KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) terus berupaya menggenjot angka konsumsi ikan (AKI) nasional melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Program ini bertujuan untuk mendorong minat masyarakat dalam mengonsumsi ikan.
Adapun program tersebut salah satunya diwujudkan Kementerian KP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) dengan menggelar “ Pelatihan Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan” di beberapa wilayah di Indonesia pada Rabu (16/3/2022) hingga Rabu (23 /3/2022).
Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan pelatihan tersebut merupakan bentuk dukungan pihaknya dalam mengurangi permasalahan gizi, seperti stunting.
Pelatihan diversifikasi olahan hasil perikanan, kata dia, juga merupakan wujud untuk mengedukasi masyarakat agar dapat meningkatkan nilai konsumsi ikan yang tergolong rendah di beberapa daerah.
"Melalui program Gemarikan, Kementerian KP menargetkan AKI nasional sebesar 62,05 kg per kapita per tahun pada 2024 sebagai upaya pencegahan stunting," jelas Nyoman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (25/3/2022).
Ia menjelaskan, pelatihan diversifikasi olahan hasil perikanan merupakan komitmen BRSDM dalam menyukseskan program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono.
Program prioritas yang dimaksud adalah membangun kampung perikanan budi daya berbasis kearifan lokal, khususnya pada hilirisasi produk.
“Jika masyarakat terlatih mengolah produk perikanan menjadi kuliner yang lezat, higienis, dan dikemas secara menarik, maka ini akan menjadi peluang usaha baru,” ucap Nyoman.
Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Kementerian KP Gelar Diversifikasi Produk Perikanan
Tak hanya peluang usaha, lanjut dia, dari pelatihan tersebut juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, pihaknya berharap kegiatan pelatihan diversifikasi olahan hasil perikanan dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkelanjutan.
“Saya mengharapkan, pelatihan ini tidak hanya dapat meningkatkan AKI saja, tetapi juga dapat mencetak SDM yang dapat berwirausaha secara mandiri tentunya dengan didampingi oleh para penyuluh,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Muhtarom mengatakan, pelatihan olahan ikan sangat penting.
Baca juga: 15 Resep Olahan Ikan Teri untuk Lauk Sehari-Hari, Tidak Terlalu Asin
Sebab, sebut dia, selain meningkatkan konsumsi ikan, juga pelatihan tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Khususnya di Kabupaten Madiun yang memang wilayahnya jauh dari pesisir, tingkat konsumsi ikannya hanya 19,20 kg per kapita per tahun,” ujar anggota dewan daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur (Jatim) itu.
Dari hasil tersebut, imbuh Muhtarom, artinya konsumsi ikan di Madiun masih minim dibandingkan dengan wilayah provinsi maupun nasional. Hal ini membuat minat konsumsi ikan masyarakat dirasa masih kurang.
Oleh karenanya, ia berharap, kegiatan pelatihan olahan ikan itu dapat menjadi salah satu upaya untuk mengajak masyarakat mengonsumsi banyak ikan yang memiliki manfaat bagi kecerdasan otak.
Baca juga: Kemenperin Pacu Diversifikasi Produk Olahan Ikan Hingga Rumput Laut
“Ke depannya para peserta juga diharapkan dapat mengimplementasikan kegiatan ini untuk memaksimalkan nilai tambah pada ikan dengan inovasi dan kreasi yang menarik. Hal ini guna meningkatkan pendapatan keluarga,” jelas dia.
Sebagai salah satu tempat kegiatan, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo memberikan ucapan terima kasih atas terlaksananya pelatihan olahan ikan di Madiun.
"Daerah kami merupakan daerah yang jauh dari pesisir, tetapi kami tetap bersemangat untuk mengembangkan kegiatan perikanan. Melalui kegiatan olahan ini, semoga dapat meningkatkan nilai tambah dan meningkatkan selera anak-anak untuk makan ikan,” ucapnya.
Senada dengan Sodik, Kadis Perikanan Kabupaten Gorontalo, Nawir Tondako turut menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan pelatihan olahan ikan diwilyahnya.
Baca juga: Menilik Peran Penting Industri Olahan Ikan Nila
“Pelatihan ini menjadi penting untuk meningkatkan SDM. Saya juga mendukung bahwa produk ikan segar tidak hanya dijual langsung tetapi bisa menjadi industri kecil dengan diolah dalam beragam produk. Tentunya kegiatan ini dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan nelayan kami,” ujarnya.
Untuk diketahui, pelatihan diversifikasi olahan ikan dilaksanakan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) dari masih-masing daerah di Indonesia.
Adapun kegiatan itu, mulai dari pelatihan pembuatan kerupuk cumi coin yang diprakarsai oleh BPPP Banyuwangi di Madiun, pembuatan pie tuna mayo yang diselenggarakan BPPP Bitung di Gorontalo, pelatihan pembuatan bakso goreng ikan (Basreng) oleh BPPP Tegal, serta pelatihan pembuatan choipan seafood yang diusung oleh BPPP Medan.
Keseluruhan kegiatan diversifikasi olahan ikan diikuti sekitar 2.700 masyarakat kelautan dan perikanan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga: Dongkrak Konsumsi Ikan, Anies Berikan Subsidi Bagi Warga DKI
Sebelumnya, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono terus telah mengajak masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan.
Sebab, mengonsumsi ikan tak hanya baik bagi tubuh tetapi juga bermanfaat untuk perkembangan otak sekaligus meningkatkan kecerdasan.