KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) dan Case Western Reverse University (CWRU) menyepakati kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Kesepakatan itu tertuang dalam letter of intent (LoI) yang ditandatangani oleh Kepala BRSDM Kementerian KP I Nyoman Radiarta dan Vice Provost for International Affairs CWRU David Fleshler di kampus CWRU, Cleveland, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/5/2023).
Terdapat tujuh lingkup kerja sama yang disepakati. Pertama, manajemen dan teknologi pendidikan. Kedua, pelatihan kewirausahaan dan penciptaan usaha. Ketiga, kajian akademik di bidang ilmu-ilmu sosial, kajian sosial-ekonomi, antropologi, dan kajian budaya Asia.
Keempat, ilmu dan teknik lingkungan, seperti oseanografi, kimia akuatik, kualitas air, dan teknik umum.
Baca juga: Berkunjung ke China, Menteri Trenggono Jajaki Kerja Sama Perikanan dengan Fuzhou
Kelima, biologi serta bioteknologi, seperti biologi akuatik, parasitologi, ichthyology, dan genetika. Keenam, pertukaran pelajar serta sarjana melalui sekolah atau program perkemahan musim panas di Indonesia dan AS. Ketujuh, pengembangan dana bersama.
Radiarta mengatakan bahwa pihaknya tengah gencar bermitra dengan berbagai lembaga pendidikan dalam dan luar negeri.
“Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk melakukan transformasi kelembagaan, penyelenggaraan pendidikan, serta pelatihan dan penyuluhan dalam mendukung program prioritas pembangunan Kementerian KP melalui Ekonomi Biru,” ujar Radiarta dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (28/5/2023).
Kesepakatan tersebut juga disambut baik oleh David. Menurut dia, CWRU terus berupaya untuk mengembangkan pendidikan guna memperluas bidang pendidikan saat ini.
Baca juga: Lewat Voga dan SFV, Kementerian KP Ajak Anggota Seafdec Kembangkan SDM KP
“Walaupun selama ini berfokus pada bidang public health dan engineering, CWRU tertarik untuk bekerja sama dengan satuan pendidikan BRSDM dalam bidang kelautan serta perikanan, khususnya budaya dan sosio-ekonomi maritim di Indonesia,” jelas David.
Pada kesempatan tersebut, kedua belah pihak juga menyepakati sejumlah langkah konkret. Beberapa di antaranya adalah kerja sama dalam manajemen dan teknologi pendidikan, pengembangan kurikulum dan modul akademik, serta jaringan antarsiswa.
Kedua belah pihak pun sepakat untuk mengembangkan strategi link and match dengan entitas swasta dan perusahaan pemangku kepentingan lain.
Pada kesempatan sama, delegasi BRSDM melakukan peninjauan lingkungan kampus CWRU. Suasana kampus yang asri, kondusif, ramah lingkungan, serta kekeluargaan jadi pembahasan kedua pihak.
Baca juga: Kementerian KP Gelar Sertifikasi untuk 300 Nelayan dan Awak Kapal
Pasalnya, kampus dengan kondisi demikian dapat memfasilitasi self-development mahasiswa sekaligus menumbuhkan rasa kecintaan terhadap almamater.
Delegasi BRSDM juga berkunjung ke pusat inovasi berlayanan lengkap milik CWRU, yakni Think Box.
Di sana, mereka berdiskusi dengan Direktur Executive Larry Sears mengenai benchmarking pengembangan serta pengelolaan teaching factory yang mengakomodasi kegiatan praktik nyata dan menstimulasi kreativitas mahasiswa dalam menciptakan inovasi.
Selain CWRU, delegasi BRSDM juga berkunjung ke universitas ternama lain di AS, seperti Michigan State University (MSU) dan Kent State University (KSU).
Baca juga: Raih Kinerja Anggaran Terbaik 2022, Kementerian KP Berkomitmen Upayakan Reformasi Birokrasi
Ketiga kampus tersebut dinilai memiliki keunggulan komparatif sehingga dapat menjadi pengungkit penyelenggaran pendidikan dan pelatihan di BRSDM.
Sebagai informasi, kerja sama BRSDM dan universitas-universitas tersebut sejalan dengan visi pengembangan SDM di era Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono.
Sebelumnya, Trenggono juga mendorong transformasi tata kelola pendidikan dan pengembangan SDM di Kementerian KP agar mampu beradaptasi dengan kebutuhan nasional dan global.