KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan ( Kementerian KP) terus berupaya meningkatkan kemampuan masyarakat agar lebih optimal dalam memanfaatkan peluang usaha di sektor perikanan.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan menggencarkan diversifikasi olahan produk perikanan. Paling baru, Kementerian KP menggelar pelatihan diversifikasi pangan di Aceh Utara.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian KP, I Nyoman Radiarta mengatakan, Kabupaten Aceh Utara merupakan daerah yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar.
“Salah satu ikan yang banyak dihasilkan adalah bandeng. Namun terkadang bandeng kurang disukai karena aromanya berbau lumpur atau tanah,” ungkap Nyoman, dikutip dari keterangan persnya, Senin (25/7/2022).
Dia mengatakan itu dalam Pelatihan Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan Angkatan I, II, dan III bagi pengolah ikan di Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (24/7/2022).
Dengan adanya potensi itu, BRSDM menggencarkan pelatihan olahan bandeng untuk menghilangkan aroma lumpur, menjadi bandeng presto, bandeng crispy, dan olahan lainnya.
Nyoman mengatakan, pihaknya berfokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dan keahlian sebagai pelaku utama dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan, khususnya di bidang pengolahan.
“Peningkatan SDM merupakan langkah strategis yang harus ditempuh guna meningkatkan nilai ekonomi produk perikanan serta menciptakan hasil kuliner yang disukai oleh masyarakat," katanya.
Pelatihan tersebut juga sebagai wujud dukungan Kementerian KP di bidang diversifikasi olahan hasil perikanan bertujuan membentuk usaha rintisan baru di bidang perikanan.
Selain itu, Kementerian KP juga bertujuan meningkatkan inovasi dalam dunia usaha, menambah penghasilan rumah tangga, memenuhi gizi masyarakat KP, serta mencerdaskan generasi muda.
Baca juga: Smart Fisheries Village Kementerian KP Jadikan Desa Mandiri dan Go Global
Pasalnya, bandeng memiliki nilai gizi yang tinggi serta mengandung asam lemak omega 3 yang sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan otak bayi.
Bandeng juga merupakan sumber protein hewani yang tinggi, menyediakan vitamin B kompleks, dan selenium untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Nyoman pun berharap, pelatihan tersebut dapat memberikan manfaat kepada para peserta.
"Selepas kegiatan, (peserta) akan mendapatkan dukungan dan pendampingan dari para penyuluh perikanan dalam hal pengembangan usaha ke depan," imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) TA Khalid berharap, pelatihan yang terselenggara tidak hanya sebatas seremonial, tetapi dapat diaplikasikan secara nyata.
Baca juga: Kementerian KP Latih Nelayan Kaltim untuk Perawatan Motor Kapal Perikanan dan Produksi Alat Tangkap
"Semoga (pelatihan) tidak hanya bermanfaat bagi para peserta, tetapi juga menjadi sarana transfer ilmu kepada masyarakat sekitar. Dengan begitu, akan tercipta masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera," tuturnya.
Khalid pun berterima kasih kepada BRSDM Kementerian KP dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Aceh Utara yang telah mendukung pelatihan tersebut.
“Potensi ini yang perlu kita kembangkan. Bagaimana upaya kita agar sektor KP dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan nilai tambah produk perikanan," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, para peserta mendapatkan materi berupa penerapan higienis sanitasi, pembuatan olahan bandeng, dan analisis usaha hasil perikanan.
Hadir dalam giat pelatihan tersebut, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP, Kepala BPPP Medan, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Aceh Utara, dan para penyuluh perikanan.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono berpesan kepada para pelaku usaha perikanan untuk tanggap akan kemajuan teknologi dan tren pasar.
Baca juga: Dorong Keberlanjutan Perikanan, Kementerian KP dan ASEAN Kembangkan Refugia Perikanan
Untuk itu, pihaknya mendorong seluruh pihak untuk gencar berinovasi melalui beragam diversifikasi olahan produk perikanan dan kelautan.