak untuk kemajuan ilmu dan budi daya perikanan sejak didirikan pada 1941.
Selama bertahun-tahun, perguruan tinggi tersebut telah memfasilitasi pemanfaatan dan distribusi pengetahuan ilmu perikanan.
Fakultas Ilmu Perikanan PKNU memupuk para pemimpin dunia yang akan berkontribusi pada kemajuan ilmu perikanan melalui penelitian, teori, dan studi teknologi yang mencakup seluruh jajaran ilmu perikanan.