KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) memaparkan capaian kinerja positif pihaknya pada subsektor pengembangan sumber daya manusia (SDM) kelautan dan perikanan tahun 2022.
Kinerja positif tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan serapan lulusan satuan pendidikan kelautan dan perikanan di dunia kerja yang mencapai 65,71 persen dan melampaui target.
Selain itu, sebanyak 374 lulusan pendidikan serta pelatihan Kementerian KP juga telah membentuk usaha rintisan (startup) dan menyumbang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 16,5 miliar.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Radiarta mengatakan, Kementerian KP memiliki 20 satuan pendidikan yang bisa menerima anak-anak pelaku utama usaha di sektor kelautan dan perikanan.
“Artinya, anak-anak yang memiliki orangtua berprofesi atau bersinggungan langsung dengan kegiatan kelautan dan perikanan akan bisa memasuki atau diterima (menjadi murid) di 20 satuan pendidikan tersebut,” imbuhnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (2/1/2023).
Baca juga: Kembangkan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Turki
Profesi yang bersinggungan dengan kegiatan kelautan dan perikanan itu, di antaranya pembudidaya, penangkap ikan (nelayan), pengolah (ikan), dan petambak garam,
Hal tersebut Nyoman sampaikan saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono pada Bincang Bahari Edisi Spesial di Kantor Pusat Kementerian KP, Jakarta, Senin (26/12/2022).
Nyoman menjelaskan, Kementerian KP melalui BRSDM telah memberikan pelatihan-pelatihan dan dukungan untuk berbagai program.
Adapun program tersebut, di antaranya mendirikan Kampung Budi Daya atau Kampung Nelayan Maju, serta pengadaan penyuluh untuk mengawal lima program prioritas Kementerian KP.
Lima program itu, yakni penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan zona penangkapan, perluasan wilayah konservasi laut, pengelolaan sampah laut, pengembangan budi daya laut, pesisir, dan tawar, serta pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau kecil.
Baca juga: Desa Wisata Negeri Hila, Pesona Desa dengan Pengelolaan Homestay Terbaik di Indonesia
"Kami di BRSDM memberikan support kepada lima program prioritas Pak Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan,” ujar Nyoman.
Ia mengatakan, BRSDM dalam bidang pendidikan mampu mencetak peserta didik yang kompeten sebanyak 8.782 orang pada 2022 dari target 8.535 orang.
Sementara itu, lulusan satuan pendidikan dengan sertifikat kompetensi mencapai 2.561 orang dari target 2.540 orang. BRSDM juga memberikan beasiswa kepada 190 orang (target 190) aparatur Kementerian KP.
“Di bidang pelatihan, kami telah melatih masyarakat sebanyak 28.161 orang (target 27.940). Aparatur yang dilatih mencapai 5.530 orang (target 4.855) dan sertifikasi kompetensi sejumlah 612 orang (target 608),” jelas Nyoman.
Dalam bidang penyuluhan, lanjut dia, terdapat 1.836 kelompok (target 1.800) yang meningkat kelas. BRSDM juga memberikan penyuluhan kepada 46.536 kelompok (target 45.000) dan membentuk 3.655 kelompok (target 3.000).
Baca juga: Wakil Ketua KPK Sebut 2023 Tahun Rawan Korupsi
“Selain itu, kami di bidang manajerial berhasil membentuk unit berpredikat menuju Wilayah Bebas dari Korupsi sebanyak 13 unit (target 11) dan terdapat satu unit (target 1) kerja yang menerapkan pelayanan publik,” imbuh Nyoman.
Bentuk dukungan terhadap program prioritas Kementerian KP
Pada kesempatan tersebut, Nyoman mengungkapkan, BRSDM terus mendukung berbagai program prioritas Kementerian KP melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan.
Utamanya, kata dia, dukungan pada sektor kelautan dan perikanan bagi masyarakat luas di berbagai daerah.
