Tekan Angka Kecelakaan Laut, KKP Gelar Sertifikasi Keselamatan Nelayan

Kompas.com - 01/10/2022, 14:51 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

Sertifikasi Keselamatan Nealyan di Kabupaten Tanggumas, Lampung.Dok. Humas KKP Sertifikasi Keselamatan Nealyan di Kabupaten Tanggumas, Lampung.

KOMPAS.comKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN) untuk 180 nelayan di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, mulai Kamis (29/9/2022) hingga Jumat (30/9/2022).

Sebagai informasi, SKN merupakan sertifikasi keterampilan bagi awak kapal perikanan dan nakhoda yang bekerja pada kapal perikanan berukuran lebih dari 5 gross tonnage (GT) atau kelasi (deckhand) sampai dengan 30 GT.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal itu merupakan salah satu upaya KKP dalam meningkatan kesadaran nelayan akan keselamatan diri di atas kapal.

Baca juga: Menteri KKP Targetkan Pertumbuhan Ekspor Hasil Perikanan Capai 7,66 Miliar Dollar AS Tahun Depan

Langkah tersebut juga merupakan bentuk dukungan KKP terhadap implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur dan pengembangan kampung nelayan maju. Adapun kebijakan ini digaungkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta mengatakan bahwa Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat, sebanyak 31 persen kecelakaan pelayaran pada 2018-2020 melibatkan kapal penangkap ikan.

“Jumlah tersebut sempat menurun pada 2019 dan 2020. Terdapat 25 kecelakaan pada 2019 dan 12 kecelakaan pada 2020. Sayangnya, jumlah tersebut naik lagi menjadi 19 kasus pada 2021," ujar Nyoman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/10/2022).

Baca juga: Perahu Diduga Ditabrak Kapal, Seorang Nelayan Asal Lamongan Hilang di Perairan Gresik

Untuk itu, lanjutnya, para nelayan dan awak kapal perikanan akan dibekali kompetensi melalui SKN. Adapun kompetensi yang akan diberikan meliputi keselamatan kerja, pertolongan pertama pada kecelakan, pengetahuan dasar pelayaran, dan operasi penangkapan ikan.

Menurut Nyoman, kepemilikan sertifikat akan menjadi bukti bahwa nelayan kecil dan awak kapal kompeten untuk bekerja pada kapal perikanan. Khusus bagi awak kapal, lanjutnya, diharapkan dapat menambah daya saing dan posisi tawar yang lebih baik.

Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta Dok. Humas KKP Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta

“Dengan menguasai kompetensi tersebut, diharapkan nelayan Tanggasmus dapat melakukan operasi penangkapan ikan dengan hasil yang optimal. Selain itu, (mereka) juga dapat pulang dalam keadaan yang sehat dan selamat untuk bertemu dengan keluarga di rumah,” katanya.

Nyoman juga berpesan kepada pelatih dan penyuluh perikanan agar dapat terus mendampingi para peserta, baik selama maupun setelah pelatihan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilia Pregiwati menjelaskan bahwa pascapelatihan SKN, penyuluh perikanan dan pelatih secara bersinergi dalam melakukan pendampingan kepada purnawidya secara berkelanjutan.

Dengan demikian, para peserta sertifikasi diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat selama pelatihan.

Baca juga: Antisipasi Kecelakaan Laut akibat Cuaca Buruk, Polairud Polda Maluku Gelar Patroli

Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Sudin yang hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa keselamatan nelayan dan awak kapal perikanan merupakan hal yang penting.

Maka dari itu, lanjutnya, nelayan dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dasar berlayar dan sikap saat melaut.

"Setiap nelayan yang berlayar diharapkan oleh anak dan istrinya untuk pulang dengan selamat. Oleh karena itu, pelatihan tersebut sangat penting. Terlebih, ketika nelayan menghadapi berbagai tantangan saat melaut,” kata Sudin.

