Tingkatkan Ekonomi Pelaku Usaha Perikanan, Kementerian KP Tetapkan 22 Lokasi SFV

Kompas.com - 17/06/2023, 14:02 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan ( BRSDM) menetapkan 22 lokasi Smart Fisheries Village (SFV) di beberapa wilayah di Indonesia.

Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta mengatakan, SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan berbasis teknologi informasi dan manajemen tepat guna yang dilakukan untuk mendukung implementasi program prioritas berbasis ekonomi biru.

Melalui program itu, BRSDM menargetkan peningkatan ekonomi masyarakat, serta kegiatan produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Terdapat dua konsep pembangunan SFV, yakni yang berbasis desa dan berbasis unit pelaksana teknis (UPT).

“Pada 2023, BRSDM menetapkan 10 lokasi SFV berbasis desa dan 12 lokasi SFV berbasis UPT yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, dengan mengangkat komoditas unggulan dari masing-masing wilayah tersebut,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (17/6/2023).

Baca juga: Lewat Gemarikan, Kementerian KP Ingatkan Semua Pihak Pentingnya Konsumsi Ikan

Pembangunan SFV tidak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga pada tatanan sosial dan kelembagaannya, sehingga daya saing desa meningkat dan terjadi peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Nyoman menjelaskan, Program SFV dirilis oleh Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono sejak 2022. Program ini dilatarbelakangi upaya mengimplementasikan tugas dan fungsi BRSDM di masyarakat.

Oleh karenanya, SFV mengolaborasikan seluruh konsep, tugas, dan fungsi BRSDM, mulai dari pendidikan melalui kegiatan teaching factory (TEFA), pelatihan, penyuluhan, sertifikasi, serta penerapan inovasi, teknologi, dan digitalisasi.

“Dalam mengembangkan SFV Desa, kami berkolaborasi dengan seluruh perangkat desa, masyarakat, pemerintah daerah, stakeholder serta civitas akademika. Jadi, tidak hanya Kementerian KP yang masuk,” jelasnya.

Sebab, kata Nyoman, pihaknya menghindari citra membawa bantuan. Menurutnya, program SFV merupakan pengungkit untuk membangun desa menjadi desa cerdas atau desa pintar bersama-sama guna meningkatkan perekonomian desa.

Baca juga: Kementerian KP Dukung Komitmen Penyuluh Perikanan Sukseskan Program Ekonomi Biru

Sementara itu, pengembangan SFV UPT dilakukan dengan optimalisasi aset sebagai kunci utama. SFV ini bertujuan mengoptimalkan aset yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan masyarakat luas untuk meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Salah satu contoh pengembangan SFV Desa ada di Desa Panembangan yang didapuk sebagai pilot project. Di sini, BRSDM tidak hanya fokus pada pengembangan mina padi dari hulu ke hilir, tetapi juga melihat potensi penggerak ekonomi menjadi kawasan wisata.

Dengan mengusung nama wisata Svarga Minapadi, SFV Desa Panembangan kini tengah merasakan dampak meningkatnya perekonomian desa.

Rincian 10 lokasi SFV berbasis desa

1. Desa Linau, Maje, Kota Kaur, Bengkulu dengan komoditas utama gurita

2. Desa Mangunegara, Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah dengan komoditas utama nila

3. Desa Ajakkang, Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan dengan komoditas utama udang dan bandeng

4. Desa Poka, Teluk Ambon, Maluku dengan komoditas utama Kuwe

5. Desa Nagari Ranah Koto Tinggi, Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat dengan kegiatan usaha wisata bahari.

