KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) terus melengkapi satuan pendidikan KP dengan sarana dan prasarana yang mumpuni.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, siap kerja, dan mampu berwirausaha.
Paling baru, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian KP meresmikan Gedung Laboratorium Terpadu dan membuka Seminar Pengelolaan Laboratorium Politeknik KP Sorong, Kamis (19/1/2023).
Kepala BRSDM Kementerian KP, I Nyoman Radiarta mengatakan, Politeknik KP Sorong merupakan satu dari 18 satuan pendidikan di lingkup Kementerian KP yang menyelenggarakan pendidikan vokasi.
“Penyelenggaraan pendidikan lebih ditekankan pada praktik keahlian dibandingkan teori dan ini tercermin pada kurikulum dengan komposisi 20 persen teori dan 80 persen praktik,” ungkapnya saat peresmian.
Untuk itu, kata Nyoman, dibutuhkan sarana dan prasarana yang representatif guna menghasilkan lulusan yang berkualifikasi sehingga dapat terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha.
Baca juga: Kementerian KP Rilis Capaian Pengembangan SDM, BRSDM Pegang Peranan Penting
Adapun pembangunan laboratorium terpadu didesain untuk menghimpun beberapa laboratorium asosiatif yang diharapkan dapat mendukung keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh.
Laboratorium Politeknik KP Sorong juga diharapkan menjadi salah satu cikal bakal laboratorium yang dapat dimanfaatkan seluruh satuan pendidikan KP serta civitas akademika dalam dan luar negeri, serta menjadi wadah penjajakan kerja sama dengan berbagai pihak ke depannya.
Nyoman menyebutkan, berdirinya laboratorium terpadu selaras dengan program prioritas Kementerian KP.
Dalam hal ini, BRSDM memiliki dua program strategis. Pertama, Vacational Goes to Actors (VOGA) atau transformasi pendidikan vokasi melalui rancangan pembentukan single institute, yaitu Ocean Institute of Indonesia (OII).
Satuan pendidikan tersebut nantinya akan menjadi satu-satunya institusi pendidikan tinggi di Indonesia khusus bidang KP dengan kampus utama di Politeknik Ahli Usaha Pertanian (AUP) Jakarta dan penyelenggaraan sertifikasi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat).
Kemudian, program strategis kedua adalah pengembangan smart fisheries village (SFV) atau desa perikanan pintar melalui kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
Program SFV bertujuan menciptakan ekosistem kerja sama pemanfaatan teknologi informasi berbasis digitalisasi di desa mandiri sebagai wahana teaching factory (tefa), pendidikan dan lokasi pelatihan, serta percontohan penyuluhan.
Selain itu, Kementerian KP melalui BRSDM juga memberikan akses pendidikan bagi anak pelaku utama perikanan sebagai upaya regenerasi pelaku utama bidang kelautan dan perikanan.
Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan beasiswa pendidikan sebesar 100 persen anak pelaku utama perikanan pada 2023.
Sementaa itu, Wakil Direktur Politeknik KP Sorong Kadarusman mengatakan, laboratorium terpadu terdiri atas Laboratorium Bioteknologi, Nutrisi dan Pakan, Bioreproduksi, Lingkungan Perairan, Sosial Ekonomi dan Keberlanjutan, serta Laboratorium Inovasi Teknologi Kelautan dan Perikanan.
Baca juga: Kementerian KP Tingkatkan Pengelolaan Kepegawaian untuk Dukung Transformasi Pendidikan ASN
Selain itu, Politeknik KP Sorong juga merenovasi gedung sertifikasi untuk menghimpun tiga Unit Praktik Kerja (UPK) yang meliputi Unit Sertifikasi dan Tempat Uji Kompetensi (TUK), Basic Safety Training (BST), dan Unit Scuba Diving.
Hadir sebagai narasumber pada webinar Pengelolaan Laboratorium, di antaranya Unang Supratman dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Ni Made Airanthi K Widjaja-Adhi dari Case Western Reserve University USA, Muhammad Nur dari Universitas Sulawesi Barat, serta Tarmizi Taher dari Institut Teknologi Sumatera.