Kembangkan Budidaya Udang, KKP Ciptakan Inovasi Kincir Air Tambak Hemat Energi

Kompas.com - 12/04/2021, 08:56 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Invoasi kincir air yang dikembangkan oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP), Jawa Timur (Jatim).
DOK. Humas BRSDM Invoasi kincir air yang dikembangkan oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP), Jawa Timur (Jatim).

KOMPAS.com – Budidaya udang menjadi salah satu primadona di kalangan pelaku usaha perikanan saat ini. Melihat pesatnya perkembangan usaha ini, berbagai teknologi pun terus dikembangkan.

Salah satu inovasi untuk mengembangkan budidaya udang adalah menciptakan kincir air tambak. Teknologi ini dikembangkan oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP), Jawa Timur (Jatim).

Poltek KP merupakan satuan pendidikan di bawah Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Kincir air merupakan sebagai salah satu sarana budidaya perikanan karena berperan penting dalam menciptakan kondisi agar terjadi keseimbangan ekosistem perairan tambak.

Baca juga: Resmikan SMK Membangun Desa, Wagub Jabar Dorong Sekolah Hadirkan Inovasi

Peran kincir air adalah menyuplai oksigen perairan tambak dan membantu dalam proses pemupukan, serta pencampuran karakteristik air tambak lapisan atas dan bawah.

Tak hanya itu, pengoperasian kincir air turut membantu dalam membersihkan kotoran-kotoran yang ada di dasar tambak sehingga menstabilkan kualitas air.

Pentingnya penggunaan kincir air dalam budidaya ikan dan udang, ternyata membawa permasalahan tersendiri. Utamanya, apabila penggunaan tersebut dilakukan secara intensif.

Pasalnya, kincir air di pasaran dipatok dengan harga relatif mahal. Bahkan, biaya operasional dan perawatannya pun cukup besar.

Baca juga: Lahan Hutan Lindung di Babel yang Rusak Bakal Diubah Jadi Tambak Udang

Melihat kondisi tersebut, Poltek KP Sidoarjo membuat inovasi teknologi kincir air hemat energi dari bahan lokal yang ada di sekitar. Jadi, apabila terjadi kerusakan, maka perawatan akan lebih ringan dan suku cadang mudah didapat.

Melalui berbagai uji coba di perairan tambak ikan dan udang, Poltek KP Sidoarjo mengembangkan mesin kincir air hemat energi. Selain itu, kincir air bertenaga listrik ini juga ramah lingkungan tanpa ada gas buang dan tidak menimbulkan kebisingan.

Kepala BRSDM Sjarief Widjaja mengatakan, inovasi yang dikembangkan pihaknya mendukung tiga program terobosan KKP pada 2021-2024.

Baca juga: Kembangkan Riset Perikanan dan Kelautan, BRSDM Siap Dukung 3 Program Prioritas KKP

"Pertama, peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya alam (SDA) perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (12/4/2021).

Kedua, lanjut Sjarief, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor.

Program ketiga, pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal. Inovasi kincir tambak Poltek KP Sidoarjo khususnya, mendukung poin kedua dan ketiga.

Baca juga: Luas Tanah Tambak Lebih dari 25 Hektar, Berhak Dapat HGU

Komponen kincir air 50 persen dari dalam negeri

Pada kesempatan yang sama, Direktur Politeknik KP Sidoarjo Muhammad Hery Riyadi Alauddin mengatakan, kincir air yang dikembangkan pihaknya berbahan baku lokal dengan tingkat komponen dalam negeri di atas 50 persen.

“Konstruksi kincir air ini memiliki penggerak motor listrik dengan konsumsi daya 0,5 horse power (HP) 1 phase. Sementara itu, gear dan rantai sebagai transmisi daya mereduksi putaran mesin dari 1400 revolusi per menit (RPM) menjadi 110 RPM,” ujarnya.

Putaran mesin hasil reduksi, sambung Hery, diteruskan poros utama berbahan baku pipa galvalum dengan ukuran 3 per 4 dim dan pillow block sebagai bantalan poros. Dengan begitu, poros dapat berputar sempurna.

Lebih lanjut ia mengatakan, hasil putaran poros kemudian diteruskan oleh roda penggerak dari velg sepeda mini sebagai penopang daun kincir.

Baca juga: Menkop UKM Dorong Pemberdayaan Tambak Udang Melalui Koperasi dan Kemitraan

“Sebagai penopang, seluruh komponen kincir air dipasang rangka utama yang terbuat dari pipa galvalum. Kemudian, dibentuk sesuai desain sehingga seluruh komponen ditopang,” imbuh Hery.

Adapun penggunaan kincir air di kolam tambak dapat beroperasi selama satu siklus (kurang lebih tiga bulan).

Hery menjelaskan, untuk membuat kincir air terapung, maka dipasang pipa PVC dengan ukuran 6 dim sepanjang 2 meter sejumlah dua buah. Hal ini guna menopang beban kincir air sehingga dapat terapung seimbang di atas air.

“Untuk menghindari percikan air tambak dan air hujan maka dipasang penutup mesin dengan menggunakan plat galvalum sehingga air tidak dapat masuk ke dalam mesin penggerak,” jelasnya.

Baca juga: Tambak Dipasena Dibangun Ulang, Bupati Tulang Bawang Berikan Apresiasi kepada Jokowi

Hery mengatakan, pembuatan maupun perakitan kincir, mulai dari komponen rangka sampai dengan daun kincir dikerjakan oleh dosen dan taruna Program Studi (Prodi) Mekanisasi Perikanan Poltek KP Sidoarjo.

