KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) membuka pendaftaran penerimaan peserta didik baru tahun akademik 2021/2022.
Pendaftaran untuk pendidikan menengah dibuka mulai 10 Mei sampai 12 Juni 2021, sementara pendaftaran untuk satuan pendidikan tinggi dibuka mulai 10 Mei sampai 8 Juli 2021.
Sebagai informasi, satuan pendidikan tinggi di lingkungan KKP terdiri dari 13 Politeknik dan sebuah Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan yang menyelenggarakan program Diploma IV, III, dan I.
Satuan pendidikan menengah terdiri dari lima Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), meliputi SUPM Ladong, SUPM Pariaman, SUPM Kotaagung, SUPM Tegal, dan SUPM Waiheru.
Baca juga: Di Hadapan Perwakilan ASEAN dan Jepang, KKP Perkenalkan E-Jaring
Sementara itu, program Diploma IV diselenggarakan oleh Politeknik Ahli Usaha Perikanan (Politeknik AUP).
Program Diploma III diselenggarakan oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) Sidoarjo, Bitung, Sorong, Karawang, Bone, Kupang, Dumai, Pangandaran, Jembrana, Aceh, Pariaman dan Maluku.
Lebih lanjut, program Diploma I diselenggarakan oleh Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AK-KP) Wakatobi.
Kepala BRSDM Sjarief Widjaja mengungkapkan, satuan pendidikan kelautan dan perikanan (KP) telah menerapkan sistem vokasi dengan pendekatan teaching factory (Tefa).
Tefa yang dimaksud yakni 70 persen praktik dan 30 persen teori untuk pendidikan tinggi. Lalu 60 persen praktik dan 40 persen teori untuk pendidikan menengah.
Sekolah dan kampus KP, kata dia, merupakan center of excellence bagi sekolah menengah kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi terkait kelautan dan perikanan.
“Kami mendidik para siswa, taruna dan taruni secara kemiliteran, untuk membangun kedisiplinan, kejujuran, jiwa korsa (daya juang), teamwork, dan sebagainya. Karena kerja di bidang KP tidaklah mudah, tidak bisa di kota besar, harus di remote area,” kata Sjarief.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan generasi muda yang berdaya saing kuat dan mampu menjawab tantangan kebutuhan dunia usaha atau dunia industri sektor kelautan dan perikanan.
“Terlebih di era globalisasi, generasi muda hadir sebagai garda terdepan dalam membangun bangsa dan berperan penting dalam memajukan negara, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,” ungkap Sjarief.
Baca juga: Menteri KKP Minta Lulusan Sekolah Perikanan Jadi Penyokong Perikanan Domestik
Jalur penerimaan peserta didik baru Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan BRSDM
Berdasarkan keterangan tertulis yang Kompas.com terima pada Rabu (12/5/2021), penerimaan peserta didik baru Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan BRSDM akan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur umum dan jalur khusus.
Jalur umum terbuka untuk pendaftar yang berasal dari masyarakat umum. Sementara itu, jalur khusus terbuka untuk peserta yang berasal dari anak pelaku utama.
Pelaku utama yang dimaksud adalah nelayan, pelaku budi daya ikan, pengolah ikan, petambak garam, dan pemasar perikanan.
Adapun pada tahun akademik 2021/2022, KKP memberikan kesempatan yang lebih besar kepada anak pelaku utama untuk mengikuti pendidikan di lingkungan KKP, yaitu sebanyak 55 persen dari total jumlah peserta didik yang diterima.
Baca juga: KKP Bebaskan 5 Nelayan RI yang Ditangkap Aparat Malaysia
Nantinya, para peserta yang sudah mendaftar akan melewati berbagai tahapan penerimaan peserta didik baru. Mulai dari seleksi akademik, seleksi fisik, seleksi kesehatan, sampai tahap seleksi wawancara.
Untuk informasi lebih lanjut terkait penerimaan peserta didik baru KKP tahun akademik 2021/2022, calon peserta didik baru dapat mengakses laman http://pentaru.kkp.go.id/