KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) resmi meluncurkan program Smart Fisheries Village (SFV) dan mulai merancang pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII).
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung implementasi sejumlah program kerja berbasis ekonomi biru yang telah digagas oleh Kementerian KP.
Untuk diketahui, baik SFV dan OII adalah program inovasi yang digawangi oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia ( BRSDM) Kementerian KP untuk menggenjot peningkatan kualitas SDM di sektor KP.
"Kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul. BRSDM yang nantinya akan bertransformasi menjadi Badan Pengembangan SDM KP harus dapat merumuskan rencana aksi yang implementatif dan konkrit,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) BRSDM menuju BPSDM Tahun 2022, Selasa (2/8/2022), di Jakarta.
Menteri Trenggono mengatakan, peningkatan dan pengembangan SDM harus dapat terimplementasi dalam program prioritas Kementerian KP dan menjawab tantangan pembangunan kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan pemanfaatan inovasi teknologi.
Baca juga: Tingkatkan Ekspor Rumput Laut, Kementerian KP Gelar Pelatihan untuk Para Pembudidaya
Sebagai informasi, SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan berbasis teknologi informasi dan manajemen tepat guna. Melalui program ini, Kementerian KP menargetkan peningkatan ekonomi masyarakat, serta kegiatan produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Untuk mengimplementasikan konsep SFV, BRSDM menggandeng berbagai pihak untuk bekerja sama.
Karena itu pada Rakernis tersebut dilaksanakan penandatangan dokumen kerja sama sinergi pengembangan SFV antara BRSDM dengan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, PT. Bank Negara Indonesia, PT. Telkom Indonesia; serta PT. XL Axiata.
Sementara itu, OII merupakan upaya transformasi BRSDM menjadi BPSDM dalam rangka meningkatkan standardisasi mutu pendidikan, meningkatkan kesempatan yang luas kepada anak pelaku utama, serta pengelolaan kelembagaan yang efisien.
Hal tersebut merupakan bagian dari komitmen Kementerian KP dalam mencetak SDM kelautan dan perikanan yang dinamis, produktif dan bertalenta global.
Baca juga: Aceh Utara Punya Potensi Perikanan, Kementerian KP Gelar Pelatihan Olahan Bandeng
"Saya meminta BPSDM agar membangun suatu institusi pendidikan yang tidak hanya bersifat vokasi, tetapi juga pendidikan keilmuan," kata Menteri Trenggono dalam keterangan tertulisnya.
"Untuk itu saya sudah meminta kepada Kepala BPSDM untuk merancang pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII) yang nantinya akan menjadi satu-satunya institusi pendidikan tinggi di Indonesia khusus bidang kelautan dan perikanan," ujar Menteri Trenggono.
Adapun Kepala BRSDM I Nyoman Radiatna mengatakan, pihaknya saat ini mulai bertransformasi memperkuat tugas fungsi pengembangan SDM kelautan dan perikanan bagi pencapaian program terobosan Kementerian KP melalui implementasi SFV dan OII.
"Diselenggarakannya Rakernis ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi dan rencana aksi yang implementatif di bidang pendidikan, pelatihan dan penyuluhan bagi masyarakat kelautan dan perikanan guna mendukung percepatan pencapaian tiga program terobosan KKP dengan prinsip ekonomi biru," terangnya.
Nyoman menambahkan, untuk itu BRSDM berkolaborasi dengan Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) PT. Telkom untuk mengaktivasi ekosistem Penta-Helix di bidang ekonomi biru.
BRSDM dan ITDRI menyuguhkan pendidikan, pelatihan, serta penyuluhan talenta di bidang kelautan dan perikanan melalui dua kegiatan, yaitu transformasi SDM dan efektivitas pembelajaran dan pengawasan.
Adapun inisiasi yang akan dilakukan berfokus pada talenta yang meliputi SFV, penangkapan ikan terukur dan OII.
SFV yang digagas BRSDM memiliki tujuan yang selaras dengan inovasi Telkom yaitu Smart Village Nusantara (SVN) dan Agree Fisheries.
Untuk menampilkan sinergi antara SFV dan SVN, maka digelar event Bincang Bahari pada 21 Juli 2022 dan juga pengisian booth keduanya di event Rakernis BRSDM menuju BPSDM Tahun 2022, 1-3 Agustus 2022.
"Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan ITDRI akan lebih banyak membantu sektor yang lebih luas lagi sehingga transformasi digital di Indonesia segera terwujud," ujar Chairman of ITDRI, Jemy V Confido.
Baca juga: Kementerian KP Latih Nelayan Kaltim untuk Perawatan Motor Kapal Perikanan dan Produksi Alat Tangkap
Sinergi dan kolaborasi keduanya diwujudkan sebagai komunitas antar kelembagaan yang dikelola oleh BRSDM dan ITDRI dengan memanfaatkan teknologi metaverse.
Diharapkan keduanya mampu menjadi penghubung lintas sektor untuk meningkatkan kontribusi ekonomi biru bagi pertumbuhan kesejahteraan sosial dan ekonomi Indonesia.
Kolaborasi tersebut juga diharapkan dapat memudahkan berbagai pihak di bidang kelautan dan perikanan dalam memanfaatkan teknologi digital, serta menikmati hasil kolaborasi antara BRSDM dan ITDRI.
Sebagai informasi, pada Rakernis tersebut, Menteri Trenggono juga meluncurkan tujuh edisi komik edukasi hasil, yakni komik Ikan Arwana Super Red, Sidat (dua jenis), Belida, Udang Windu, Ikan Tuna Sirip Biru Selatan, dan Hiu Berjalan.
Komik tersebut merupakan hasil kerja sama BRSDM dengan Food and Agriculture Organization (FAO) dan didukung oleh Global Environment Facility (GEF) - serta Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia.