KOMPAS.com - Tercatat 1107 guru sekolah dasar (SD) dari berbagai wilayah di Indonesia berminat mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Matematika Sederhana (APMS).
Kegiatan yang ditawarkan atau publikasi secara daring (online) oleh Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Yogyakarta ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru untuk membuat alat peraga matematika serta menggunakannya dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar (SD).
Berkat diinformasikan secara daring, seluruh guru yang ada di Tanah Air berkesempatan mengikutinya. Lebih dari itu, guru Indonesia di luar negeri pun bisa ikut mendaftar.
Dalam rilis yang Kompas.com terima, Senin (10/1/2018), dari sejumlah guru yang mengirim formulir pendaftaran, tercatat 799 orang atau 72 persen berasal dari kawasan Indonesia bagian barat.
Lalu 264 orang atau 24 persen dari kawasan Indonesia bagian tengah. Dari kawasan Indonesia bagian timur 43 orang atau 3,9 persen, dan satu orang atau 0,1 persen dari sekolah Indonensia di Malaysia.
BACA JUGA: Guru Honorer Jadi Garda Depan Kualitas Pendidikan di Daerah Terluar
Sebagai informasi, semua guru SD berhak untuk mengikuti diklat ini sepanjang mereka memenuhi persyaratan sebagai berikut.
Pertama, sebagai guru SD atau guru Matematika SD atau yang sederajat. Kedua, aktif di Kelompok Kerja Guru (KKG).
Ketiga, belum pernah mengikuti kegiatan sejenis yang diselenggarakan oleh PPPPTK Matematika.
Keempat, sanggup mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan dan kelima atau terakhir sanggup melakukan pengimbasan di sekolah dan KKG masing-masing.
Usai memenuhi persyaratan itu, mereka bisa mengunduh formulir pendaftaran dan format dokumen persyaratan dari laman PPPPTK Matematika. Setelah itu, calon peserta dapat mengisi formulir, melengkapi format persyaratan dan memindainya.
Selanjutnya seluruh dokumen dikirim kepada panitia melalui surel. Dari hasil seleksi terhadap dokumen calon peserta, diperoleh 30 guru yang memenuhi syarat untuk dapat mengikuti pelatihan ini.
BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas Pendidikan Dasar, Kemendikbud Luncurkan "PINTAR"
Pelatihan sendiri dilaksanakan di Laboratorium Matematika PPPPTK Matematika dengan pola 50 jam pelatihan dan difasilitasi oleh para Widyaiswara PPPPTK Matematika.
Struktur program pelatihan meliputi 30 persen materi teori dan 70 persen praktik pembuatan alat peraga matematika sederhana serta pemanfaatannya dalam pembelajaran.
Kepala PPPPTK Matematika Daswatia Astuty yang membuka pelatihan pembuatan APMS dalam sambutannya berpesan kepada peserta untuk rajin mengembagkan alat peraga matematika.
"Dimulai dari yang sederhana dahulu dengan mengacu pada kontekstualitas dan kearifan budaya lokal," ujar dia