KOMPAS.com – Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, inovasi olahan hasil perikanan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan, terutama kalangan anak-anak.
“ Ikan merupakan bahan pangan yang nonkolesterol sehingga sangat sehat dikonsumsi. Terlebih saat pandemi, kita membutuhkan pangan yang bergizi supaya mampu meningkatkan imun dalam tubuh,” jelasnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Selasa (27/7/2021).
Untuk itu, Lilly menyebutkan, Kementerian KP bekerja sama dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) memberikan pelatihan pengolahan hasil perikanan secara komprehensif di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar).
Pelatihan pengolahan hasil perikanan yang berlangsung pada 24-25 Juli 2021dikuti oleh 50 orang peserta dan dilaksanakan secara blended learning.
Baca juga: KKP Legalkan 10 Kelompok Alat Tangkap, dari Pukat Cincin hingga Jaring Tarik
Para peserta mendapat pembekalan materi berupa pembuatan kerupuk amplang, olahan berbasis surimi, lengkap dengan cara pengemasan dan pemasarannya.
“Pelatihan ini tidak hanya penyampaian materi di kelas, namun lebih banyak pemberian praktik di lapangan supaya mempermudah penerapannya,” kata Lilly.
Ia pun mendorong agar pelatih mengajarkan teknik pengemasan dan pemasaran menarik agar produk olahan ikan yang dihasilkan bisa bersaing dengan produk pabrik saat dipasarkan nanti.
Selain pelatihan tersebut, di tempat yang sama diadakan pula pelatihan budidaya ikan patin.
Pelatihan yang berlangsung pada 21-22 Juli 2021 meliputi persiapan wadah dan media, penebaran benih, manajemen kualitas air, pembuatan pakan dan manajemennya, hingga panen.
Baca juga: Dari Bisnis Olahan Ikan, Pria Ini Hasilkan Rp 2,3 Juta dalam Seminggu
Difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan (BP3) Tegal, pelatihan budidaya ikan patin diikuti 50 orang pembudidaya secara offline dengan penerapan protokol kesehatan (prokes).
Sementara itu, Kepala Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) Sjarief Widjaja yang ditemui secara terpisah mengatakan, kedua pelatihan tersebut menjadi bentuk komitmen pemerintah untuk mewujudkan program prioritas Kementerian KP.
“Mudah-mudahan kedua pelatihan ini dapat memacu pengembangan kampung-kampung perikanan yang terintegrasi di Kabupaten Kapuas Hulu,” ujarnya.
Sjarief menyampaikan tujuan pelatihan tersebut adalah memenuhi kebutuhan ikan air tawar di Kalbar dan bisa meningkatkan nilai tambah pascapanen.
Baca juga: Resep Ikan Bakar Parape, Olahan Ikan Khas Sulawesi
Ia melanjutkan bahwa pelatihan budidaya patin bukan hanya berorientasi pada pembesaran, tetapi juga penyiapan benih unggul dan pembuatan pakan mandiri.
“Pembuatan pakan didorong dengan memanfaatkan ketersediaan bahan baku lokal yang melimpah sehingga tidak membutuhkan biaya besar,” ujarnya.
Menurut Sjarief, dengan pakan mandiri, para pelaku perikanan dapat memenuhi kebutuhan protein ikan tanpa bergantung pada pakan pabrikan.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Yessy Melania menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian KP atas kedua pelatihan yang telah terlaksana.
“Ini adalah salah satu bentuk komitmen dan kepedulian juga dari pemerintah pusat kepada masyarakat kelautan dan perikanan kita,” kata Yessy.
Menurutnya, pelatihan yang diselenggarakan jajaran Kementerian KP membawa manfaat bagi pelaku utama sektor perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, yang memiliki potensi besar dalam perikanan air tawar.
Meski berpotensi besar, kata Yessy, hasil perikanan di Kapuas Hulu belum dikembangkan dengan baik.
“Seperti halnya Palembang yang terkenal akan pempeknya, Kapuas Hulu juga harus punya produk unggulan, misalnya kerupuk ikan atau amplang,” tutur Yessy.
Baca juga: Tingkatkan Konsumsi Ikan, Kementerian KP Gelar Pelatihan Pengolahan Camilan Berbahan Ikan
Ia mengaku sering membawa produk kerupuk ikan ke Jakarta dan mendapati banyak orang menyukainya.
Yessy pun berharap, pelatihan dari Kementerian KP mampu menghasilkan produk unggulan untuk dijadikan oleh-oleh khas Kabupaten Kapuas Hulu sehingga mampu menerobos pasar nasional.
Senada dengan Yessy, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten (Sekdakab) Kapuas Hulu Bahtiar turut merespons positif pelatihan dari Kementerian KP.
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat,” ujarnya.
Ia pun berharap, akan ada lebih banyak pelatihan tematik yang mampu meningkatkan keterampilan masyarakat pada kesempatan selanjutnya.
Baca juga: Lebih Baik Konsumsi Ikan Segar daripada Ikan Asin, Kenapa?
Salah satu peserta pelatihan Nurasniwati mengaku, pelatihan dari Kementerian KP telah menambah pengetahuan dalam produksi olahan ikan yang bisa dilakukan secara mandiri.
“Sebelumnya kami hanya membuat produk kerupuk ikan basah dan kerupuk ikan kering saja. Tetapi dengan adanya pelatihan ini, akhirnya bisa membuat kerupuk amplang dan olahan lain,” kata Nurasniwati.
Pelatihan membuat lele garut
Di tempat terpisah, Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan (BP3) Tegal telah mengadakan pelatihan pembuatan lele garut (legar) cookies yang diikuti 509 orang peserta dari 34 provinsi di Indonesia.
Pelatihan tersebut dilaksanakan secara daring dan menghadirkan narasumber dari Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Ngudi Mulyo Kabupaten Boyolali Eka Suprihatin.
Eka yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boyolali mengatakan, saat ini usaha pengolahan hasil perikanan semakin terbuka pasarnya.
Ia mendorong masyarakat untuk berani terjun ke dunia usaha dan memanfaatkan berkembang pesatnya usaha online selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Buka di 3 Lokasi, Galeri #PasarLautIndonesia Tawarkan Produk Olahan Ikan Hingga Kosmestik
Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan cara mengombinasikan ikan lele tinggi protein dengan tepung garut yang juga mengandung protein lebih tinggi.
Perlu diketahui, tepung garut juga memiliki kandungan asam folat yang baik untuk pembentukan deoxyribonucleic acid (DNA) bagi ibu hamil, sehingga dapat mengurangi risiko cacat janin.
Tepung garut juga baik untuk program penurunan berat badan karena mengandung serat tinggi dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Dalam pelatihan tersebut, peserta juga dilatih untuk memperhatikan sanitasi higiene, pemasaran, dan penghitungan analisis usaha.