Tingkatkan Akses Pendidikan MDVI/DB, Perkins Latih 150 Guru SLB

Kompas.com - 11/10/2018, 11:34 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Para peserta Diklat Layanan Pendidikan bagi Siswa dengan Hambatan Majemuk, MDVI/DB angkatan 1 dan 3DOK HUMAS Ditjen GTK Kemendikbud Para peserta Diklat Layanan Pendidikan bagi Siswa dengan Hambatan Majemuk, MDVI/DB angkatan 1 dan 3

KOMPAS.com - Perkins Internasional bekerja sama dengan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Luar Biasa (PLB) Bandung menggelar diklat layanan pendidikan bagi siswa dengan hambatan majemuk, MDVI/DB.

MDVI/DB adalah kepanjangan dari Multi Disability with Visual Impairment/Deafblindness atau yang dikenal dengan ketunaan ganda. Orang yang menderita ini akan mengalami hambatan penglihatan yang disertai dengan hambatan lain.

PPPPTK TK dan PLB Bandung sendiri bertanggung jawab untuk meningkatkan akses layanan pendidikan melalui guru yang mengajar pada ketunaan ini. Tercatat ada 150 guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Indonesia yang mengikuti diklat layanan terebut.

Asal tahu saja, sejak tahun 2016, Perkins International yang berpusat di Boston Amerika Serikat adalah partner bekerja untuk mengupayakan peningkatan kompetensi guru SLB di Indonesia yang memiliki siswa MDVI.

Sebagai informasi, kerja sama dengan Perkins dilakukan melalui program pelatihan yang akan dilaksanakan dalam 4 tahap selama 4 tahun. Pelatihan ini pun telah berjalan mulai tahun 2017.

Perkins Internasional sendiri merupakan organisasi yang memiliki program melatih guru-guru SLB yang memiliki siswa MDVI di seluruh dunia.

Dalam rilis yang Kompas.com terima, Senin (1/10/2018), pada 2017 dan 2018 total ada 5 kelas dengan peserta 30 orang guru SLB setiap kelasnya yang mengikuti tahap pertama pelatihan tersebut.

BACA JUGAAustralia Bantu Indonesia Terapkan Pendidikan Inklusi TK Berkualitas

Setelah mengikuti pelatihan tahap pertama selama 10 hari, tim Perkins dan Widyaiswara PPPPTK TK dan PLB Bandung melakukan pendampingan, berupa monitoring, mentoring dan coaching selama minimal 6 bulan kepada mereka.

“Pendampingan ini penting agar peserta dapat menerapkan hasil diklat dengan baik dan membantu para guru dalam mengajar anak-anak MDVI/DB di kelas,” ungkap Weningsih, Spesialis Pendidikan Wilayah Asia Pasifik Perkins Internasional.

Lebih lanjut, Weningsih mengatakan bahwa setiap peserta dinilai secara terus menerus sebagai proses seleksi untuk naik ke tahap dua. Adapun pada tahap kedua akan diselenggarakan dalam dua gelombang yang berlangsung pada Oktober dan November 2018.

Sebenarnya kerja sama dengan Perkins Internasional tidak hanya sebatas melakukan pelatihan kepada guru. Ini terlihat dari usaha Perkins yang memberangkatkan dua orang dari PPPPTK TK dan PLB Widyaiswara ke Boston untuk belajar.

Dua orang tersebut adalah Lina Kurniati dan Dede Suprianto. Lina mengikuti diklat di Boston selama 3 minggu, sementara Widyaiswara menjalani Educational Leadership Program (ELP) di Kampus Perkins Schools for Blind di Boston selama 9 bulan. Perkins pun menanggung semua biaya keduanya.

Dengan mengikuti ELP itu, Dede bisa mendapatkan pengalaman belajar langsung, baik di dalam maupun di luar kelas. Dia juga menghadiri ceramah, konferensi, lokakarya, dan mengunjungi sekolah umum.

Dengan begitu, baik Dede dan peserta ELP lainnya bisa mengamati dan mengajar di ruang kelas Perkins. Mereka juga dapat membantu siswa yang tinggal di asrama dalam kegiatan sehari-harinya.

