Kisah Ani Saputra, Penyuluh Perikanan yang Sukseskan Program Kalaju

Kompas.com - 01/05/2023, 12:38 WIB
Hisnudita Hagiworo,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Guna menyukseskan pelaksanaan kampung nelayan maju (Kalaju), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) terus mengoptimalkan peran penyuluh perikanan.

Sebagai informasi, Kalaju merupakan program yang bertujuan untuk mengubah wajah kampung nelayan menjadi lebih tertata dan produktif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adapun kegiatan pengembangan Kalaju sendiri merupakan program bantuan dari Kementerian KP berupa sarana prasarana penataan kampung nelayan, pembangunan spiritual kultur nelayan yang baik dan maju, dukungan pendanaan serta pemberdayaan nelayan dan masyarakat kelautan dan perikanan, yang keseluruhan pelaksanaanya tak lepas dari pendampingan penyuluh perikanan.

Saat ini, Kementerian KP memiliki 4.431 orang penyuluh perikanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun penyuluh perikanan ini terdiri atas Penyuluh Perikanan PNS 2.301 orang, penyuluh perikanan CPNS 199 orang, penyuluh perikanan PPPK 347 orang, dan penyuluh perikanan bantu 1.584 orang.

Baca juga: KKP Gagalkan Penyelundupan 5.632 Labi-labi Moncong Babi ke Vietnam

Salah satu penyuluh perikanan yang telah membuktikkan keahliannya adalah Ani Saputra. Pria asli Belitung lulusan S1 Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro ini berhasil membuat Desa Suak Guak, Kecamatan Nasik, Kabupaten Belitung, menjadi percontohan Kalaju.

"Menjadi penyuluh perikanan merupakan panggilan hidup saya. Saya senang dapat membagikan ilmu yang saya miliki kepada nelayan dan pembudidaya, memberdayakan mereka dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi biasa, dari awam menjadi lihai," ujar Ani dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (1/5/2023).

Sebelumnya, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) kompeten harus mampu membangun daerahnya. Dengan demikian, dapat menjadi kampung yang memiliki potensi ekonomi besar dan menjadi kampung nelayan maju.

Adanya instruksi dari Menteri Trenggono itu pun membuat Ani gigih mendampingi para petani. Salah satu pendampingan dilakukan lewat berbagai bimbingan teknis peningkatan teknologi penangkapan ikan, seperti bubu ikan lipat, rumah ikan, fiber laminasi, serta keterampilan penanganan ikan.

Baca juga: Perkuat Kinerja Penyuluh Perikanan, Kementerian KP Luncurkan Simlatluh

Tidak hanya itu, Ani juga mengajak para nelayan melek teknologi melalui penggunaan aplikasi Laut Nusantara. Ia juga mendampingi nelayan dalam upaya mengakses Pendanaan Usaha Nelayan.

Ani sedang memberikan arahan teknis membuat perangkap ikan.Dok. KKP Ani sedang memberikan arahan teknis membuat perangkap ikan.

Nelayan binaan Ani pun dapat melaksanakan akta kredit pencairan pinjaman lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan dana melalui program bantuan presiden atau Banpres Produktif Usaha mikro (BPUM).

Menyadari bahwa pengembangan Kalaju juga perlu menghadirkan gerakan kolektif dan berkelanjutan, Ani bersama para penyuluh lain juga mendampingi dan memfasilitasi pembentukkan Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Tujuannya untuk meningkatkan kelembagaan usaha khusus Desa Suak Gual, hingga pendampingan pendataan program beasiswa untuk anak nelayan agar dapat menempuh pendidikan di satuan pendidikan milik KKP.

Bahkan, Penyuluh Perikanan Bantu Wilayah Kerja Kecamatan Selat Nasik, Satminkal Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang itu membantu nelayan dalam pembuatan proposal Ice Flake Machine kepada KUB nelayan Desa Suak Gual.

Baca juga: Kementerian KP Bakal Perkuat Pengaturan Budi Daya Jenis Ikan Baru dan Pengkajian Stok Ikan

"Dalam memberdayakan masyarakat, kami harus dapat menunjukkan bahwa penyuluh perikanan selalu hadir untuk masyarakat nelayan. Ini adalah tanggung jawab besar karena keberhasilan menjadi penyuluh perikanan adalah saat masyarakat, pelaku utama kelautan dan perikanan yang kami dampingi hidup sejahtera," kata Ani.

