KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan ( BRSDM) melantik 52 calon taruna dan taruni Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi Angkatan VI Tahun Akademik 2022/2023, Senin (12/12/2022).
Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta mengatakan, penerimaan taruna/taruni pendidikan vokasi untuk ke depannya akan difokuskan kepada anak pelaku utama sektor kelautan dan perikanan (KP), seperti nelayan dan pembudidaya.
Hal itu dilakukan sebagai bekal untuk melahirkan sumber daya manusia ( SDM) yang handal dan kompeten agar aset potensial dan sumber daya alam (SDA) yang luar biasa akan dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Selamat kepada 52 calon taruna/taruni yang dilantik menjadi taruna/taruni AKKP Wakatobi. Dengan bekal kompetensi keahlian dan karakter yang kuat, diharapkan setelah lulus bisa menjadi tenaga kerja yang profesional, dinamis, berkarakter kuat, beretika baik, sehingga menjadi kekuatan bagi pengembangan dunia usaha atau dunia industri KP Nasional,” ungkap Nyoman dalam keterangan persnya, Selasa (13/12/2022).
Baca juga: BRSDM Kementerian KP Dorong Pembangunan SFV lewat Korporasi Digital
Selain melahirkan SDM yang handal, lanjut Nyoman, langkah tersebut dipilih sebagai upaya regenerasi sekaligus untuk meningkatkan kompetensi pelaku utama sektor KP pada masa depan.
“ Kementerian KP berupaya untuk memberi kesempatan kepada anak pelaku utama perikanan dengan memberikan akses 100 persen pada kuota penerimaan sebagai upaya untuk regenerasi pelaku utama bidang KP. Selain itu, upaya ini dilakukan guna mendorong perkembangan sosial ekonomi KP serta demi terwujudnya ekonomi biru yang tangguh,” ujar Nyoman.
Sebagai Unit Eselon I Kementerian KP, kata Nyoman, BRSDM mempunyai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) menyiapkan SDM KP yang berkompeten, handal, dan berdaya saing melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan.
“AKKP Wakatobi ini merupakan salah satu dari 20 satuan pendidikan yang dimiliki oleh Kementerian KP. Maka dari itu, dipersiapkan SDM KP unggul melalui pendidikan dengan mendorong penerapan konsep ekonomi biru,” kata Nyoman.
Baca juga: Kepala BRSDM Paparkan Upaya Politeknik KP untuk Bangun Maritim Cerdas
“Adapun konsep itu mengedepankan keseimbangan ekologi dan mendukung peningkatan ekonomi berkelanjutan dalam mendukung pelaksanaan program strategis Kementerian KP,” tambahnya.
Adapun program ekonomi biru yang dimaksud, meliputi perluasan kawasan konservasi dengan target 30 persen dari total wilayah perairan, kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pembangunan budi daya berkelanjutan di pesisir, laut, dan darat, dan pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta penanganan sampah plastik di laut.
“Dalam menyiapkan SDM, kami tengah melaksanakan transformasi pendidikan KP melalui rancangan pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII) yang nantinya AKKP Wakatobi akan bertransformasi dari Program Diploma Satu menjadi Program Diploma Empat Sarjana Terapan.
“Selain itu, inisiasi penyelenggaraan single institute merupakan salah satu upaya untuk menjadikan sektor KP mandiri dan maju untuk kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Dalam menjalankan tupoksi pendidikan tinggi vokasi dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Nyoman menjelaskan, AKKP Wakatobi juga berepan menghasilkan inovasi dan terapan yang berhasil dan berdaya guna untuk diimplementasikan melalui program pengabdian kepada masyarakat secara berkesinambungan.
“BRSDM tengah mengembangkan Smart Fisheries Village ( SFV) yang merupakan program pembangunan desa perikanan berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa.
“Nantinya lokasi SFV diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai teaching factory bagi taruna/taruni satuan pendidikan KP dan menjadi lokasi praktik dan juga lokasi belajar, serta ruangan untuk media diskusi, sehingga simultan terjadi transfer knowledge di dalamnya,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur AKKP Wakatobi Heru Santoso menjelaskan, para calon taruna/taruni telah melaksanakan kegiatan pendidikan masa basis yang ditempuh selama kurang lebih tiga bulan yang di dalamnya telah dilakukan beberapa kegiatan.
Baca juga: Lewat Kontes Ikan Gupi, BRSDM Tingkatkan Peluang Budi Daya Ikan Hias
Beberapa kegiatan yang dilakukan, antara lain pendidikan dasar kemiliteran dan bela negara, kesamaptaan secara fisik dan mental, sekaligus menjalankan pola pendidikan vokasi akademik dan boarding school dengan segala bentuk karakter dan etika yang diajarkan di dalamnya.
"Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengenalan kampus baik dari sisi akademik maupun ketarunaan kepada calon taruna/taruni serta mengembangkan sikap dan kepribadian taruna yang bertanggung jawab, jujur, mampu bekerja sama, dan memiliki jiwa kepemimpinan," ujar Heru.
Sebagai informasi, calon taruna/taruni yang dilantik berjumlah 52 orang yang terdiri dari 29 orang calon taruna dan 23 orang calon taruni.
Berdasarkan jumlah tersebut, 26 taruna/taruni telah mengambil prodi Ekowisata Bahari dan 26 orang taruna/taruni mengambil prodi Konservasi.
Sedangkan untuk sebaran asal calon taruna/taruni berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Sumatera Utara (Sumut), dan Kepulauan Riau (Kepri).
Turut hadir dalam pelantikan tersebut, Wakil Bupati Wakatobi, Kepala Pusat Riset Perikanan yang sekaligus menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Pusat Riset Kelautan, Kepala Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP), serta Kepala Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) Wakatobi.