KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) berkomitmen meningkatkan kapasitas nelayan di Kalimantan Timur (Kaltim) guna mendukung program penangkapan ikan terukur dan Kampung Nelayan Maju (Kalaju).
Selain membekali kemampuan perawatan motor kapal perikanan, para nelayan tersebut juga dilatih membuat alat tangkap secara mandiri.
Kementerian KP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) lantas menggelar kegiatan Pelatihan Perawatan Motor Bensin Kapal Perikanan di Kota Samarinda dan Pelatihan Membuat Alat Tangkap Rawai Dasar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, pada Rabu (12/7/2022) dan Kamis (13/7/2022).
Pelatihan tersebut difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung di bawah supervisi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh) BRSDM secara blended training.
Acara diikuti sebanyak 300 peserta dari kalangan masyarakat nelayan di kedua kota tersebut.
Baca juga: Dorong Keberlanjutan Perikanan, Kementerian KP dan ASEAN Kembangkan Refugia Perikanan
“Melalui pelatihan ini, kami berharap, akan ada banyak pelaku utama dan pelaku usaha atau kelompok yang menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi perawatan mesin kapal perikanan dan pembuatan alat tangkap rawai dasar ini,” ujar Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).
Ia juga menyampaikan tujuan diselenggarakan acara itu, yakni untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap, khususnya di kedua kota tersebut.
"Dengan banyaknya nelayan dan kelompok yang dapat dijangkau melalui pelatihan ini maka akan mendukung keberhasilan dan pengembangan program unggulan Kementerian KP, yaitu penangkapan terukur dan kampung perikanan,” tambahnya.
Selain itu, ia melanjutkan, dengan terwujudnya pengembangan kampung-kampung perikanan, maka produksi perikanan akan semakin tinggi.
Baca juga: Kementerian KP Gandeng FAO Kembangkan Smart Fisheries Village di Sumsel
“Pada akhirnya, hal itu akan memberikan sumbangan ekonomi yang besar dari sektor perikanan," lanjutnya.
Nyoman melanjutkan, pelatihan yang diselenggarakan pihaknya dilakukan mengingat selama ini nelayan di Kota Samarinda menangkap ikan menggunakan kapal mesin motor agar waktu dan biaya operasional lebih efisien.
Selain itu, para pelayan menganggap cara itu membuat pendapatan mereka melimpah. Sayangnya, saat berada di tengah laut, mereka kerap terkendala karena terjadi kemacetan mesin.
Dalam beberapa kasus,, kondisi itu berisiko membahayakan nelayan karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam merawat mesin.
Baca juga: Peringati Hari Laut Sedunia, Kementerian KP Genjot Budi Daya Rumput Laut di Wakatobi
Kebutuhan mereka yang lain untuk melakukan aktivitas nelayan adalah alat tangkap yang ramah lingkungan untuk menjaga ekosistem laut. Salah satunya, alat tangkap rawai dasar.
Alat yang biasa disebut dengan bottom long line merupakan penangkap ikan pancing yang terdiri dari tali panjang berderet dengan jarak tertentu yang ujungnya diberi mata pancing.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati mengutarakan tujuan diselenggarakannya dua pelatihan tersebut.
"Dua pelatihan tersebut diselenggarakan untuk mendukung nelayan agar memiliki kompetensi sehingga mampu memiliki produktivitas yang berujung pada peningkatan hasil porduksi berkelanjutan,” jelas Lily.
Baca juga: Tingkatkan Kompetensi SDM, Kementerian KP Gelar Pelatihan Budi Daya hingga Olahan Ikan di NTT
Ke depannya, ia berharap, pelatihan dapat memberikan alternatif peluang usaha nelayan untuk membuka jasa service mesin kapal perikanan atau pembuatan alat tangkap rawai dasar.
“Selain itu, kami berharap. banyaknya nelayan yang dilatih dapat menerapkan ilmu dan mendukung keberhasilan, serta pengembangan program Kementerian KP, tentunya (juga) berujung pada pembangunan Kalaju," sambung Lilly.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Budisatrio Djiwandono yang juga menginisiasi kegiatan pelatihan.
Pihaknya menyampaikan, pelatihan yang diselenggarakan dapat mendorong keberhasilan program Kementerian KP.
"Saya sangat senang atas kolaborasi Komisi IV DPR dengan Kementerian KP atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan untuk mendorong keberhasilan program-program Kementerian KP yang bermanfaat untuk masyarakat, khususnya nelayan tangkap atau budidaya,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa pelatihan alat tangkap dan mesin kapal yang ditujukan untuk nelayan dapat meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM).
“Maka, dari pelatihan, semua nelayan terbantu dan ke depan dapat memenuhi kebutuhan pangan di Provinsi Kaltim," ucapnya.
Pihak pemerintah daerah setempatyang turut hadir pun memberikan respons positif atas terselenggaranya pelatihan itu.
Kepala Dinas Perikanan Kota Samarinda, Sam Syaimun, menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan itu sangat bermanfaat bagi peserta.
"Saya mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian KP dan juga Wakil Ketua Komisi IV DPR yang telah membantu masyarakat Kota Samarinda dalam memberikan pembekalan materi pelatihan ini," tuturnya.
Baca juga: Upaya Kementerian KP Ciptakan SDM Unggul dan Genjot Penerimaan Negara
Respons positif juga datang dari para peserta pelatihan. Salah satunya disampaikan oleh Arif Rahman.
"Saya selaku nelayan dari Kota Samarinda sekaligus peserta pelatihan, berterima kasih kepada Kementerian KP dan juga Wakil Ketua Komisi IV DPR yang memberikan kesempatan kepada kami. Ilmu yang sudah kami dapatkan, nantinya akan kami terapkan dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.
Sebelumnya, untuk mendukung terwujudnya program Kalaju, Kementerian KP melalui BRSDM juga menggelar kegiatan Pelatihan Pembuatan Alat Tangkap Gurita pada Kamis (7/7/2022) secara online.
Kegiatan pelatihan tersebut difasilitasi oleh BPPP Banyuwangi dan diikuti sebanyak 452 peserta dari 34 Provinsi di Indonesia, termasuk 76 peserta dari Kalaju Desa Tasikmadu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Baca juga: Seimbangkan Ekologi dan Ekonomi, Kementerian KP Perjuangkan Perikanan Berkelanjutan di Asia Tenggara
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada Maret 2022 mengatakan, Kalaju menjadi upaya pemerintah untuk mewujudkan kampung nelayan yang tertata, maju, bersih, sehat, dan nyaman, serta mampu meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas usaha nelayan dan keluarganya.
"Perkampungan nelayan dikembangkan menjadi lebih maju. Harapannya, tidak ada lagi kampung nelayan dengan kesan miskin, kumuh, dan kotor. (Kampung nelayan) harus lebih tertata dengan baik dan berdaya saing," ujar Menteri Trenggono.