KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan ( Kementerian KP) mengenalkan konsep Ocean Institute of Indonesia (OII) kepada Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan ( BRSDM) I Nyoman Radiarta mengatakan, OII merupakan transformasi pendidikan kelautan dan perikanan yang dikembangkan oleh BRSDM.
“Dari 20 satuan pendidikan tinggi dan menengah tersebut akan digabung menjadi one single institute dengan kampus utama di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta,” ungkap Nyoman dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (7/11/2022).
Hal itu disampaikan oleh I Nyoman Radiarta kepada para anggota Komisi IV DPR RI yang hadir pada kunjungan kerja (kunker) spesifik DPR di Politeknik AUP, Kampus Serang, Banten, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Kepala BRSDM Paparkan Upaya Politeknik KP untuk Bangun Maritim Cerdas
Sebagai informasi, politeknik binaan Kementerian KP tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Jakarta, Dumai, Karawang, Pangandaran, Sidoarjo, Jembrana, Kupang, Bitung, Bone, dan Sorong.
Lalu ada satu Akademi Komunitas di Wakatobi dan sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah di Aceh, Pariaman, Kota Agung, Tegal, Pontianak, Kupang, Bone, Ambon, dan Sorong.
Untuk program studi yang ditawarkan di OII antara lain, Teknologi Penangkapan Ikan, Permesinan, Teknologi Pengelolaan Hasil Perikanan, Teknologi Akuakultur, dan Teknologi Pemanfaatan Sumber Daya Perairan.
Kemudian ada Penyuluhan Perikanan, Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Teknik Kelautan, Teknologi Perikanan Tangkap, Permesinan Kapal, Agribisnis, Teknologi Penanganan Patologi Perikanan, dan Mekanisasi Perikanan.
“ Transformasi pendidikan juga dilakukan melalui Sistem Program Studi 2023-2024, yaitu kerja sama Politeknik AUP dengan beberapa universitas luar negeri di Australia, Korea Selatan, Jepang, Cina, dan sebagainya,” lanjut Nyoman.
Tak hanya itu, di hadapan para anggota DPR, Nyoman juga menyampaikan mengenai transformasi melalui Program Guru Besar Vokasi Kelautan dan Perikanan 2022-2025 yang ditandai dengan penerbitan Surat Keputusan Guru Besar Politeknik AUP atas nama Profesor Azam Bachur Zaidy pada Senin (19/09/2022).
Baca juga: Evaluasi SAKIP Kementerian KP 2022, BRSDM Raih Predikat A
Disambut oleh drum band taruna, anggota Komisi IV DPR RI juga mendapat penjelasan mengenai sarana dan prasarana, seperti hatchery, prototipe pembekuan udang, workshop permesinan, serta stan kewirausahaan taruna yang menampilkan produk-produk kelautan dan perikanan dari Politeknik AUP Kampus Jakarta, Serang, dan Bogor.
Selain itu, dilakukan pula kegiatan penebaran naupli udang di hatchery dan benur udang vaname di Tambak Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik).
Setelah melihat kegiatan tersebut, para anggota Komisi IV DPR merasa tertarik dengan kegiatan dan produk-produk yang dihasilkan Politeknik AUP, seperti produk inovasi dan kewirausahaannya.
Para anggota Komisi IV DPR RI itu berharap produk-produk tersebut dapat dikembangkan dan diperluas pemasarannya. Salah satu yang dimaksud adalah adalah Holy Mangrove Tea (Hot Tea) sebagai hasil inkubasi bisnis yang dimulai tahun ini.
Holy Mangrove Tea mengandung antioksidan yang berkhasiat untuk mencegah kanker, maag, diare, hepatitis. Produk teh ini juga bisa meredakan stres, rematik, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Baca juga: Kementerian KP Gelar Puncak Gernas BCL, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Perangi Sampah di Laut
Sementara itu, Politeknik AUP telah memulai inkubasi bisnis berupa inovasi produk LSA Bacteria sebagai campuran pakan udang dengan manfaat mempercepat pertumbuhan, meningkatkan protein, memperbaiki pencernaan, dan memperkuat imunitas.
Selain itu, inovasi tersebut juga memproduksi asam laktat, glutamate, dan glukonat yang mengoptimalkan proses penyederhanaan dan penyerapan nutrisi, meminimalisasi akumulasi bahan organik, serta menekan rasio konversi pakan.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin berharap, unit pembuatan pakan yang telah dimiliki oleh kampus tersebut dapat dikembangkan untuk mendukung pakan mandiri guna meningkatkan kegiatan budidaya perikanan.
Selain menyampaikan transformasi pendidikan dan OII, Kepala BRSDM juga menyampaikan regenerasi anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan.
Nyoman menjelaskan, Kementerian KP memberikan kuota khusus 55 persen peserta didik bagi anak-anak dari nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan, serta petambak garam.
Baca juga: Kementerian KP Terima Hibah Empat Kapal Rampasan dari Kejaksaan RI
Anggota Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini mengatakan, investasi sumber daya manusia ( SDM) pemuda sangat penting dilakukan, utamanya di sektor kelautan dan perikanan.
“Jumlah pemuda mencapai 54 persen dari jumlah penduduk, sehingga perlu pengembangan SDM yang tepat dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan BRSDM, termasuk Politeknik AUP,” ujar Anggia.
Untuk diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono telah meluncurkan OII pada pembukaan Rapat Kerja (Raker) Teknis BRSDM pada bulan Agustus 2022 di Jakarta.
Dalam raker tersebut, Menteri KP mengatakan, kunci utama dalam keberhasilan adalah implementasi kebijakan ekonomi biru, yaitu SDM yang unggul.
Menurutnya, BRSDM perlu untuk membangun suatu institusi pendidikan yang tidak hanya bersifat vokasi, tetapi juga pendidikan keilmuan.
“Untuk itu, saya sudah meminta kepada Kepala BRSDM untuk merancang pembentukan OII yang nantinya akan menjadi satu-satunya institusi pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya bidang kelautan dan perikanan,” ujar Menteri Trenggono.