Program SFV di Gondol Bali Sukses Tingkatkan Realisasi PNBP Layanan Perikanan

Kompas.com - 19/07/2023, 16:10 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Smart Fisheris Village (SFV) yang diusung Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP) di Gondol, Bali, berhasil meningkatkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk layanan perikanan.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) I Nyoman Radiarta, realisasi PNBP tersebut berpotensi naik hingga dua kali lipat hingga akhir tahun.

"Jika kami bandingkan, pada Semester I SFV di Gondol sudah mampu mencapai target PNBP sebesar 82 persen atau senilai Rp 408 juta. Saya sangat mengapresiasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDM yang mampu mengoptimalkan asetnya secara utuh dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata Nyoman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (19/7/2023).

Nyoman menjelaskan, program SFV di Gondol dijalankan oleh Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP).

Baca juga: KKP Bakal Terbitkan Aturan Turunan PP Penangkapan Ikan Terukur per Juli 2023

Program SFV di Gondol berhasil meningkatkan realisasi PNBP layanan perikanan. Program SFV di Gondol berhasil meningkatkan realisasi PNBP layanan perikanan.

Untuk diketahui, BBRBLPP merupakan unit pelaksana teknis BPPSDM KP yang fokus pada pengembangan budidaya laut, khususnya komoditas kakap putih, bandeng, kerapu, kepiting, rajungan, dan udang vaname.

Program SFV berbasis UPT tersebut bertujuan mengoptimalkan aset-aset yang dimiliki balai, seperti peralatan produksi atau lahan yang digunakan untuk mendongkrak produktivitas sektor kelautan dan perikanan di wilayah kerja.

Di Gondol, aset balai yang dimanfaatkan mendukung program SFV tersebar di tiga desa, yakni Desa Penyabangan, Desa Sumberkima, dan Desa Pejarakan.

Desa Penyabangan menjadi fasilitas utama perbenihan budidaya laut. Di desa tersebut, tersedia berbagai sarana dan prasarana penunjang budidaya laut, di antaranya empat kolam berukuran 100 meter kubik dan empat kolam berukuran lebih kurang 20 meter kubik.

Baca juga: Menteri KKP: Eksplorasi Sedimentasi Laut Tak Ganggu Nelayan

Adapun kolam-kolam tersebut dimanfaatkan untuk penyediaan dan pemeliharaan induk (broodstock center), hatchery perbenihan ikan laut (larval rearing), fasilitas pendederan ikan laut (nursery) yang menghasilkan benih ikan dalam berbagai ukuran, dan laboratorium khusus pakan alami dari spesies laut untuk kultur murni maupun kultur masa.

Tak hanya itu, Desa Panyabangan juga melakukan pemeliharaan benih dan pendederan kakap putih serta ikan kerapu. Benih kakap putih yang dihasilkan rata-rata mencapai 87.000 ekor per siklus. Sedangkan ikan kerapu dapat menghasilkan 39.500 ekor per siklus.

Program SFV BBRBLPP di Desa Penyabangan juga menyediakan induk kepiting atau rajungan untuk pembenihan dan penyediaan pakan alami. Penyediaan induk kepiting atau rajungan ini dilakuakn untuk mendukung usaha perbenihan, baik untuk skala murni maupun massal.

Sementara itu, di Desa Sumberkima, program SFV BBRBLPP menghasilkan Instalasi Karamba Jaring Apung (KJA). Instalasi tersebut ditunjang dengan 16 KJA High Density Polyethylene (HDPE).

Baca juga: KKP Dapat Komitmen dari BRI untuk Penyaluran Kredit ke Sektor Kelautan dan Perikanan

Kegiatan yang tengah berjalan saat ini adalah budidaya pembesaran 7.700 ekor kakap putih, yang mana ikan tersebut merupakan hasil pembenihan atau pendederan dari Desa Penyabangan.

Sedangkan di Desa Pejarakan, program SFV BBRBLPP menghasilkan Instalasi Tambak Pejarakan berisi 13 petak dengan luasan 65.500 meter persegi dan 39.500 meter persegi.

Instalasi tersebut dimanfaatkan untuk membesarkan 2.600 ekor ikan kerapu, 6.500 ekor ikan kakap putih, dan udang vaname yang telah menghasilkan hampir 1 ton pada satu siklus. Saat ini, instalasi di Desa Pejarakan tengah melakukan penebaran 350.000 benur udang vaname.