Tak cukup disitu, ia juga mendampingi para istri nelayan Desa Suak Gual dalam pengembangan diversifikasi produk olahan dan kerajinan tangan sebagai bagian dari upaya pemberdayaan wanita pesisir.

Salah satu produm kerajinan yang dihasilkan adalah Batik De Kalaju Ecoprint Desa Suak Gual. Batik ini berhasil dipamerkan di berbagai acara, seperti Earth Festival 2022 di Jakarta.

Selain itu, batik tersebut menjadi elemen estetik pada pertemuan bilateral para menteri dan delegasi VVIP G20, dan Pagelaran Batik Belitong Fashion Show pada akhir 2022.

Batik De Kalaju Ecoprint Desa Suak Gual juga turut menjadi buah tangan bagi pengunjung yang berwisata ke Desa Suak Gual.

Baca juga: Sukseskan Ekonomi Biru, Kementerian KP Siapkan SDM Unggul

Untuk memastikan kesejahteraan hari tua nelayan, Ani juga aktif dalam berbagai upaya peningkatan perlindungan nelayan, termasuk dalam sosialisasi Gerai Kepesertaan Asuransi dan Jaminan Hari Tua, serta Pendataan Kartu Pelaku Utama Kelautan dan Perikanan Nelayan.

Terkini Lainnya
Tindaklanjuti Keresahan Warga Banten, Kementerian Kelautan dan Perikanan Segel Pagar Laut di Muara Tawar

Tindaklanjuti Keresahan Warga Banten, Kementerian Kelautan dan Perikanan Segel Pagar Laut di Muara Tawar

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tingkatkan Kompetensi ASN, Kementerian KP Bentuk Corporate University

Tingkatkan Kompetensi ASN, Kementerian KP Bentuk Corporate University

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri Trenggono Pastikan Produktivitas PP Karangsong Siap Hadapi Nataru

Menteri Trenggono Pastikan Produktivitas PP Karangsong Siap Hadapi Nataru

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Penyerapan Dunia Kerja Capai 81,15 Persen, Lulusan Pendidikan Vokasi Kementerian KP Diminati Industri

Penyerapan Dunia Kerja Capai 81,15 Persen, Lulusan Pendidikan Vokasi Kementerian KP Diminati Industri

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dukung Swasembada Pangan, Menteri KP Dorong Penyuluh Tingkatkan Hasil Perikanan

Dukung Swasembada Pangan, Menteri KP Dorong Penyuluh Tingkatkan Hasil Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Luncurkan Layanan Aduan Online

Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Luncurkan Layanan Aduan Online

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Diapresiasi DPR, Ini Strategi Kementerian KP Tingkatkan Konsumsi Ikan

Diapresiasi DPR, Ini Strategi Kementerian KP Tingkatkan Konsumsi Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Capai Tujuan Kebijakan Ekonomi Biru, Kementerian KP Kembangkan Infrastruktur Teknologi 

Capai Tujuan Kebijakan Ekonomi Biru, Kementerian KP Kembangkan Infrastruktur Teknologi 

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Kembangkan Kapasitas Budi Daya Tilapia dan Rumput Laut di Kepulauan Solomon

Kementerian KP Kembangkan Kapasitas Budi Daya Tilapia dan Rumput Laut di Kepulauan Solomon

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kembangkan Produktivitas Perikanan, Kementerian KP Jalankan One Stop Aquaculture SFV

Kembangkan Produktivitas Perikanan, Kementerian KP Jalankan One Stop Aquaculture SFV

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dukung Program MBG, Kementerian KP Siapkan Panen Siklus Kedua BINS

Dukung Program MBG, Kementerian KP Siapkan Panen Siklus Kedua BINS

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tebar Benih Nila Salin Siklus Kedua di BINS Karawang

Kementerian Kelautan dan Perikanan Tebar Benih Nila Salin Siklus Kedua di BINS Karawang

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru

Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP

Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com