Kementerian KP Gandeng FAO Kembangkan Smart Fisheries Village di Sumsel

Kompas.com - 06/07/2022, 10:55 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui BRSDM menggandeng Food and Agriculture Organization (FOA) kembangkan Smart Fisheries Village (SFV) di Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai salah satu program prioritas yang diinisiasi oleh Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono. DOK. KKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui BRSDM menggandeng Food and Agriculture Organization (FOA) kembangkan Smart Fisheries Village (SFV) di Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai salah satu program prioritas yang diinisiasi oleh Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono.

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan ( Kementerian KP) menggandeng Food and Agriculture Organization (FAO) untuk mengembangkan Smart Fisheries Village ( SFV) di Sumatera Selatan (Sumsel).

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia ( BRSDM) I Nyoman Radiarta mengatakan, pembangunan SFV merupakan salah satu program prioritas Kementerian KP.

“Konsep SFV yaitu menciptakan ekosistem bisnis perikanan dalam satu kawasan yang terintegrasi dari usaha produksi hulu sampai dengan usaha pemasaran di hilirnya,” jelas Nyoman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/7/2022).

Hal itu dikatakan oleh Nyoman saat melakukan kunjungan kerja (kuker) ke Sumsel pada Jumat (1/7/2022)-Minggu (3/7/2022), guna meninjau Desa Patra Tani, Kabupaten Muara Enim, sebagai lokasi pengembangan SFV.

Sebagai informasi, upaya pengembangan SFV di lokasi tersebut dilakukan BRSDM melalui Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang di bawah supervisi Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) BRSDM.

Menurut Nyoman, SFV mengusung konsep pembangunan desa perikanan dan satuan kerja yang berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna, dan keberlanjutan.

Baca juga: Kepala BRSDM Paparkan Upaya Politeknik KP untuk Bangun Maritim Cerdas

Dia berharap pembangunan SFV tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang selama ini telah berada di bawah program kampung perikanan budidaya dan Desa Inovasi atau Desa Mitra.

"Hal itu untuk memperkuat kemandirian desa yang berbasis usaha perikanan serta sebagai wujud akselerasi program prioritas yang digaungkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP), yakni pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal,” jelas Nyoman.

Nyoman melanjutkan, pengembangan SFV tersebut dikolaborasikan oleh BRSDM dengan FAO dalam program I-Fish. Program ini adalah proyek kerja sama antara Kementerian KP dengan FAO yang berfokus pada tiga komoditas ikan air tawar, yaitu sidat, arwana, dan belida.

“Proyek ini hadir untuk memperkuat kerangka pengelolaan pemanfaatan keanekaragaman sumber daya perikanan perairan darat guna meningkatkan perlindungan terhadap ekosistem perikanan darat bernilai tinggi dan keanekaragamannya di Indonesia,” ucap Nyoman.

Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan, terdapat empat komponen utama yang menjadi perhatian dalah SFV.

Pertama adalah pengarusutamaan keanekaragaman hayati melalui pengembangan sumber daya. Kedua pengelolaan kebijakan dan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan jenis-jenis ikan.

“Lalu, (ketiga) monitoring dan kajian keanekaragaman hayati serta (keempat) monitoring dan evaluasi proyek dan adaptasi pengelolan,” katanya.

Baca juga: Lewat Kontes Ikan Gupi, BRSDM Tingkatkan Peluang Budi Daya Ikan Hias

Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat turut mengapresiasi dan menyatakan dukungannya terhadap upaya pengembangan SFV di Patra Tani.

Dukungan tersebut diutarakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel Widada Sukrisna, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Muara Enim Muhlif, dan Kepala Seksi Pengembangan Kawasan Wisata Rifkih Alvin yang mewakili Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Muara Enim.

Dukungan terebut disampaikan ketiganya pada diskusi antara BRSDM dengan Tim I-Fish FAO dan Pemda

Mereka berharap, BRSDM mampu mengembangkan jenis ikan lokal yang juga jadi khas Sumsel, yaitu Ikan Belida.  Dengan begitu, bisa melestarikan ikan lokal yang dilindungi sekaligus memiliki nilai ekonomis tinggi.

Untuk diketahui, sebelum mengembangkan SFV di Patra Tani, BRSDM dalam dua tahun terakhir di desa tersebut telah mengaplikasikan inovasi Special Area for Conservation and Fish Refugia ( Speectra).

Speectra ini memiliki beberapa fungsi yakni sebagai cadangan produksi ikan, cadangan karbon, mendukung ketahanan pangan, penyedia protein hewan ikan dalam program anti stunting, mencegah kebakaran, serta menjadi suaka perikanan buatan untuk ikan memijah, berlindung, dan mencari makan.

Speectra dibangun sejak 2019 dengan luas lima hektar (ha) sebagai percontohan. Dalam pengembangannya, Speectra akan diproyeksikan sebagai wilayah perikanan terpadu berbasis eduwisata bersinergi bersama Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK).

Pengembangan yang dilakukan melalui Balai Peneran Standar Instrumen LHK Palembang tersebut berupaya untuk menyediakan pakan alami dan kontribusi indukan ikan lokal.

Baca juga: SUPM Tegal Luluskan 147 Peserta Didik, Kementerian KP Berharap Mereka Beradaptasi di Dunia Kerja

Pada kesempatan tersebut, Nyoman juga melakukan penebaran 5.000 ekor ikan tembakang ke dalam kolam Speectra.

Nyoman melakukan itu dengan didampingi oleh Kepala Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) Yayan Hikmayani, Pelaksana Teknis (Plt) Kepala Pusat Riset Kelautan Rudi Alek Wahyudin, Kepala BRPUPP Zulkarnaen Fahmi, para kepala dinas, dan tim I-Fish dari FAO.

