KOMPAS.com – Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) Sorong milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) meluluskan 111 mahasiswa dengan kesiapan untuk berkiprah di dunia kerja.
Kepala Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) I Nyoman Radiarta mengatakan, 111 lulusan Politeknik KP Sorong Tahun 2022 dinyatakan lulus 100 persen.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 orang langsung diterima bekerja di dunia usaha dan dunia industri dan 38 orang lainnya dalam tahap wawancara akhir.
Jumlah tersebut menunjukkan lebih dari 60 persen lulusan Politeknik Sorong telah diterima bekerja dan dalam proses seleksi. Sementara itu, lulusan lainnya memantapkan diri sebagai wirausaha perikanan.
Sebanyak 28 orang wisudawan telah diterima menjadi tenaga kerja PT Over Seas Seafood, perusahaan yang bergerak di bidang penangkapan, pengolahan, dan ekspor produk perikanan.
Baca juga: Songsong Blue Economy, Kementerian KP Siap Cetak SDM Produktif dan Bertalenta
Kemudian, satu wisudawan diterima di PT Bina Nelayan Jaya dan seorang lainnya di PT Timur Mandiri Akuakultur.
Nyoman mengatakan, transformasi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia telah mengubah orientasi pembangunan sektor KP secara mendasar menjadi agenda prioritas.
“Dalam kaitan proses tersebut, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) KP kompeten yang menguasai bidang-bidang keahlian untuk mendukung kemajuan sektor KP saat ini dan di masa yang akan datang semakin dibutuhkan," ujar Nyoman.
Dia mengatakan itu dalam acara wisuda Politeknik KP Sorong di Aula Klawaiso, Politeknik KP Sorong, Papua Barat, Senin (15/8/2022).
Nyoman menebutkan, arah pendidikan vokasi kelautan dan perikanan mengacu kepada visi Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Baca juga: Tingkatkan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Kembangkan Ocean Institute of Indonesia
Untuk itu, dalam kebijakan pembangunan KP 2020-2024 adalah penguatan SDM dan inovasi kelautan dan perikanan.
Hal itu kemudian diimplementasikan ke dalam program prioritas Kementerian KP dalam bidang SDM dan inovasi melalui pendidikan vokasi, pelatihan teknis untuk masyarakat, sertifikasi kompetensi pelaku utama dan hilirisasi hasil inovasi dan riset.
"Politeknik KP Sorong yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi vokasi KP di Papua secara sadar mencermati perubahan yang terjadi di kawasan ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (18/8/2022).
Perubahan itu, lanjut dia, adalah adanya tuntutan kehidupan yang berkualitas tinggi sehingga masyarakat pada berbagai level kehidupan menuntut adanya perbaikan pada mutu pelayanan, produk barang, dan jasa.
“Tuntutan kehidupan yang berkualitas tersebut juga tidak terlepas dari perubahan geopolitik kawasan Asia Pasifik regional Asean dan lingkungan lokal kawasan itu sendiri,” terangnya.
Baca juga: Jaga Keanekaragaman Hayati, Kementerian KP Bantu Tingkatkan Populasi Ikan Belida
Perubahan geopolitik itu, yakni percepatan pengembangan Kawasan Timur Indonesia untuk menghadapi tantangan dan dinamika industri di era revolusi industri 4.0.
“Era revolusi industri 4.0 memiliki ciri kreativitas, leadership, dan entrepreneurship yang diharapkan dapat mendobrak cara kerja revolusi industri sebelumnya," lanjutnya.
Nyoman menambahkan, Lokasi kampus di Papua Barat sangat strategis mengingat potensinya yang sangat besar.
Menurutnya, Papua Barat merupakan salah satu provinsi di zona dua penangkapan terukur yang meliputi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) RI 717 (wilayah Teluk Cenderawasih dan Samudera Pasifik) dan 718 (Wilayah Laut Aru, Arafuru dan Laut Timor).
Selain itu, kedua WPP tersebut merupakan bagian terpenting dari keanekaragaman hayati laut dunia yang memiliki lebih dari 600 spesies karang dan 1.700 spesies ikan karang.
Pada 2017 volume dan nilai produksi perikanan tangkap Papua Barat sekitar 421.840 ton dengan nilai produksi 10,3 triliun.
Baca juga: Tingkatkan Ekspor Rumput Laut, Kementerian KP Gelar Pelatihan untuk Para Pembudidaya
Sementara itu, Direktur Politeknik KP Sorong Muhammad Ali Ulath mengatakan, para wisudawan tahun ini terdiri dari 34 orang Program Studi (Prodi) Teknik Penangkapan Ikan (TPI), 27 orang Prodi Mekanisasi Perikanan (MP), dan 50 orang Prodi Teknik Budidaya Perikanan (TBP).
Kualifikasi dari lulusan Prodi TPI dan MP meliputi bidang navigasi kapal perikanan, desain alat penangkap ikan, teknik penangkapan ikan, dan mesin kapal perikanan.
Para lulusan dilengkapi dengan sertifikat Basic Safety Training, Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan I, dan Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan I yang diterbitkan Kementerian Perhubungan, Underwater Welding yang diterbitkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi, serta Open Water Diving Course yang diterbitkan ADS International Indonesia.
Wakil Direktur I Politeknik KP Sorong Kadarusman menambahkan, pihaknya berhasil menyelenggarakan sertifikasi pengelasan bawah laut atau underwater welding bagi yang untuk diserap perusahaan pekerjaan bawah laut.
“Program sertifikasi tersebut membutuhkan multi kompetensi dan beresiko tinggi. Namun, pangsa pasarnya tinggi dan masih minim workers dengan kualifikasi tersebut," ujarnya.
Sementara itu, kualifikasi dari lulusan Prodi TBP meliputi bidang teknik pembesaran dan pembenihan ikan, pengendalian hama dan penyakit ikan, analisis kualitas air, dan analisis usaha perikanan.
Para lulusan dilengkapi dengan sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik dan sertifikat Manajer Pengendali Mutu yang diterbitkan Direktorat Jenderal Budidaya Perikanan Kementerian KP.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam berbagai kesempatan mengatakan, kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM unggul.
Untuk itu, dia meminta pendidikan tinggi kelautan dan perikanan harus mengembangkan fleksibilitas dan inovasi pendidikan.
Selain pendidikan vokasi, pendidikan juga harus bersifat keilmuan untuk memahami pentingnya menjaga ekologi laut dan membuat laut menjadi lebih sehat.
Baca juga: Smart Fisheries Village Kementerian KP Jadikan Desa Mandiri dan Go Global
"Pendidikan Tinggi di lingkup Kementerian KP harus dapat meningkatkan kualitas SDM, berintegritas, produktif, kreatif, dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kelautan dan perikanan," ujarnya pada wisuda Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta, Rabu (10/8/2022).