BACA JUGAProgram Kemitraan GTK Jadi "Kunci" Pemerataan Mutu Pendidikan

“Usai mengikuti itu, mereka diharapkan dapat berbagi pengetahuan baru dan melakukan perbaikan besar untuk layanan untuk anak-anak dan dewasa muda di seluruh dunia yang mengalami ketunaan ganda,” ujar Direktur Program Wilayah Asia/Pasifik Perkins Internasional Deborah Gleason.

“Peserta yang telah lulus dalam mengikuti ELP ini mendapat lisensi untuk mengajar di berbagai negara lainnya di seluruh dunia,” tambahnya.

Terkini Lainnya
Kemendikbud Selesai Evaluasi Ormas untuk Program Organisasi Penggerak
Kemendikbud Selesai Evaluasi Ormas untuk Program Organisasi Penggerak
Ditjen GTK Kemdikbud
Begini Perjuangan Kepala Sekolah SD Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Begini Perjuangan Kepala Sekolah SD Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Ditjen GTK Kemdikbud
Nadiem Sebut “Guru Penggerak” Bakal Jadi Ujung Tombak Transformasi Pendidikan Indonesia
Nadiem Sebut “Guru Penggerak” Bakal Jadi Ujung Tombak Transformasi Pendidikan Indonesia
Ditjen GTK Kemdikbud
Sambut Tahun Ajaran Baru saat Pandemi, Kemendikbud Luncurkan Seri Webinar
Sambut Tahun Ajaran Baru saat Pandemi, Kemendikbud Luncurkan Seri Webinar
Ditjen GTK Kemdikbud
Cegah Kekerasan, Mendikbud Soroti Pentingnya Kerja Sama Sekolah dan Keluarga
Cegah Kekerasan, Mendikbud Soroti Pentingnya Kerja Sama Sekolah dan Keluarga
Ditjen GTK Kemdikbud
Program Kemitraan, Upaya Mendikbud Tingkatkan Mutu Pendidikan
Program Kemitraan, Upaya Mendikbud Tingkatkan Mutu Pendidikan
Ditjen GTK Kemdikbud
Ditjen GTK: Sistem Zonasi Wujud Kemerdekaan di Dunia Pendidikan
Ditjen GTK: Sistem Zonasi Wujud Kemerdekaan di Dunia Pendidikan
Ditjen GTK Kemdikbud
Mendikbud Sebut Kualitas Guru Cerminan Standar Nasional Pendidikan
Mendikbud Sebut Kualitas Guru Cerminan Standar Nasional Pendidikan
Ditjen GTK Kemdikbud
Anak Usia Dini Dilatih Berpikir Kritis, Apa Bisa?
Anak Usia Dini Dilatih Berpikir Kritis, Apa Bisa?
Ditjen GTK Kemdikbud
Warna-warni Pakaian Adat saat Upacara HUT RI di Kemendikbud
Warna-warni Pakaian Adat saat Upacara HUT RI di Kemendikbud
Ditjen GTK Kemdikbud
Mendikbud Muhadjir: Guru adalah Kunci Perbaikan Kualitas SDM
Mendikbud Muhadjir: Guru adalah Kunci Perbaikan Kualitas SDM
Ditjen GTK Kemdikbud
Guru Berprestasi, Guru yang Memerdekakan
Guru Berprestasi, Guru yang Memerdekakan
Ditjen GTK Kemdikbud
Pengabdian Guru di Daerah Terpencil dan Tertinggal Akan Diapresiasi Kemdikbud
Pengabdian Guru di Daerah Terpencil dan Tertinggal Akan Diapresiasi Kemdikbud
Ditjen GTK Kemdikbud
Tingkatan Kualitas Pendidik, Kemdikbud Gelar Pemilihan Guru Berprestasi
Tingkatan Kualitas Pendidik, Kemdikbud Gelar Pemilihan Guru Berprestasi
Ditjen GTK Kemdikbud
Di Era Revolusi Industri 4.0, Peran Guru Tak Tergantikan, Tapi..
Di Era Revolusi Industri 4.0, Peran Guru Tak Tergantikan, Tapi..
Ditjen GTK Kemdikbud
Bagikan artikel ini melalui
Oke