Pendidik Anak Bangsa Perlu Perlindungan Ekstra

Kompas.com - 02/05/2018, 16:08 WIB
Josephus Primus

Editor

Presiden Joko Widodo memperingati Hari Pendidikan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5/2017).Fabian Januarius Kuwado Presiden Joko Widodo memperingati Hari Pendidikan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Pendidikan Nasional tahun ini mesti menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk berkomitmen melindungi para guru di seluruh daerah.

Kasus kekerasan terhadap para guru yang bertugas di Kampung Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua yang terjadi baru-baru ini merupakan fenomena gunung es.

Kekerasan terhadap guru bisa terjadi kapan pun dan di mana pun, bahkan di tempat guru bekerja. Bentuk kekerasan terhadap guru pun beragam.

Payung hukum

Sebetulnya, tahun lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan payung hukum bagi perlindungan guru.

Peraturan itu, Permendikbud Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perlindungan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan menjadi dasar bagi perlindungan guru dalam menjalankan profesinya.

Perlindungan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan meliputi perlindungan hukum, profesi, kesehatan dan keselamatan kerja, dan/atau hak atas kekayaan intelektual.

Perlindungan itu meliputi perlindungan terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, serta pihak lain.

Kemendikbud, melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, selalu siaga untuk mengadvokasi para guru dan tenaga kependidikan.

Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, E. Nurzaman, mengatakan pemerintah tidak menunggu aduan dalam menjalankan fungsi perlindungan terhadap guru dan tenaga kependidikan.

“Apabila ada guru-guru yang terkena kasus, kami menyediakan advikasi. Pemerintah pusat langsung menerjunkan tim dari sini (Kemendikbud) ke daerah tempat tinggal guru tersebut,” ujarnya.

Turun ke Papua

Pemerintah pusat bergerak cepat saat terjadi kekerasan terhadap guru di Kampung Arwanop. Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Delapan orang guru disekap sekelompok kriminal separatis bersenjata setelah kegiatan belajar mengajar di sekolah usai pada Jumat (13/4/2018).

Penyekapan berlangsung di komplek perumahan guru Kampung Arwanop, Distrik Tembagapura, Mimika.

Presiden RI, Joko Widodo, meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menemui para pendidik itu. Pertemuan berlangsung di Ossa de Vila, Mimika, Papua, Senin (23/4/2018).

“Mudah-mudahan para guru segera pulih dari trauma. Bapak Presiden menyampaikan simpatinya dan ikut prihatin dengan kasus ini,” katanya dalam siaran tertulis.

Ia berharap tidak terjadi lagi kasus kekerasan terhadap guru dan tenaga kependidikan dalam bentuk apa pun.

Trauma mengajar

Para guru Sekolah Dasar Inpres Arwanop disekap 30 orang bersenjata selama kurang lebih 45 menit.

Kelompok bersenjata melakukan tindak kekerasan dan merampas harta benda para guru.

“Pada saat disekap, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Disuruh duduk di lantai dan ditodong pakai senjata. Kita punya barang ada handphone, laptop, pakaian habis semua diambil orang itu,” ungkap salah satu korban yang tidak boleh disebutkan identitasnya.

Seluruh guru korban penyekapan mengalami trauma. Untuk itu, pemerintah segera mengupayakan pemulihan terhadap para korban melalui konseling dini.

“Dari kementerian akan ada penanganan khusus untuk guru-guru ini terutama untuk traumanya. Kami juga punya tim untuk penanganan kasus ini, termasuk konseling dini,” katanya.

Kemendikbud saat ini mempertimbangkan kelangsungan profesi para guru yang masih berstatus guru kontrak dan guru bantu.

Koordinasi lintas kementerian akan dilakukan untuk menentukan nasib delapan guru tersebut.

“Nanti saya akan laporkan kepada presiden. Mudah-mudahan presiden akan membuat sebuah keputusan yang menggembirakan,” katanya.

Kekerasan guru di Kampung Banti

Kekerasan dalam dunia pendidikan juga terjadi di SD Negeri Jagamin di Kampung Banti. Sekolah ini letaknya tak jauh dari Arwanop dibakar oleh kelompok bersenjata.

