KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) memberikan pelatihan kepada masyarakat terdampak gempa Cianjur.
Pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi masyarakat Cianjur agar dapat segera memulihkan perekonomian pascagempa bumi.
Adapun pelaksanaan penataran dilakukan Kementerian KP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) dengan menggelar Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan di Cianjur secara tatap muka.
Pelatihan yang diselenggarakan pada 2 Desember 2022 hingga 3 Desember 2022 itu difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) BRSDM di bawah supervisi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memanfaatkan potensi budi daya ikan di Cianjur serta meningkatkan usaha masyarakat sehingga dapat menaikkan pendapatan mereka pascamusibah gempa.
Baca juga: Gempa M 3,3 di Flores Timur NTT, Belum Ada Laporan Kerusakan
Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan diikuti sebanyak 100 peserta yang berasal dari dua desa. Sekitar 50 peserta dari Desa Ciherang, Kecamatan Pacet dan 50 peserta lainnya dari Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Para peserta pelatihan tersebut dibekali berbagai materi, seperti pembuatan dimsum, nugget ikan, otak-otak, bakso ikan, dan kaki naga, serta pengembangan usaha pengolahan hasil perikanan.
Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta mengatakan, pelatihan tersebut merupakan bentuk keseriusan pihaknya dalam mengoptimalkan sektor kelautan dan perikanan dari hulu ke hilir.
“Selain itu juga sejalan dengan program strategis melalui program unggulan dengan pendekatan ekonomi biru, utamanya pada pengembangan budi daya laut, pesisir, dan darat yang ramah lingkungan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (7/12/2022).
Baca juga: RI-Sri Lanka Perkuat Kerja Sama Maritim dan Ekonomi Biru
Sementara itu, Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dari UPT di bawah Puslatluh KP dengan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Ulam Sari, untuk mendorong para peserta dalam mengolah ikan.
Pelatihan tersebut, kata dia, merupakan bekal awal untuk para peserta agar bisa melewati masa sulit dengan bangkit bersama.
“BRSDM bertugas menyiapkan sumber daya manusia (SDM), melalui tangan terampil peserta bagaimana cita rasa yang diformulasikan. Ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan angka konsumsi ikan nasional yang ditargetkan mencapai 62 kilogram (kg) per per kapita per tahun,” ucap Lilly.
Pada kesempatan tersebut, BRSDM tidak hanya mengadakan kegiatan pelatihan bagi masyarakat, tetapi turun ke lokasi gempa untuk memberikan bantuan tahap kedua bagi warga dan pendampingan kepada anak-anak untuk menghilangkan trauma.
Penyaluran bantuan itu juga dilakukan oleh Puslatluh KP bersama dengan unit kerja BRSDM lainnya, yaitu Pusat Riset Perikanan (Puriskan) serta Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) melalui para pegawai, taruna-taruni, dan alumni.
Bantuan tersebut diberikan melalui Posko Kementerian KP Peduli di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Wilayah Selatan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Adapun bantuan yang disalurkan Posko Kementerian KP Peduli berupa sembako, makanan, obat-obatan, pakaian, perlengkapan mandi, kebutuhan bayi, serta satu unit freezer dengan kapasitas 150 liter (l).
Baca juga: Srikandi BUMN Apresiasi Posko Kesehatan Pertamina di Cianjur
Pada kesempatan yang sama, Kepala UPTD PSDKP Wilayah Selatan Nandang Muslim mengucapkan terima kasih atas kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Kementerian KP.
“Kami juga berterima kasih kepada Kementerian KP atas bantuan logistik yang diberikan, bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi kami,” ucapnya.
Selain logistik, lanjut Nandang, terdampak gempa juga diberikan pelatihan dalam membuat makanan olahan ikan menjadi produk siap saji.
Ia berharap, para peserta dapat mencermati dan benar-benar memahami pelatihan yang sudah diberikan.
“Ini merupakan kesempatan yang baik sehingga pascagempa bisa menjadi peluang usaha dan menambah penghasilan," tutur Nandang
Selain pemerintah daerah (pemda) setempat, respons positif juga datang dari para peserta pelatihan, salah satunya Tya Amanda.
Baca juga: Bupati Arief Berikan Respons Positif akan Rencana IPB Dirikan Sekolah Peternakan Rakyat di Blora
Melalui kegiatan pelatihan tersebut, ia berharap, masyarakat dapat mengembangkan usahanya dengan baik.
"Saya mewakili teman-teman di sini mengucapkan terima kasih kepada Kementerian KP, BPPP Tegal, dan P2MKP Ulam Sari yang telah memberikan pelatihan untuk semua warga terdampak gempa Cianjur,” imbuh Tya.
Ia menceritakan, sebelumnya belum bisa membuat kaki naga. Namun, setelah mengikuti pelatihan ini, semua peserta sudah dapat membuat dengan resep yang diberikan.
Tya berharap, ilmu yang diberikan melalui pelatihan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat ke depannya.
Sebagai informasi, total bantuan yang diserahkan BRSDM untuk terdampak gempa Cianjur sampai dengan saat ini senilai Rp 204,8 juta dan masih akan terus bertambah.
Baca juga: TNI AD Kirim 10 Truk Bansos untuk Korban Gempa Cianjur
Selain bantuan, Puslatluh KP bersama sejumlah pihak juga memberikan layanan berupa trauma healing kepada terdampak gempa Cianjur.
Sejumlah pihak yang dimaksud, yaitu taruna dan taruni dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran.
Pada kesempatan itu, Puslatluh KP memberikan trauma healing berupa games dan kuis bagi para warga terdampak di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet dan Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Trauma healing tersebut bertujuan untuk menghibur para warga terdampak serta pemulihan pascabencana gempa.
Baca juga: Malam Ini Gitaris Untuk Negeri Gelar Konser Amal untuk Korban Gempa Cianjur
Para Penyuluh Perikanan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi saat ini juga diketahui bekerja sama untuk bergantian berjaga di posko pengungsian. Mereka juga menyalurkan bantuan di pos pengungsian lain yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda empat.
Selain itu, para penyuluh juga melakukan pendataan pelaku usaha kelautan dan perikanan yang terdampak gempa untuk ditindaklanjuti.
Sebelumnya Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono telah menyerahkan bantuan secara simbolis kepada korban gempa Cianjur pada 24 November 2022.
Adapun bantuan yang diberikan saat mengunjungi lokasi gempa tersebut adalah 3 ton ikan, beras, mi instan, perlengkapan bayi, hingga obat-obatan.
"Kunjungan ini juga tujuannya untuk melihat langsung apa saja yang masih perlu kami bantu. Harapannya kita bisa bersama-sama, bahu membahu mempercepat pemulihan pascabencana," ujar Trenggono.