Menurutnya, kincir air tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang lain. Ini karena didasarkan riset kolaborasi yang dilakukan mulai dari 2015 hingga sekarang. 

Adapun keunggulan kincir air tersebut adalah menghasilkan dissolved oxygen (DO) tinggi, cakupan area maupun tinggi semburan maksimal, biaya operasional lebih murah, sparepart mudah didapatkan, perawatan mudah dikerjakan, paling utama dapat dijual dengan harga lebih kompetitif.

“Dengan adanya kincir ini diharapkan akan menekan biaya operasional budidaya udang, sehingga pendapatan menjadi lebih meningkat dan kesejahteraan petambak terwujud,” imbuh Hery.

Baca juga: Armuji Tinjau Kali Tambak Wedi yang Berbusa Diduga karena Limbah

Guna memperlancar upaya pengembangan, ia menyampaikan, Poltek KP Sidoarjo turut menggandeng beberapa pihak lain.

Kerja sama tersebut dilakukan lewat penandatanganan nota kesepahaman Poltek KP Sidoarjo dengan PT. Barata Indonesia (Persero) pada Pameran Nasional Bangga Buatan Indonesia di The Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (3/4/2021).

“Rencananya kincir air tersebut akan digunakan untuk mendukung program perikanan budidaya secara nasional, terutama budidaya udang,” ucap Hery.

Baca juga: Menteri Edhy: Pantai Selatan Jawa Berpotensi Jadi Sentra Budidaya Udang

Ia mengaku, kincir air tambak hemat energi telah didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui sentra hak kekayaan intelektual (sentra HKI) KKP untuk mendapatkan paten.

“Kincir air ini juga sedang diproses untuk mendapatkan Sertifikasi Standar Nasional (SSN) Indonesia dari Badan Standardisasi Nasional (BSN),” ujar Hery.

Terkini Lainnya
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Sertifikasi AKP untuk Tingkatkan Kesejahteraan Personel Kapal
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Sertifikasi AKP untuk Tingkatkan Kesejahteraan Personel Kapal
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Akselerasi Kerja Sama Lobster dengan Vietnam, Menteri KP: Kualitas dan Harga Untungkan Dua Negara
Akselerasi Kerja Sama Lobster dengan Vietnam, Menteri KP: Kualitas dan Harga Untungkan Dua Negara
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Diumumkan, Pelaku Usaha Bisa Memanfaatkannya
Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Diumumkan, Pelaku Usaha Bisa Memanfaatkannya
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bantu Korban Bencana di Sumbar, Kementerian KP Kirim Bantuan Produk Perikanan
Bantu Korban Bencana di Sumbar, Kementerian KP Kirim Bantuan Produk Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Politeknik KP Pariaman Bantu Korban Bencana di Pesisir Selatan, Sumbar
Politeknik KP Pariaman Bantu Korban Bencana di Pesisir Selatan, Sumbar
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Perjuangkan Hak Nelayan Kecil, Kementerian KP Suarakan Isu Subsidi Perikanan di WTO
Perjuangkan Hak Nelayan Kecil, Kementerian KP Suarakan Isu Subsidi Perikanan di WTO
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lewat Aplikasi e-Latar, Kementerian KP Berupaya Tingkatkan Mutu Pembelajaran Satdik KP
Lewat Aplikasi e-Latar, Kementerian KP Berupaya Tingkatkan Mutu Pembelajaran Satdik KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Pentaru 2024/2025 Dibuka, Beasiswa Pendidikan Gratis Diberikan bagi Peserta Didik Anak Pelaku Utama KP
Pentaru 2024/2025 Dibuka, Beasiswa Pendidikan Gratis Diberikan bagi Peserta Didik Anak Pelaku Utama KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri Trenggono Sebut SDM Berkualitas Jadi Kunci Majukan Sektor Kelautan dan Perikanan
Menteri Trenggono Sebut SDM Berkualitas Jadi Kunci Majukan Sektor Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Siap Penuhi Permintaan Penempatan Awak Kapal Perikanan dari Indonesia di Kapal Spanyol
Kementerian KP Siap Penuhi Permintaan Penempatan Awak Kapal Perikanan dari Indonesia di Kapal Spanyol
Kementerian Kelautan dan Perikanan
RI-Spanyol Sepakat Tingkatkan Jaminan Perlindungan Awak Kapal Ikan Asal Indonesia
RI-Spanyol Sepakat Tingkatkan Jaminan Perlindungan Awak Kapal Ikan Asal Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Berkat Pemanfaatan Aset SFV UPT, Kementerian KP Raih PNBP Rp 32,05 Miliar
Berkat Pemanfaatan Aset SFV UPT, Kementerian KP Raih PNBP Rp 32,05 Miliar
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP, FAO, dan Pemprov Jateng Lepasliarkan 20 Kg Sidat Hasil Proyek IFish
Kementerian KP, FAO, dan Pemprov Jateng Lepasliarkan 20 Kg Sidat Hasil Proyek IFish
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Program Ekonomi Biru Kementerian KP Dikupas dalam Bali Ocean Days 2024
Program Ekonomi Biru Kementerian KP Dikupas dalam Bali Ocean Days 2024
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lewat Politeknik AUP Kampus Serang, Kementerian KP Sukses Kembangkan Budi Daya Udang Vaname
Lewat Politeknik AUP Kampus Serang, Kementerian KP Sukses Kembangkan Budi Daya Udang Vaname
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bagikan artikel ini melalui
Oke