Ketua Komisi IV DPR RI SudinDok. Humas KKP Ketua Komisi IV DPR RI Sudin

Ia berharap, pelatihan serupa dapat diterapkan sebaik-baiknya dan disebarluaskan kepada masyarakat kelautan dan perikanan.

Sudin juga berharap kepada para nelayan dan awak kapal yang hadir untuk membagikan ilmu yang didapatkan selama pelatihan.

“Dengan transfer ilmu, kemungkinan kita dapat menyelamatkan rekan nelayan apabila terjadi kecelakaan,” ujarnya.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus Hamid Heriyansyah Lubis mengatakan bahwa Kabupaten Tanggamus dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi perikanan dan mempunyai perairan yang sangat melimpah, baik di perairan laut maupun di perairan darat.

Baca juga: Harga BBM Naik, Sejumlah Nelayan Sendangbiru Malang Beralih ke Kapal Tradisional

“Dengan SKN, potensi tersebut dapat dikelola dengan semaksimal mungkin sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” kata Hamid.

Selain pelatihan SKN, nelayan Tanggamus mendapatkan bantuan berupa 180 life jacket dan mobil operasional untuk Koperasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru
Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP
Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kukuhkan 4 Guru Besar Vokasi, Menteri Trenggono Dukung Transformasi Pendidikan KP
Kukuhkan 4 Guru Besar Vokasi, Menteri Trenggono Dukung Transformasi Pendidikan KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Ikan Jade Perch Potensial Dibudidayakan di Indonesia, Menteri Trenggono: Sesuai Geografis Indonesia
Ikan Jade Perch Potensial Dibudidayakan di Indonesia, Menteri Trenggono: Sesuai Geografis Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lewat Eco Office, Kementerian KP Kenalkan Lingkungan Kerja Sehat dan Berkelanjutan
Lewat Eco Office, Kementerian KP Kenalkan Lingkungan Kerja Sehat dan Berkelanjutan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Transformasi Menuju OII, Kementerian KP Siapkan 11 Pendidikan Tinggi Jadi 1 Benchmarking
Transformasi Menuju OII, Kementerian KP Siapkan 11 Pendidikan Tinggi Jadi 1 Benchmarking
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Adakan Pelatihan Budi Daya Perikanan untuk Negara-negara Afrika
Kementerian KP Adakan Pelatihan Budi Daya Perikanan untuk Negara-negara Afrika
Kementerian Kelautan dan Perikanan
KSBM Biak Sukses Kirim 13,3 Ton Ikan Segar, Wujud Dampak Positif Program Kalamo
KSBM Biak Sukses Kirim 13,3 Ton Ikan Segar, Wujud Dampak Positif Program Kalamo
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Hijaukan Pesisir Pangandaran, Kementerian KP, Pemda, dan Masyarakat Tanam 700 Pohon
Hijaukan Pesisir Pangandaran, Kementerian KP, Pemda, dan Masyarakat Tanam 700 Pohon
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Sokong Usaha Masyarakat, Kementerian KP Perkuat Kinerja Keuangan BLU 
Sokong Usaha Masyarakat, Kementerian KP Perkuat Kinerja Keuangan BLU 
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lantik 2.023 Taruna dan Taruni, Kementerian KP Siap Tempa Mereka Hingga Jadi SDM KP Unggul
Lantik 2.023 Taruna dan Taruni, Kementerian KP Siap Tempa Mereka Hingga Jadi SDM KP Unggul
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri KP: Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Harus Dimanfaatkan Negara dengan Baik
Menteri KP: Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Harus Dimanfaatkan Negara dengan Baik
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Disebut Jadi Incaran Perusahaan Perikanan Luar Negeri
Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Disebut Jadi Incaran Perusahaan Perikanan Luar Negeri
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dukung Keberlanjutan Konservasi Channa, Kementerian KP Gelar “Kontes Channa” di Depok
Dukung Keberlanjutan Konservasi Channa, Kementerian KP Gelar “Kontes Channa” di Depok
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bagikan artikel ini melalui
Oke