KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) terus mendorong kesiapan sumber daya manusia (SDM) kelautan dan perikanan yang berkompeten.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Kementerian KP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusian Kelautan dan Perikanan ( BRSDM) menyelenggarakan beragam pelatihan bagi masyarakat guna wujudkan pembangunan kampung perikanan budi daya berbasis kearifan lokal.
Salah satu pelatihan digelar pada 14-17 April 2022 di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal.
Materi pelatihan meliputi, budi daya ikan air tawar dengan recirculating aquaculture system (RAS) yang diikuti sebanyak 1.402 peserta dari 33 Provinsi, pelatihan budi daya ikan hias, dan pelatihan diversifikasi olahan ikan di Kabupaten Sukabumi yang diikuti sebanyak 300 peserta.
Baca juga: KKP Bangun 2 Kapal Pengawas Perikanan Anti Illegal Fishing, Beroperasi Tahun 2023
Di samping itu, terdapat pula pelatihan pembesaran ikan lele sistem bioflok di kolam bundar yang diikuti oleh 1.353 peserta dari 34 Provinsi yang diselenggarakn di BPPP Banyuwangi.
Kepala BRSDM Kementerian KP, I Nyoman Radiarta menyampaikan, kegiatan pelatihan itu sebagai upaya pihaknya untuk mewujudkan program kampung perikanan budi daya yang akan dibangun di Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).
“Pada 2022, Kementerian KP terus mewujudkan tiga program gagasan dari Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono," jelas Nyoman dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kompas.com, Rabu (20/4/2022).
Ia melanjutkan, pembangunan kampung perikanan budi daya bertujuan untuk meningkatkan produksi perikanan budi daya serta nilai tambah produk dengan melibatkan masyarakat lokal.
Baca juga: KKP: Enggak Perlu Ribut, kalau Daging Mahal Beralih ke Ikan, Stoknya Aman Sampai Lebaran...
Sementara itu, melalui pelatihan diversifikasi olahan, Nyoman menilai bahwa usaha pengolahan ikan cukup menjanjikan karena usaha produk olahan ikan, seperti abon dan bakso, dinilai cukup praktis dan tidak membutuhkan modal besar.
“Saya harap akan ada inovasi produk perikanan yang dapat diterima oleh pasar, karena usaha pengolahan ikan selain untuk menopang perekonomian keluarga, juga bertujuan untuk benteng ketahanan pangan dan menjadi sumber gizi baik untuk masyarakat yang dapat menekan angka stunting,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluth KP) Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, bisnis ikan hias memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.
Menurut data yang ada, dia menjelaskan, terdapat 3.567 jenis ikan air laut dan 1.266 ikan air tawar yang memiliki potensi dibudidayakan sebagai ikan hias.
Baca juga: KKP: Kapal yang Menangkap Ikan di Laut Indonesia Wajib Pakai ABK Lokal
“Keunggulan usaha ikan hias tidak dapat disamakan dengan ikan konsumsi, karena bisnis ikan lebih fleksibel, memiliki nilai jual lebih tinggi, dan memiliki teknologi yang mudah diserap dan diterapkan."
“Tak hanya itu, usaha pengolahan ikan turut menjanjikan karena dinilai relative tidak membutuhkan modal besar sehingga mudah untuk diaplikasikan oleh masyarakat,” jelas Lilly.
Adapun anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Komisi IV, Slamet mengapresiasi sinergi antara DPR dengan Kementerian KP yang telah menggelar pelatihan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Baca juga: Ramadhan dan Idul Fitri, KKP: Stok Ikan Akan Melimpah
“Sinergi antara Kementerian KP dan DPR dalam meningkatkan keterampilan masyarakat khususnya di Kabupaten Sukabumi sangat bagus, apalagi saya melihat prospek pariwisata," tuturnya.
Ia melanjutkan, Kecamatan Caringin yang nantinya akan dijadikan sebagai kampung perikanan budi daya dapat menarik wisatawan. Hal ini tentunya bisa berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi Ardiana Trisnawiana, pihaknya mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan pelatihan tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian dan juga anggota Komisi IV DPR yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Saya harap kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan para pelaku perikanan di Kabupaten Sukabumi, sehingga nantinya kebutuhan mereka juga ikut meningkat,” kata Ardiana.