Sukseskan Program Terobosan, Kementerian KP Siapkan Riset dan SDM Unggul

Kompas.com - 14/12/2021, 17:44 WIB
A P Sari

Penulis

Konferensi Pers Catatan Akhir Tahun 2021 dan Proyeksi Tahun 2022 pada Selasa (14/12/2021) secara daring dan luring.DOK. BRSDM Kementerian KP Konferensi Pers Catatan Akhir Tahun 2021 dan Proyeksi Tahun 2022 pada Selasa (14/12/2021) secara daring dan luring.

KOMPAS.com – Keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran penting riset inovatif dan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KP) terus berupaya memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan SDM dan riset inovatif, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Kementerian KP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) memiliki fungsi strategis dalam menyediakan dasar ilmiah dan SDM kompeten dalam implementasi tiga kebijakan dan program prioritas.

Adapun tiga kebijakan dan program prioritas Kementerian KP didasarkan pada prinsip keseimbangan ekonomi dan ekologi, yakni ekonomi biru.

Baca juga: Kementerian KP Paparkan Konsep Ekonomi Biru di Dubai Expo 2020

Menjelang penutupan tahun, BRSDM menyelenggarakan Konferensi Pers Catatan Akhir Tahun 2021 dan Proyeksi Tahun 2022 pada Selasa (14/12/2021) secara daring dan luring.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, BRSDM merupakan Eselon I Kementerian KP dengan pegawai terbanyak, yakni mencakup 40 persen dari total keseluruhan pegawai di kementerian.

“Dengan 41 unit pelaksana teknis (UPT), kami membidangi riset kelautan, perikanan, pengolahan produk, bioteknologi, sosial-ekonomi KP, pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, serta mendukung terwujudnya program prioritas KP,” kata Kusdiantoro, dikutip dari keterangan pers resminya, Rabu.

Dia menjelaskan, riset inovatif menjadi salah satu fokus BRSDM untuk mendukung penguatan ketahanan dan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Optimalkan Wisata Bahari di Tidore, Kementerian KP Teliti Arkeologi Maritim

“Sedangkan penguatan SDM terlaksana sebagai modal utama pembangunan nasional yang akan meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional,” tambahnya.

Capaian BRSDM

Sebagai catatan, di bawah Pusat Riset Kelautan (Pusriskel), BRSDM telah berhasil melaksanakan berbagai program inovatif dan mendiseminasikannya kepada masyarakat luas.

Beberapa program tersebut, di antaranya inovasi penerapan teknologi adaptif lokasi berupa teknologi pengolahan garam kristal skala rumah tangga serta kajian terintegrasi penanggulangan abrasi dan banjir rob Pantura Jawa.

Kemudian ada pula pengembangan kampung perikanan berbasis 4.0 serta diseminasi hasil riset kajian arkeologi maritime situs Kapal Tenggelam yang bertujuan untuk pengelolaan wisata bahari berkelanjutan dan penguatan narasi budaya maritim.

Baca juga: Kementerian KP Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Biru

Tidak ketinggalan, aplikasi Laut Nusantara yang saat ini telah dimanfaatkan lebih dari 57.000 nelayan dari 75 desa nelayan. Aplikasi ini memudahkan mereka dalam menangkap ikan dengan lebih baik.

Kepala Pusriskel I Nyoman Radiarta menjelaskan, pihaknya turut menggagas pembentukan data center yang memberikan data hasil analisis sebagai dasar kebijakan eselon I lingkup Kementerian KP.

“Hasil analisis ini bisa berupa data oseanografi, budi daya laut, dan lainnya,” terangnya.

Di bawah Pusriskel, BRSDM berhasil meluluskan 18 rekomendasi kebijakan hasil riset perikanan, 243 karya tulis ilmiah riset perikanan yang sudah dipublikasikan, 17 teknologi hasil riset perikanan, hingga informasi stok sumber daya perikanan.

Baca juga: Wujudkan Program Prioritas, Kementerian KP Gelar Pelatihan Budi Daya Lele Sistem Bioflok di Konawe

“Untuk informasi stok sumber daya perikanan itu dilakukan melalui stock assessment di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) dan lima Kawasan Pengelolaan Perikanan Perairan Umum Daratan (KPPPUD),” terang Nyoman.

Ia melanjutkan, sepanjang 2021, sebanyak 31 hasil riset Pusriskel diserahkan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Budidaya sebagai bentuk dukungan terhadap program prioritas perikanan budi daya.