Adapun tujuan penebaran benih tersebut diharapkan dapat menjadi indukan baru dan  menghasilkan anakan yang melimpah di kemudian hari. Dengan demikian bisa mencukupi kebutuhan pangan masyarakat di sekitar Sungai Muara Belinda.

Hal itu sejalan dengan pemikiran dari Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono yang gencar mendorong pengembangan kampung perikanan sebagai salah satu program prioritas Kementerian KP.

Menurutnya, pengembangan tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan di berbagai daerah.

Baca juga: Dukung Keberlanjutan Pengelolaan Laut, Kementerian KP Maksimalkan Peran AKKP Wakatobi

Adakan bazar dan donor darah

Selain melakukan penebaran benih ikan, pada kunkernya kali ini, Nyoman juga meninjau bazar produk perikanan di BRPPUPP dengan menghadirkan 14 usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) binaan dari Penyuluh Perikanan Satminkal BRPPUPP Palembang.

Bazar tersebut diselenggarkan dengan tujuan menjadi salah satu upaya dan strategi dalam memasarkan berbagi produk perikanan yang telah diolah oleh UMKM untuk mengkampanyekan makan ikan.

Adapun UMKM yang hadir mewakili empat daerah binaan, yaitu Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Kabupaten Banyuasin.

Baca juga: Peringati Hari Laut Sedunia, Kementerian KP Genjot Budi Daya Rumput Laut di Wakatobi

Selain itu, kegiatan itu juga diisi dengan donor darah yang diikuti oleh Kepala BRSDM, pegawai BRPPUPP, masyarakat sekitar, dan para pengunjung bazar.

Bazar dan donor darah ini digelar dalam rangka peringatan Hari Koperasi Nasional, Bulan Bakti Pancasila, dan Hari Donor Darah Internasional.

“Kementerian KP mendorong setiap pegawainya untuk terlibat dalam kegiatan produksi, pengolahan, pemasaran dan promosi produk perikanan, baik secara kelompok atau lembaga koperasi pegawainya, sehingga hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para peternak ikan,” ujar Nyoman.

Terkini Lainnya
11 Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian KP Buka Pendaftaran Taruna/Taruni Baru 2024
11 Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian KP Buka Pendaftaran Taruna/Taruni Baru 2024
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Sertifikasi AKP untuk Tingkatkan Kesejahteraan Personel Kapal
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Sertifikasi AKP untuk Tingkatkan Kesejahteraan Personel Kapal
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Akselerasi Kerja Sama Lobster dengan Vietnam, Menteri KP: Kualitas dan Harga Untungkan Dua Negara
Akselerasi Kerja Sama Lobster dengan Vietnam, Menteri KP: Kualitas dan Harga Untungkan Dua Negara
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Diumumkan, Pelaku Usaha Bisa Memanfaatkannya
Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Diumumkan, Pelaku Usaha Bisa Memanfaatkannya
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bantu Korban Bencana di Sumbar, Kementerian KP Kirim Bantuan Produk Perikanan
Bantu Korban Bencana di Sumbar, Kementerian KP Kirim Bantuan Produk Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Politeknik KP Pariaman Bantu Korban Bencana di Pesisir Selatan, Sumbar
Politeknik KP Pariaman Bantu Korban Bencana di Pesisir Selatan, Sumbar
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Perjuangkan Hak Nelayan Kecil, Kementerian KP Suarakan Isu Subsidi Perikanan di WTO
Perjuangkan Hak Nelayan Kecil, Kementerian KP Suarakan Isu Subsidi Perikanan di WTO
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lewat Aplikasi e-Latar, Kementerian KP Berupaya Tingkatkan Mutu Pembelajaran Satdik KP
Lewat Aplikasi e-Latar, Kementerian KP Berupaya Tingkatkan Mutu Pembelajaran Satdik KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Pentaru 2024/2025 Dibuka, Beasiswa Pendidikan Gratis Diberikan bagi Peserta Didik Anak Pelaku Utama KP
Pentaru 2024/2025 Dibuka, Beasiswa Pendidikan Gratis Diberikan bagi Peserta Didik Anak Pelaku Utama KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri Trenggono Sebut SDM Berkualitas Jadi Kunci Majukan Sektor Kelautan dan Perikanan
Menteri Trenggono Sebut SDM Berkualitas Jadi Kunci Majukan Sektor Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Siap Penuhi Permintaan Penempatan Awak Kapal Perikanan dari Indonesia di Kapal Spanyol
Kementerian KP Siap Penuhi Permintaan Penempatan Awak Kapal Perikanan dari Indonesia di Kapal Spanyol
Kementerian Kelautan dan Perikanan
RI-Spanyol Sepakat Tingkatkan Jaminan Perlindungan Awak Kapal Ikan Asal Indonesia
RI-Spanyol Sepakat Tingkatkan Jaminan Perlindungan Awak Kapal Ikan Asal Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Berkat Pemanfaatan Aset SFV UPT, Kementerian KP Raih PNBP Rp 32,05 Miliar
Berkat Pemanfaatan Aset SFV UPT, Kementerian KP Raih PNBP Rp 32,05 Miliar
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP, FAO, dan Pemprov Jateng Lepasliarkan 20 Kg Sidat Hasil Proyek IFish
Kementerian KP, FAO, dan Pemprov Jateng Lepasliarkan 20 Kg Sidat Hasil Proyek IFish
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Program Ekonomi Biru Kementerian KP Dikupas dalam Bali Ocean Days 2024
Program Ekonomi Biru Kementerian KP Dikupas dalam Bali Ocean Days 2024
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bagikan artikel ini melalui
Oke