Seluruh Guru SD Negeri Jagamin dievakuasi agar tak menjadi korban kekerasan seperti para guru di Arwanop.

Tak kurang dari 380 siswa sekolah dasar dari SD Inpres Arwanop dan SD Negeri Jagamin tak lagi menerima layanan pendidikan karena gurunya diungsikan.

Ancaman kekerasan yang dialami para guru berdampak besar pada kelangsungan proses pembelajaran anak bangsa di tanah Papua.


Terkini Lainnya
Kemendikbud Selesai Evaluasi Ormas untuk Program Organisasi Penggerak
Kemendikbud Selesai Evaluasi Ormas untuk Program Organisasi Penggerak
Ditjen GTK Kemdikbud
Begini Perjuangan Kepala Sekolah SD Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Begini Perjuangan Kepala Sekolah SD Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Ditjen GTK Kemdikbud
Nadiem Sebut “Guru Penggerak” Bakal Jadi Ujung Tombak Transformasi Pendidikan Indonesia
Nadiem Sebut “Guru Penggerak” Bakal Jadi Ujung Tombak Transformasi Pendidikan Indonesia
Ditjen GTK Kemdikbud
Sambut Tahun Ajaran Baru saat Pandemi, Kemendikbud Luncurkan Seri Webinar
Sambut Tahun Ajaran Baru saat Pandemi, Kemendikbud Luncurkan Seri Webinar
Ditjen GTK Kemdikbud
Cegah Kekerasan, Mendikbud Soroti Pentingnya Kerja Sama Sekolah dan Keluarga
Cegah Kekerasan, Mendikbud Soroti Pentingnya Kerja Sama Sekolah dan Keluarga
Ditjen GTK Kemdikbud
Program Kemitraan, Upaya Mendikbud Tingkatkan Mutu Pendidikan
Program Kemitraan, Upaya Mendikbud Tingkatkan Mutu Pendidikan
Ditjen GTK Kemdikbud
Ditjen GTK: Sistem Zonasi Wujud Kemerdekaan di Dunia Pendidikan
Ditjen GTK: Sistem Zonasi Wujud Kemerdekaan di Dunia Pendidikan
Ditjen GTK Kemdikbud
Mendikbud Sebut Kualitas Guru Cerminan Standar Nasional Pendidikan
Mendikbud Sebut Kualitas Guru Cerminan Standar Nasional Pendidikan
Ditjen GTK Kemdikbud
Anak Usia Dini Dilatih Berpikir Kritis, Apa Bisa?
Anak Usia Dini Dilatih Berpikir Kritis, Apa Bisa?
Ditjen GTK Kemdikbud
Warna-warni Pakaian Adat saat Upacara HUT RI di Kemendikbud
Warna-warni Pakaian Adat saat Upacara HUT RI di Kemendikbud
Ditjen GTK Kemdikbud
Mendikbud Muhadjir: Guru adalah Kunci Perbaikan Kualitas SDM
Mendikbud Muhadjir: Guru adalah Kunci Perbaikan Kualitas SDM
Ditjen GTK Kemdikbud
Guru Berprestasi, Guru yang Memerdekakan
Guru Berprestasi, Guru yang Memerdekakan
Ditjen GTK Kemdikbud
Pengabdian Guru di Daerah Terpencil dan Tertinggal Akan Diapresiasi Kemdikbud
Pengabdian Guru di Daerah Terpencil dan Tertinggal Akan Diapresiasi Kemdikbud
Ditjen GTK Kemdikbud
Tingkatan Kualitas Pendidik, Kemdikbud Gelar Pemilihan Guru Berprestasi
Tingkatan Kualitas Pendidik, Kemdikbud Gelar Pemilihan Guru Berprestasi
Ditjen GTK Kemdikbud
Di Era Revolusi Industri 4.0, Peran Guru Tak Tergantikan, Tapi..
Di Era Revolusi Industri 4.0, Peran Guru Tak Tergantikan, Tapi..
Ditjen GTK Kemdikbud
Bagikan artikel ini melalui
Oke