Ada pula distribusi calon induk varietas unggul ke seluruh wilayah Indonesia. Rinciannya adalah 8.961 paket lele mutiara ke 218 kabupaten atau kota di 31 provinsi, 87.400 ekor nila Srikandi untuk 36 kabupaten atau kota di 15 provinsi, serta 16.378 ikan mas Mustika ke 25 kabupaten atau kota di 12 provinsi.

“Kemudian ada 13.902 ekor calon induk udang galah GI Macro II di 26 kabupaten atau kota di delapan provinsi serta 33.000 calon induk dan 1.115 indukan patin Perkasa untuk 11 kabupaten atau kota di tujuh provinsi,” ucapnya.

Baca juga: Kementerian KP Diseminasikan Keunggulan Tambak Milenial kepada Generasi Muda

Konferensi Pers Catatan Akhir Tahun 2021 dan Proyeksi Tahun 2022 pada Selasa (14/12/2021) secara daring dan luring.DOK. BRSDM Kementerian KP Konferensi Pers Catatan Akhir Tahun 2021 dan Proyeksi Tahun 2022 pada Selasa (14/12/2021) secara daring dan luring.

BRSDM melalui Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP) sepanjang 2021 telah mengembangkan produk turunan bioteknologi laut, diantaranya bioplastik rumput laut merah.

Produk tersebut merupakan inovasi plastik biodegradable berbahan baku polimer alami lokal yang aman dan berdaya saing.

Selanjutnya, ada kapsul nutraseutikal minyak ikan yang merupakan hasil samping dari pengolahan ikan patin. Inovasi ini dapat digunakan sebagai komposisi suplemen pangan.

Kemudian ada juga pengembangan metode dan aplikasi untuk mendeteksi penyalahgunaan formaldehid yang kerap ditambahkan sebagai bahan pengawet untuk ikan segar.

Baca juga: Kementerian KP Akan Tingkatkan Fasilitas Produksi Kampung Budi Daya Ikan Patin di Lebak

Melalui inovasi itu, pengawas perikanan maupun inspektur mutu perikanan diharapkan bisa memiliki tools untuk mendeteksi penyalahgunaan bahan pengawet berbahaya di produk perikanan segar.

Di samping itu, BRSDM lewat Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP) telah merilis indeks kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan (IKMKP) tahun 2020 yang merupakan salah satu indikator kinerja utama (IKU) Kementerian KP.

IKMKP dikembangkan mengacu pada konsep indeks kesejahteraan rakyat (Ikrar) yang didasarkan pada dua dimensi utama, yakni sosial dan kelembagaan serta ekonomi.

Berdasarkan hasil analisis, didapati fakta bahwa IKMKP tahun 2020 naik menjadi 58,31 persen jika dibandingkan pada 2019 sebesar 57,66 persen. Jika merujuk pada kategori Ikrar, nilai IKMKP pada tahun 2020 masuk dalam kategori tinggi atau lebih dari angka 52.

Baca juga: Siapkan SDM Unggul, Kementerian KP Lantik Taruna Politeknik KP Dumai

Dorong pusat pendidikan KP

Tak sampai di situ saja, Kementerian KP juga mendorong pusat pendidikan KP demi terciptanya wirausaha produktif dan inovatif yang mampu menguasai pasar nasional dan mancanegara.

Pada 2021, ada 52,56 persen lulusan satuan pendidikan KP yang terserah di dunia kerja bidang KP, 55,2 persen anak pelaku utama diterima sebagai peserta didik, dan 181 lulusan satuan pendidikan KP melakukan rintisan wirausaha bidang KP.

Sementara itu, BRSDM melalui Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Puslatluh) telah membantu 48.000 kelompok usaha serta melatih 14.900 masyarakat KP dengan target 15.000 pada akhir 2021.

Di samping itu, Puslatluh juga membangun Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) di seluruh wilayah Indonesia, melatih 5.580 aparatur Kementerian KP, hingga melaksanakan Mega Pelatihan Masyarakat yang diikuti 10.660 peserta di seluruh Indonesia.

Baca juga: Pakan Ikan Mahal, Kementerian KP Adakan Pelatihan Pembuatan Pakan Alternatif

Pelatihan tersebut bahkan berhasil memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pelatihan Kelautan dan Perikanan Secara Daring dengan Jumlah Peserta Terbanyak.

Saat ini Puslatluh tengah mengusulkan paten atas Hasil Kaji Terap Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2021.

