KOMPAS.com – Kementerian kelautan dan Perikanan (KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan ( BRSDM) mendorong pemanfaatan aset potensial untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) kelautan dan perikanan.
Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta mengatakan, fasilitas yang dimiliki harus dapat menjadi penunjang kebutuhan praktik para peserta didik sebelum mereka berhadapan dengan dunia kerja atau usaha.
Salah satu aset tersebut adalah Stasiun Lapangan Praktik (SLP) Budi Daya Air Payau dan Pusat Studi Mangrove Pulokerto, Pasuruan.
“Kami harus fokus memanfaatkan aset potensial yang dimiliki BRSDM, seperti di SLP Budi Daya Air Payau dan Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Sidoarjo,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (8/12/2022).
Dia mengatakan itu saat meninjau SLP Budidaya Air Payau dan Pusat Studi Mangrove Pulokerto, Pasuruan, milik Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Sidoarjo, Desember 2022.
“Poltek KP Sidoarjo telah menerapkan konsep vokasi dan sangat selaras mendukung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat,” terangnya.
Baca juga: Kementerian KP Gelar Pelatihan untuk Masyarakat Terdampak Gempa Cianjur
Nyoman mengatakan, kegiatan pendidikan dan pengajaran di SLP Budidaya Air Payau Pulokerto dan Poltek KP Sidoarjo diarahkan pada pemenuhan kebutuhan layanan praktik taruna dan taruni yang disesuaikan dengan kurikulum pendidikan kompetensi budi daya udang dan ikan.
Adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan akademik dan psikomotorik bagi taruna dan taruni Poltek KP Sidoarjo.
“Kegiatan penelitian diarahkan pada upaya mendukung pengembangan dan inovasi teknologi serta berperan membantu memecahkan berbagai permasalahan teknis kegiatan budi daya perikanan, khususnya dalam kegiatan pembesaran udang dan ikan,” katanya.
Nyoman mengatakan, hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tambak dan kelangsungan usaha budi daya.
“Hasil inovasi dari kegiatan penelitian juga diharap dapat tingkatkan profesionalisme dosen dan kompetensi taruna dan taruni,” paparnya.
Kemudian, kegiatan pengabdian masyarakat diarahkan pada upaya untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi, pelatihan, bimbingan teknis, penyuluhan, magang, dan kegiatan lainnya.
Baca juga: Di AIS Forum 2022, Kementerian KP Paparkan Inovasi Pengelolaan Laut Berkelanjutan
Kegiatan pengabdian masyarakat akan melibatkan pihak terkait dalam mendukung kemajuan dunia perikanan.
Untuk itu, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) BRSDM yang telah berpredikat Badan Layanan Umum (BLU), Nyoman mendorong Poltek KP Sidoarjo dapat berinovasi mengembangkan pemanfaatan aset yang dimiliki secara maksimal.
Menurutnya, di lahan seluas 22,5 hektar (ha), SLP Budi Daya Air Payau Pulokerto harus memiliki konsep yang mampu meningkatkan potensi aset serta mengoptimalkan penerimaan negara yang berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
“Tak hanya dikembangkan untuk tambak udang intensif, aset ini juga dapat dijadikan sebagai lokasi ekowisata,” jelasnya.
Nyoman menambahkan, tambak silvofishery yang juga menjadi Pusat Studi Mangrove juga diharapkan dapat dikembangkan untuk menarik minat masyarakat sebagai pusat edukasi, penelitian, konservasi dan ekowisata mangrove, serta dikembangkan sebagai smart fisheries village (SFV) berbasis UPT.
Dia menegaskan, aset potensial yang dimiliki BRSDM tidak akan dapat termanfaatkan dengan baik tanpa dukungan SDM yang andal dan kompeten.
Baca juga: Kementerian KP Latih Negara-negara Pasifik Majukan Sektor Perikanan
Untuk diketahui, Menteri Trenggono memberikan arahan, kuota penerimaan peserta didik seluruh satuan pendidikan KP pada 2023 akan diberikan kepada anak pelaku utama KP sebanyak 100 persen. Sebelumnya, kuota yang diberikan sebesar 55 persen.
Nyoman mengatakan, khusus di BLU Poltek KP Sidoarjo akan diberikan proporsi sebesar 80 persen untuk jalur umum dan 20 persen untuk anak pelaku utama untuk mendukung predikat BLU tersebut.
“Kami juga harus melakukan pemetaan dengan memberikan kesempatan kepada siswa dan siswi berprestasi, khususnya anak pelaku utama untuk melanjutkan studinya Poltek KP Sidoarjo,” jelasnya.
Nyoman juga berharap, SLP Budi Daya Air Payau Pulokerto Poltek KP Sidoarjo tak hanya dimanfaatkan taruna dan taruni, tetapi juga para penyuluh perikanan.
Sebab, kata dia, hal itu selaras dengan transformasi BRSDM ke depan yang memiliki empat fungsi utama, yaitu pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan pengembangan kompetensi.
Sementara itu, Kepala Poltek KP Sidoarjo, I Gusti Putu Gede Rumayasa menyatakan, SLP BAP Pulokerto sebagai salah satu unit bisnis utama terus melakukan upaya perbaikan, baik dari sisi input, proses, maupun output guna mendukung penerapan PK-BLU pada Politeknik KP Sidoarjo.
Upaya perbaikan dan peningkatan hasil produksi di SLP BAP Pulokerto terus dilakukan terutama pada komoditas udang vanname.
Hal tersebut dilakukan mengingat tren positif terhadap permintaan dan harga udang vanname cenderung mengalami kenaikan pada setiap tahun serta menjadi komoditas utama ekspor perikanan Indonesia.
Untuk diketahui, komoditas udang vannamei merupakan salah satu komoditas penting dalam ekspor perikanan Indonesia.
Maka dari itu, kajian inovasi secara komprehensif pada aspek produksi dan mengetahui faktor-faktor penentu, khususnya berkaitan dengan produktivitas dan pemenuhan persyaratan mutu, akan terus diupayakan Poltek KP Sidoarjo, terutama di SLP BAP Pulokerto.
Baca juga: Tingkatkan Promosi Keindahan Biota Laut, Kementerian KP Sukses Menggelar UPC di Tidore Kepulauan
Kegiatan-kegiatan tersebut selain meningkatkan hasil produksi juga diharapkan berkontribusi pada aspek kompetensi kepada taruna dan pendidik.
Pada kesempatan tersebut, Nyoman didampingi Kepala Pusat Pendidikan KP Bambang Suprakto, Kepala Balai Besar Riset Sosial Ekonomi KP Rudi Alek, dan Kepala Poltek KP Sidoarjo melaksanakan tebar 800.000 ekor benur, meninjau sarpras mess taruna, serta berdiskusi dengan taruna dan taruni Poltek KP Sidoarjo.