KOMPAS.com – Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) menyelenggarakan Tegal Guppy Show II Tingkat Nasional di Mall Ikan Komplek Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, Minggu (13/2/2022).
Acara tersebut terwujud berkat kerja sama BRSDM, BPPP Tegal, serta komunitas Tegal Guppy Team (TGT).
Adapun tujuan dari kontes itu adalah untuk meningkatkan usaha produktif budi daya ikan hias. Sebab, selain menarik, budi daya ikan hias bermanfaat untuk melepas penat dan mendatangkan keuntungan besar.
Pelaksana Tugas (Plt) BRSDM Kusdiantoro menerangkan, budi daya ikan guppy atau gupi layak dijadikan komoditas primadona karena memiliki sejumlah keunggulan.
Baca juga: Kinerja BRSDM Periode 2021 Lampaui Target, Kementerian KP Akselerasikan Program Riset dan SDM 2022
“Keunggulan itu, di antaranya sistem budi daya tanpa perlu lahan luas, nilai jual tinggi jika dibandingkan ikan konsumsi, serta perputaran dana yang lebih cepat dalam usaha, sehingga pelaku usaha bisa cepat balik modal,” terang Kusdiantoro, dikutip dari keterangan pers resminya, Selasa (15/2/2022).
Ia menerangkan, animo kontes ikan gupi cukup besar. Kegiatannya pun beragam, tidak sekadar mengumpulkan strain gupi saja.
“(Kontes ikan gupi) turut mengedukasi masyarakat luas untuk melihat peluang usaha selama pandemi Covid-19. Tak hanya menarik, gupi juga menjadi komoditas yang diminati pasar nasional maupun global,” paparnya.
Kusdiantoro berharap kontes ikan gupi bisa menggenjot sisi produksi dan menciptakan multiplier effect untuk BPPP Tegal, TGT, hingga para penghobi dan pembudidaya ikan gupi.
Baca juga: Generasi Muda Peduli Pesisir dan Sungai, Aksi BRSDM Wujudkan Ekonomi Biru dan Laut Sehat
“Agar mereka (penghobi dan pembudidaya) juga bisa mengembangkan varian gupi yang punya nilai ekonomis tinggi. Selain meningkatkan pendapatan, strain beragam juga dapat mendongkrak nilai ekspor nasional,” ujar dia.
Lebih lanjut, Kusdiantoro mendorong agar kontes-kontes sejenis bisa terus dilanjutkan dengan memanfaatkan aset-aset yang dimiliki BRSDM.
“Salah satunya Mall Ikan Tegal BPPP Tegal yang berfungsi untuk memfasilitasi pemasaran dan memberikan edukasi dalam rangka menjalankan fungsi pelatihan serta penyuluhan untuk menunjang perekonomian masyarakat,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, sebagai instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum (BLU), BPPP Tegal diharapkan bisa terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: BRSDM Rekomendasikan Suplemen Alga untuk Pencegahan Covid-19
“(Pelayanan) dilakukan dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Tegal Guppy Show II Sofan Diansyah menuturkan, terdapat 506 ekor gupi yang berasal dari yang dikonteskan dalam kejuaraan tersebut. Adapun total peserta berasal dari 30 provinsi di seluruh Indonesia.
Adapun kategori lomba ikan gupi yang dikonteskan, terang Sofan, adalah Solid ( Delta), Albino Solid (Delta), Tuxedo (Delta), Albino Tuxedo (Delta), Grass (Delta), Lace (Delta), Snakeskin/Cobra (Delta), serta Metal Head (Delta).
“Kemudian ada juga Albino Pattern (Delta), Mosaic (Delta), Halfmoon Open, Female Open, Swallow/Ribbon, AOT, Sword Tail, Endler, Juve Solid, Juve Pattern, Juve Tuxedo, Juve halfmoon, dan Big Tail Open,” jelasnya.
Baca juga: Tekan Biaya Pakan, Penyuluh BRSDM Kenalkan Magot BSF
Sofan berharap kontes tersebut dapat menjadi sarana untuk menjalin keakraban para penghobi ikan gupi serta meningkatkan minat masyarakat umum akan pemeliharaan atau budi daya ikan gupi.
“Selain itu, (kontes) juga diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat mengenai pemilahan akan kriteria kontes ikan gupi dan meningkatkan kualitas ikan gupi pada tingkat nasional,” harapnya.
Sebagai informasi, dari hasil penjurian dan penilaian ketat, tim Caer Pekalongan berhasil keluar sebagai Grand Champion Tegal Guppy Show II. Tim ini pun membawa pulang piala, sertifikat, dan uang pembinaan jutaan rupiah.
Kepala BPPP Tegal Moch Muchlisin menerangkan, pihaknya terus berupaya mendorong produksi ikan hias di Indonesia guna memenuhi target pasar ikan hias dunia.
Baca juga: Dukung 3 Program Prioritas Menteri KKP, BRSDM Luncurkan Buku Kampung Perikanan Budi Daya
Salah satu caranya, terang dia, adalah dengan memfasilitasi para pembudidaya lewat berbagai pelatihan dan penyuluhan.
“Secara kontinu, kami terus menyelenggarakan pelatihan dan web seminar (webinar) secara online maupun offline untuk meningkatkan pengetahuan pelaku usaha mengenai teknik budi daya hingga model bisnis dari tingkat pemula sampai profesional,” jelasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan pentingnya komoditas ikan hias dalam menopang perekonomian Indonesia. Sektor ini bahkan dipercaya dapat merebut pangsa pasar ikan hias dunia.
Hal tersebut dibuktikan dengan Data Trademap yang menunjukkan bahwa sejak 2016-2019, Indonesia menempati peringkat keempat eksportir ikan hias dunia, tepat di bawah Jepang, Singapura, dan Spanyol.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor ikan hias periode Januari-Maret 2021 berhasil mencapai 9,2 juta dollar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Sidang dengan Komnas Kajiskan, BRSDM KKP Bahas Estimasi Stok Sumber Daya Ikan
Angka itu berhasil menjadi capaian terbesar jika dibandingkan empat tahun terakhir pada periode yang sama.