Lebih lanjut, Kusdiantoro menjelaskan bahwa pada 2022, riset kelautan dan perikanan akan mewujudkan ekonomi biru dengan riset yang berfokus pada blue carbon, zonasi budi daya, pemetaan wilayah pesisir, serta mangrove dan terumbu karang.

“Dalam pendidikan, BRSDM juga menargetkan penerimaan peserta didik sebanyak 8.535 orang dengan komposisi penerimaan sebesar 55 persen dari anak pelaku utama serta di bidang pelatihan BRSDM akan menargetkan pelatihan 25.000 masyarakat KP dengan 41.000 kelompok,” papar dia.

Baca juga: Kementerian KP dan Pos Indonesia Luncurkan Prangko Seri Ikan Hias Endemik

Menurutnya, riset inovatif akan mendukung penguatan ketahanan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Sedangkan SDM sebagai modal utama pembangunan nasional akan meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional. Mari bersama mewujudkan ekonomi biru, laut sehat, dan Indonesia sejahtera,” ucap Kusdiantoro.

Terkini Lainnya
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya LobsterĀ 
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya LobsterĀ 
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Pastikan Penangkapan Benih Bening Lobster Terlacak, Kementerian KP Siapkan Aplikasi Canggih
Pastikan Penangkapan Benih Bening Lobster Terlacak, Kementerian KP Siapkan Aplikasi Canggih
Kementerian Kelautan dan Perikanan
11 Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian KP Buka Pendaftaran Taruna/Taruni Baru 2024
11 Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian KP Buka Pendaftaran Taruna/Taruni Baru 2024
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Sertifikasi AKP untuk Tingkatkan Kesejahteraan Personel Kapal
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Sertifikasi AKP untuk Tingkatkan Kesejahteraan Personel Kapal
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Akselerasi Kerja Sama Lobster dengan Vietnam, Menteri KP: Kualitas dan Harga Untungkan Dua Negara
Akselerasi Kerja Sama Lobster dengan Vietnam, Menteri KP: Kualitas dan Harga Untungkan Dua Negara
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Diumumkan, Pelaku Usaha Bisa Memanfaatkannya
Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Diumumkan, Pelaku Usaha Bisa Memanfaatkannya
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bantu Korban Bencana di Sumbar, Kementerian KP Kirim Bantuan Produk Perikanan
Bantu Korban Bencana di Sumbar, Kementerian KP Kirim Bantuan Produk Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Politeknik KP Pariaman Bantu Korban Bencana di Pesisir Selatan, Sumbar
Politeknik KP Pariaman Bantu Korban Bencana di Pesisir Selatan, Sumbar
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Perjuangkan Hak Nelayan Kecil, Kementerian KP Suarakan Isu Subsidi Perikanan di WTO
Perjuangkan Hak Nelayan Kecil, Kementerian KP Suarakan Isu Subsidi Perikanan di WTO
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lewat Aplikasi e-Latar, Kementerian KP Berupaya Tingkatkan Mutu Pembelajaran Satdik KP
Lewat Aplikasi e-Latar, Kementerian KP Berupaya Tingkatkan Mutu Pembelajaran Satdik KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Pentaru 2024/2025 Dibuka, Beasiswa Pendidikan Gratis Diberikan bagi Peserta Didik Anak Pelaku Utama KP
Pentaru 2024/2025 Dibuka, Beasiswa Pendidikan Gratis Diberikan bagi Peserta Didik Anak Pelaku Utama KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri Trenggono Sebut SDM Berkualitas Jadi Kunci Majukan Sektor Kelautan dan Perikanan
Menteri Trenggono Sebut SDM Berkualitas Jadi Kunci Majukan Sektor Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Siap Penuhi Permintaan Penempatan Awak Kapal Perikanan dari Indonesia di Kapal Spanyol
Kementerian KP Siap Penuhi Permintaan Penempatan Awak Kapal Perikanan dari Indonesia di Kapal Spanyol
Kementerian Kelautan dan Perikanan
RI-Spanyol Sepakat Tingkatkan Jaminan Perlindungan Awak Kapal Ikan Asal Indonesia
RI-Spanyol Sepakat Tingkatkan Jaminan Perlindungan Awak Kapal Ikan Asal Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Berkat Pemanfaatan Aset SFV UPT, Kementerian KP Raih PNBP Rp 32,05 Miliar
Berkat Pemanfaatan Aset SFV UPT, Kementerian KP Raih PNBP Rp 32,05 Miliar
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bagikan artikel ini melalui
Oke