“Di bidang pendidikan kelautan dan perikanan, lulusan 2018-2022 ditetapkan untuk Program Shrimp Estate sebanyak 5.109 lulusan dari Program Studi (Prodi) Budi Daya, Mesin Perikanan, dan Patologi Ikan,” ucap Nyoman.
Adapun rinciannya, program Kampung Perikanan Budi Daya sejumlah 1.506 lulusan dari Prodi Budi Daya, Penyuluhan Perikanan, dan Patologi Ikan.
Baca juga: Sektor Kelautan dan Perikanan Sumbang PNBP Sebesar Rp 1,79 Triliun
Kemudian, program Kampung Nelayan Maju mencapai 3.524 lulusan dari Prodi Penangkapan Ikan, Mesin Perikanan, dan Pengolahan.
“Pada 2022, lulusan tahun ini ditetapkan untuk Program Shrimp Estate sebanyak 1.085 orang dari Prodi Budidaya, Mesin Perikanan, dan Patologi Ikan,” jelas Nyoman.
Untuk rinciannya, program Kampung Perikanan Budi Daya sejumlah 328 orang dari Prodi Budi Daya, Penyuluhan Perikanan, dan Patologi Ikan.
Kemudian, program Kampung Nelayan Maju mencapai 754 orang dari Prodi Penangkapan Ikan, Mesin Perikanan, dan Pengolahan.
“Sementara itu, BRSDM dalam bidang pelatihan KP pada 2022 telah menyelenggarakan pelatihan kepelautan,” kata Nyoman.
Baca juga: Genjot Jumlah Wirausahawan, Kemenkop UKM Gelar Pelatihan di Jember
Pelatihan tersebut, sebut dia, bertujuan untuk menunjang program Penangkapan Ikan Terukur sebanyak 4.290 peserta dan 5.620 peserta untuk program Kampung Perikanan Budi Daya dan Kampung Nelayan Maju.
Adapun di bidang penyuluhan, Nyoman menjelaskan, BRSDM pada 2022 telah menyebarkan sebanyak 607 penyuluh dalam mendukung program prioritas Kementerian KP.
Kemudian, sebanyak 42 penyuluh diterjunkan untuk mendukung pelaksanaan evaluasi tingkat efektivitas kegiatan prioritas atau bantuan pemerintah lingkup Kementerian KP.
“Selain itu, ada 301 penyuluh diberi tugas dalam hal pendampingan bantuan sarana prasarana budi daya sistem bioflok,” jelas Nyoman.
Baca juga: Wujudkan Program Prioritas, Kementerian KP Gelar Pelatihan Budi Daya Lele Sistem Bioflok di Konawe
Dalam mendukung program prioritas Kementerian KP, Nyoman mengatakan, pihaknya juga menetapkan tiga program prioritas bagi BRSDM.
Pertama, mengembangkan Smart Fisheries Village (SFV) atau desa perikanan pintar melalui kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
“Dengan begitu akan tercipta sebuah ekosistem kerja sama pemanfaatan teknologi informasi berbasis digitalisasi di desa mandiri,” ucap Nyoman.
Kedua, lanjut dia, transformasi pendidikan melalui rancangan pembentukan single institute yaitu Ocean Institute of Indonesia (OII).
Baca juga: Kerek Kualitas SDM Unggul lewat Pelatihan Vokasi
Ketiga, imbuh Nyoman, mempercepat sertifikasi melalui pelatihan vokasi.
Sebelumnya, Menteri KP Trenggono pada Rapat Kerja Teknis BRSDM 2022 di Jakarta telah meluncurkan program prioritas BRSDM tersebut, yaitu SFV dan OII.
"Kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul. Saya meminta BRSDM agar membangun suatu institusi pendidikan yang tidak hanya bersifat vokasi, tetapi juga pendidikan keilmuan,” ucapnya.
Sebagai langkah lebih lanjut, Trenggono meminta Kepala BRSDM untuk merancang pembentukan OII agar menjadi satu-satunya institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Khususnya bidang kelautan dan perikanan," jelas Trenggono.