KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, Kementerian KP berkomitmen meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang KP.
Salah satu caranya dengan menyelenggarakan pendidikan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana Teaching Factory (TEFA), guna mencetak lulusan unggul dan berjiwa wirausaha.
Dengan begitu, peserta didik akan merasakan langsung lingkungan dan suasana kerja baik di sektor budidaya perikanan, pengolahan, maupun kapal penangkap ikan.
Oleh karenanya, Kementerian KP telah memiliki pendidikan tinggi yang menerapkan pendidikan vokasi di bidang KP, sehingga setiap lulusan akan siap kerja dan diterima dengan mudah di dunia usaha dan industri.
Dia mengatakan itu saat mengukuhkan 1.210 wisudawan dari satuan pendidikan tinggi lingkup Kementerian KP yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, secara daring, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: Berdayakan Rumput Laut dan Limbah Perikanan, Kementerian KP Kembangkan Pupuk Hayati
“Dunia usaha dan industri akan tumbuh jika sumber daya manusianya unggul, berkembang dan berkualitas sesuai yang diperlukan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Maka dari itu, lanjut Trenggono, peningkatan SDM KP menjadi prioritas dalam membangun sektor KP di Indonesia.
Dia berharap, bekal dan pengalaman nyata yang ditempuh di dunia pendidikan mampu mempersiapkan lulusan yang memiliki kompetensi, ilmu, dan keterampilan.
“Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM yang berkapasitas, eksplorasi bahan mentah menjadi pengolahan, peningkatan nilai tambah dari sumber daya alam, dan inovasi teknologi sebagai alat bantu yang dapat memproduksi nilai tambah merupakan transformasi paradigma yang menjadi fokus pemerintah saat ini,” paparnya.
Baca juga: Lewat Teaching Factory, Kementerian KP Cetak Wirausaha Muda di Kampus Vokasi
Trenggono menambahkan, Kementerian KP terus pula meningkatkan akses dan alokasi pendidikan bagi anak nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan petambak garam.
Saat ini, minimal 50 persen dari total jumlah peserta didik merupakan anak pelaku usaha kelautan dan perikanan. Jumlah ini akan terus meningkat dengan memperhatikan keterwakilan asal peserta didik dari tiap kabupaten atau kota dan provinsi.
Menurutnya, SDM yang tangguh sangat diperlukan dalam mendukung tiga program prioritas Kementerian KP untuk keberlanjutan sumber daya laut dan perikanan nasional.
Adapun tiga program prioritas itu adalah peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap.
Peningkatkan ini diperlukan untuk meningkatkan pula kesejahteraan nelayan melalui Kebijakan Penangkapan Terukur di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan.
Kedua, menggerakkan perikanan budidaya untuk peningkatan ekonomi masyarakat yang didukung riset kelautan dan perikanan untuk keberlangsungan sumber daya laut dan perikanan darat.
Baca juga: Ciptakan SDM Terampil di Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Gelar Berbagai Pelatihan
Ketiga, mengembangkan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di sejumlah daerah Indonesia.
“ Satuan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan berperan mempersiapkan SDM yang berintegritas, produktif, kreatif, dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mendukung pencapaian program terobosan tersebut,” tuturnya.
Lebih khusus lagi, imbuh Trenggono, pendidikan tinggi juga diharapkan mengimplementasikan ekonomi biru dalam pengelolaan biodiversitas laut dengan menjaga alam dan keberlanjutan produksi.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Bambang Suprakto mengatakan, sistem pendidikan KP menitikberatkan pada pembinaan karakter peserta didik dan peningkatan kompetensi.
Baca juga: Menteri Trenggono Minta Politeknik Kementerian KP Perkuat Potensi Wirausaha Peserta Didik
“Hal itu dilakukan melalui praktik di sarana TEFA yang dimiliki masing-masing satuan pendidikan, praktik dan magang di industri dan dunia usaha, serta pembelajaran kewirausahaan yang terintegrasi dengan kurikulum dan sertifikasi kompetensi,” ujarnya mewakili Pelaksana Tugas Kepala Badan Riset dan SDM KP Kusdiantoro.
Dia menyebutkan, sejak awal 2020, satuan pendidikan di lingkungan KP melaksanakan pembelajaran dengan protokol kesehatan sesuai dengan rekomendasi dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di masing-masing daerah.
Pembelajaran tatap muka berkisar antara 30-50 persen dari jumlah peserta didik, sedangkan yang lainnya melakukan pembelajaran daring dari rumah dan industri.
Bambang mengatakan, pembelajaran tatap muka diutamakan untuk kegiatan praktik baik di lokakarya dan lahan praktik berbasis TEFA. Tujuannya agar kompetensi peserta didik tetap tercapai.
Baca juga: Jaga Sektor Kelautan dan Perikanan, Menteri KP Bekali BROL Jembrana dengan Teknologi Mumpuni
“Selain pembelajaran secara daring, pembelajaran juga dilaksanakan melalui kelas zonasi yang lokasinya di wilayah yang terdekat dengan tempat tinggal peserta didik,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Bambang memaparkan, jumlah satuan pendidikan lingkup Kementerian KP sebanyak 23 satuan pendidikan, terdiri dari sembilan Sekolah Usaha Perikanan Menengah, dan 14 satuan pendidikan tinggi.
Satuan pendidikan tinggi terdiri dari satu Akademi Komunitas Program Diploma I, 12 Politeknik KP Program Diploma III, serta satu Politeknik Ahli Usaha Perikanan Program Diploma IV dan Program Magister Terapan.
Jumlah lulusan pendidikan kelautan dan perikanan sejak berdiri sampai sekarang sebanyak 50.973 orang. Jumlah lulusan pendidikan tinggi dan menengah pada tahun akademik 2020-2021 mencapai 2.445 orang.
Sebagai informasi, wisuda pendidikan tinggi tersebut disiarkan secara langsung di kanal Youtube Kementerian KP. Masyarakat dapat menyaksikannya lewat tautan youtu.be/0Mtget6nlqo.