6. Desa Sumberdodol, Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dengan komoditas utama koi

7. Desa Panembangan, Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dengan komoditas utama mina padi

8.Desa Kendalbulur, Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dengan komoditas utama patin

9. Desa Sungai Dua, Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan komoditas utama patin

10. Desa Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dengan komoditas utama nila dan nilem.

Baca juga: Menteri KP Jawab Protes Ekspor Pasir Laut yang Datang Bertubi-tubi

Rincian 12 lokasi SFV berbasis UPT

1. Instalasi Pengembangan Sumber Daya Air Laut (IPSAL) Pamekasan

2. UPT Pusat Riset Kelautan, dengan kegiatan utama usaha garam

3. Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) di Desa Mariana, Banyuasin, dengan komoditas utama nila dan gabus

4. BRPPUPP di Desa Patra Tani, Muara Enim, dengan kegiatan utama konservasi ikan lokal

5. Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol dengan kegiatan usaha marikultur

6. Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi dengan kegiatan utama pemuliaan ikan budidaya

7. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor dengan kegiatan utama budidaya ikan air tawar

8. Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) Wakatobi dengan kegiatan utama teknologi kelautan terintegrasi

9. Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok dengan komoditas utama ikan hias

10. Loka Riset Budidaya Rumput laut (LRBRL) Gorontalo dengan komoditas utama rumput laut

11. Politeknik KP Jembrana, dengan komoditas utama udang vaname

12. Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Kampus Serang dengan komoditas utama udang vaname.

Penetapan lokasi SFV BRSDM terlaksana berdasarkan Surat Keputusan Kepala BRSDM Nomor 156 Tahun 2023 tentang Penetapan Lokasi Desa Perikanan Cerdas/Smart Fisheries Village BRSDM Tahun 2023.

Terkini Lainnya
Tindaklanjuti Keresahan Warga Banten, Kementerian Kelautan dan Perikanan Segel Pagar Laut di Muara Tawar

Tindaklanjuti Keresahan Warga Banten, Kementerian Kelautan dan Perikanan Segel Pagar Laut di Muara Tawar

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tingkatkan Kompetensi ASN, Kementerian KP Bentuk Corporate University

Tingkatkan Kompetensi ASN, Kementerian KP Bentuk Corporate University

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri Trenggono Pastikan Produktivitas PP Karangsong Siap Hadapi Nataru

Menteri Trenggono Pastikan Produktivitas PP Karangsong Siap Hadapi Nataru

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Penyerapan Dunia Kerja Capai 81,15 Persen, Lulusan Pendidikan Vokasi Kementerian KP Diminati Industri

Penyerapan Dunia Kerja Capai 81,15 Persen, Lulusan Pendidikan Vokasi Kementerian KP Diminati Industri

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dukung Swasembada Pangan, Menteri KP Dorong Penyuluh Tingkatkan Hasil Perikanan

Dukung Swasembada Pangan, Menteri KP Dorong Penyuluh Tingkatkan Hasil Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Luncurkan Layanan Aduan Online

Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Luncurkan Layanan Aduan Online

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Diapresiasi DPR, Ini Strategi Kementerian KP Tingkatkan Konsumsi Ikan

Diapresiasi DPR, Ini Strategi Kementerian KP Tingkatkan Konsumsi Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Capai Tujuan Kebijakan Ekonomi Biru, Kementerian KP Kembangkan Infrastruktur Teknologi 

Capai Tujuan Kebijakan Ekonomi Biru, Kementerian KP Kembangkan Infrastruktur Teknologi 

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Kembangkan Kapasitas Budi Daya Tilapia dan Rumput Laut di Kepulauan Solomon

Kementerian KP Kembangkan Kapasitas Budi Daya Tilapia dan Rumput Laut di Kepulauan Solomon

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kembangkan Produktivitas Perikanan, Kementerian KP Jalankan One Stop Aquaculture SFV

Kembangkan Produktivitas Perikanan, Kementerian KP Jalankan One Stop Aquaculture SFV

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dukung Program MBG, Kementerian KP Siapkan Panen Siklus Kedua BINS

Dukung Program MBG, Kementerian KP Siapkan Panen Siklus Kedua BINS

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tebar Benih Nila Salin Siklus Kedua di BINS Karawang

Kementerian Kelautan dan Perikanan Tebar Benih Nila Salin Siklus Kedua di BINS Karawang

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru

Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP

Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com