KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) terus berupaya meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga pengajar satuan pendidikan KP dengan melaksanakan pembaharuan pengetahuan secara berkelanjutan.
Salah satu upaya yang dilakukan melalui training of trainer (ToT) Cara Budi Daya Ikan yang Baik ( CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang Baik ( CPIB) yang bertujuan untuk mencetak peserta didik yang handal dan menyukseskan program prioritas Kementerian KP.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan ( BRSDM) Kementerian KP, I Nyoman Radiarta mengatakan, pembekalan bagi guru dan dosen lingkup satuan pendidikan KP penting dilakukan.
Sebab, hal-hal yang berkaitan dengan CBIB dan CPIB berguna untuk mencetak lulusan yang berkualitas di bidang perikanan budi daya.
“BRSDM terus berkomitmen dalam mendukung implementasi strategi blue economy, salah satunya melalui penyiapan sumber daya manusia ( SDM) yang kompeten, bermutu, serta handal dalam pelaksanaan perikanan budi daya agar segala potensi yang kami miliki dapat terlaksana secara optimal,” ujar Nyoman dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (22/2/2023).
Baca juga: SEAFDEC Ingin Kenalkan Program Prioritas Kementerian KP ke Negara-negara Asia Tenggara
Pembekalan kepada guru dan dosen ini, lanjut Nyoman, menjadi langkah awal dalam penyebarluasan informasi mengenai CBIB dan CPIB kepada para taruna/taruni.
“Para lulusan yang nantinya akan bekerja di dunia usaha maupun dunia industri diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai cara budi daya ikan yang baik dan benar,” jelas Nyoman.
Sebagai informasi, ToT terlaksana secara blended learning di Balai Diklat Aparatur (BDA) Sukamandi pada Minggu ketiga Februari 2023.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 73 tenaga pendidik, baik guru dan dosen dari satuan pendidikan di lingkup Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP).
Nantinya, pelatihan itu akan didampingi oleh tenaga pengajar dari Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB). Selain itu, ToT ini ditujukan agar guru dan dapat menjadi fasilitator CBIB dan CPIB bagi para taruna.
Baca juga: Strategi Kementerian KP Amankan Sektor Perikanan dari Ancaman Resesi Global
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan ( Puslatluh KP) Lilly Aprilya Pregiwati menjelaskan bahwa tata cara budi daya ikan berkelanjutan perlu diterapkan oleh setiap pelaku usaha.
“Kegiatan pembenihan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budi daya perikanan,” ujar Lilly.
Ia menjelaskan, teknik pembenihan yang sesuai standar dan prosedur akan berguna dalam praktik perikanan budi daya yang berkelanjutan.
“Melalui penerapan CBIB dan CPIB, pembudidaya akan memperoleh berbagai manfaat, seperti efisiensi produksi, memperkecil kegagalan, dan meningkatkan daya saing serta kesempatan ekspor,” jelas Lilly.
Pihaknya juga menekankan kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.
“(Kegiatan) ini akan menjadi trainers sekaligus fasilitator mengenai CBIB dan CPIB bagi para taruna dan taruni,” kata Lilly.
Baca juga: Kawal Program Ekonomi Biru, Kementerian KP Gelar 2 Pelatihan untuk Nelayan
Kepala Balai Diklat Aparatur (BDA) Sukamandi Hernan Mahardika mengatakan, CBIB dipergunakan dalam rangka mewujudkan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sesuai dengan standar nasional dan internasional.
“ToT ini menggunakan metode penyampaian materi pembelajaran yang mandiri melalui pemberian kuis, tugas, diskusi dan curah pendapat, serta praktik mengajar. Saya mengharapkan para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat kepada para anak didiknya di kemudian hari,” ungkap Hernan.
Salah satu guru sekaligus peserta ToT, Vini Taru Prajayanti, mengapresiasi penyelenggara dan para pelatih yang telah mencurahkan ilmu dan keahliannya dalam kegiatan ini.
“Saya mewakili seluruh peserta mengucapkan apresiasi kami kepada panitia dan para pelatih kegiatan ToT CBIB dan CPIB. Pelatihan ini menambah wawasan saya dan kawan-kawan mengenai cara membudidayakan ikan yang baik dan benar,” ujar Vini.
Baca juga: Kementerian KP Gencarkan Pendampingan Usaha, dari Produksi hingga Pemasaran
Hal yang sama juga dirasakan Irma Diana Soumedina sebagai salah satu peserta guru dari Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru. Ia mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ToT tersebut.
“Kami merasa senang dapat turut serta dalam kegiatan ini. Diharapkan ke depan, kegiatan ToT seperti ini dapat diperbanyak untuk meningkatkan kompetensi tenaga pengajar dalam bidang kelautan dan perikanan," ucap Irma.
Untuk diketahui, sebelumnya telah diadakan pelatihan ToT HACCP bagi guru sebanyak 20 orang peserta dari satuan pendidikan lingkup Pusdik KP sekaligus Pelatihan 5C for Smart Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Balai Riset Pemulihan Ikan (BRPI) BDA Sukamandi yang diikuti oleh 100 orang peserta, Senin (6/2/2023).
Kedua pelatihan tersebut difasilitasi oleh BDA Sukamandi dengan tujuan untuk menyiapkan kompetensi para guru agar menjadi fasilitator HACCP dan Internalisasi Softskill 5C yang mencakup communication skills, collaboration skills, critical thinking skills, creative thinking skills, dan continuous learning skills dalam rangka membangun Smart ASN Kementerian KP.