"Seluruh aset dan produksinya kami manfaatkan seoptimal mungkin sebagai layanan perikanan kepada masyarakat, khususnya para pembudidaya. Layanan inilah yang menjadi pemasukan bagi negara melalui skema PNBP," terang Nyoman.

Baca juga: 18 Ekoregion Sebaran Potensi Kelautan Indonesia

Selain optimalisasi aset, lanjut Nyoman, program SFV di Gondol juga menyasar sektor pendidikan, pelatihan dan penyuluhan bagi para pembudidaya, hingga kegiatan konservasi.

Dari sisi pelatihan, BBRBLPP telah melaksanakan Pelatihan Manajemen Usaha Budidaya Bandeng di Desa Penyabangan bersama EXIM Bank (LPEI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), serta pembentukan satu kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) baru, yakni Pokdakan Bintang Samudera yang fokus pada plasma nutfah.

Sementara pada kegiatan konservasi, hasil program SFV di Gondol di antaranya berupa ratusan ribu telur kakap putih dan telur bandeng. Beberapa telur tersebut disalurkan kepada pokdakan di Desa Penyabangan, sementara sisanya dilepasliarkan di perairan Jembrana.

Sebagai informasi, program SFV KKP sejauh ini telah dilaksanakan di 22 lokasi berbasis UPT maupun desa di seluruh Indonesia.

Berbeda dengan UPT, program SFV berbasis desa berupa penyediaan dan penyiapan fasilitas teknologi, pendampingan kegiatan produksi, serta manajemen usaha yang dilaksanakan KKP. Program tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan produksi komoditas unggulan, terutama di sektor perikanan.

Terkini Lainnya
Tindaklanjuti Keresahan Warga Banten, Kementerian Kelautan dan Perikanan Segel Pagar Laut di Muara Tawar

Tindaklanjuti Keresahan Warga Banten, Kementerian Kelautan dan Perikanan Segel Pagar Laut di Muara Tawar

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tingkatkan Kompetensi ASN, Kementerian KP Bentuk Corporate University

Tingkatkan Kompetensi ASN, Kementerian KP Bentuk Corporate University

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri Trenggono Pastikan Produktivitas PP Karangsong Siap Hadapi Nataru

Menteri Trenggono Pastikan Produktivitas PP Karangsong Siap Hadapi Nataru

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Penyerapan Dunia Kerja Capai 81,15 Persen, Lulusan Pendidikan Vokasi Kementerian KP Diminati Industri

Penyerapan Dunia Kerja Capai 81,15 Persen, Lulusan Pendidikan Vokasi Kementerian KP Diminati Industri

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dukung Swasembada Pangan, Menteri KP Dorong Penyuluh Tingkatkan Hasil Perikanan

Dukung Swasembada Pangan, Menteri KP Dorong Penyuluh Tingkatkan Hasil Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Luncurkan Layanan Aduan Online

Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Luncurkan Layanan Aduan Online

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Diapresiasi DPR, Ini Strategi Kementerian KP Tingkatkan Konsumsi Ikan

Diapresiasi DPR, Ini Strategi Kementerian KP Tingkatkan Konsumsi Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Capai Tujuan Kebijakan Ekonomi Biru, Kementerian KP Kembangkan Infrastruktur Teknologi 

Capai Tujuan Kebijakan Ekonomi Biru, Kementerian KP Kembangkan Infrastruktur Teknologi 

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Kembangkan Kapasitas Budi Daya Tilapia dan Rumput Laut di Kepulauan Solomon

Kementerian KP Kembangkan Kapasitas Budi Daya Tilapia dan Rumput Laut di Kepulauan Solomon

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kembangkan Produktivitas Perikanan, Kementerian KP Jalankan One Stop Aquaculture SFV

Kembangkan Produktivitas Perikanan, Kementerian KP Jalankan One Stop Aquaculture SFV

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dukung Program MBG, Kementerian KP Siapkan Panen Siklus Kedua BINS

Dukung Program MBG, Kementerian KP Siapkan Panen Siklus Kedua BINS

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tebar Benih Nila Salin Siklus Kedua di BINS Karawang

Kementerian Kelautan dan Perikanan Tebar Benih Nila Salin Siklus Kedua di BINS Karawang

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru

Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP

Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com