KOMPAS.com – Tambak milenial merupakan salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KP) yang mengajak generasi muda untuk menjadi pembudidaya udang. Model tambak ini diyakini cocok untuk generasi muda, karena praktis dan mudah.
Untuk itu, Kementerian KP terus mengembangkan berbagai tambak milenial di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Di sana, melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), Kementerian KP menggelar kegiatan temu lapang bertajuk “Budi Daya Udang Vaname Tambak Milenial Menggunakan Probiotik Rica”, Rabu (9/12/2021).
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendiseminasikan teknologi perikanan tepat guna demi kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Kementerian KP Akan Tingkatkan Fasilitas Produksi Kampung Budi Daya Ikan Patin di Lebak
Sebab, Kementerian KP melihat bahwa pemanfaatan teknologi dalam pengaplikasian tambak milenial dapat menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk bisa ikut serta dalam pembangunan industri udang nasional.
Sebelumnya, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono mengajak para pembudidaya milenial untuk berpikir kreatif melalui berbagai inovasi.
“(Generasi milenial) diharapkan serius dan terus belajar memikirkan bagaimana tambak milenial bisa meningkat secara ekonomi,” katanya, dikutip dari keterangan pers resmi, Kamis (9/12/2021).
Sementara itu, pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRSDM Kusdiantoro mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen menggenjot produktivitas dan kontinuitas budi daya udang di Indonesia.
Baca juga: Siapkan SDM Unggul, Kementerian KP Lantik Taruna Politeknik KP Dumai
Hal itu, kata dia, sesuai dengan program prioritas yang menjadi terobosan Kementerian KP, khususnya dalam hal pengembangan perikanan dan budi daya berbasis ekspor.
“Dengan komoditas unggulan di pasar global, yakni udang, lobster, kepiting, dan rumput laut, serta pembangunan kampung perikanan budi daya berbasis kearifan lokal,” tutur Kusdiantoro.
Selain itu, dia berujar, Kementerian KP juga berupaya meningkatkan produksi udang nasional. sehingga diharapkan Indonesia bisa menguasai pasar udang dunia.
“Kami juga menggunakan pertimbangan ekologi dan ekonomi, sehingga sasaran tidak hanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah, tetapi juga kelestarian ekosistem,” paparnya.
Baca juga: Pakan Ikan Mahal, Kementerian KP Adakan Pelatihan Pembuatan Pakan Alternatif
Ditemui terpisah, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluh Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan, kegiatan percontohan merupakan salah satu metode penyuluhan lewat demonstrasi cara atau hasil teknologi KP inovatif.
“Tujuannya untuk memperlihatkan secara nyata tentang pembinaan dan pendampingan di lapangan agar dapat diterima oleh pelaku utama dan pelaku usaha KP secara masif,” tuturnya.
Adapun kegiatan percontohan itu dilakukan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPP) Maros yang diaplikasikan oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Laut Selatan, Desa Maharayya, Kecamatan Bontomatene, pada September hingga Desember 2021.
Baca juga: Kementerian KP dan Pos Indonesia Luncurkan Prangko Seri Ikan Hias Endemik
Pada kegiatan percontohan Budi Daya Udang Vaname Tambak Milenial Menggunakan Probiotik Rica, telah dilakukan penebaran 20.000 ekor udang.
Dihasilkan pula panen udang vaname dengan total biomassa sebanyak 102 kilogram (kg) dengan luasan kolam per bak 176 meter kubik (m3).
Umur panen mencapai 60 hari dengan ukuran berat rata-rata 6,8 kg dengan nilai food conversion ratio (FCR) sebesar 1,1.
Para pembudidaya berhasil menghasilkan panen sebanyak 102 kg udang vaname senilai Rp 7.140.000 atau Rp 70.000 per kg.
Baca juga: Kelola Potensi Perikanan di Ende, Kementerian KP Gelar Pelatihan Pembuatan Pancing Gurita
Lebih lanjut, Lilly pun berharap bahwa tambak milenial dapat diadopsi oleh pondokan di Kepulauan Selayar dan beberapa daerah di Indonesia.
"Pokdakan Laut Selatan dan penyuluh perikanan akan terbuka bagi Bapak atau Ibu yang ingin mempelajarinya. Mari kita dorong udang selayar agar mampu berkontribusi terhadap pasar ekspor dunia," ajaknya.
Menurutnya, ke depannya kegiatan tersebut akan berlanjut dengan penebaran 30.000 ekor udang vaname dengan survival rate (SR) sebesar 80 persen dan biomassa 400 kg.
“Hal ini merupakan pencapaian hasil dari penyuluh perikanan agar teknologi yang diterapkan dan diadopsi oleh masyarakat Kepulauan Selayar,” tuturnya.
Baca juga: Kementerian KP dan Republik Seychelles Bahas Peluang Kerja Sama Berbasis Blue Economy
Sementara itu, Kepala BPPBAP Maros Asda Laining menjelaskan, kegiatan unit percontohan yang dilaksanakan berupa teknik budi daya dan probiotik rica.
“Saya berharap dengan kehadiran unit percontohan ini mampu memberikan value bagi masyarakat setempat khususnya bagi kelompok budi daya ikan sebagai sasaran program,” harapnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Selayar Makkawaru menyampaikan, kegiatan percontohan tersebut ternyata sudah banyak diadopsi oleh masyarakat.
“Harapannya ke depan semoga tambak milenial ini dapat menjadi lokasi percontohan bagi masyarakat. Pemerintah semoga bisa memberikan perhatian untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” harapnya.
Baca juga: Kementerian KP Apresiasi 20 Pegawai Peserta Tugas Belajar Terbaik