Pelatihan Guru PAUD Bisa Diongkosi Dana Desa

Kompas.com - 30/11/2017, 16:05 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Pendidikan dan pelatihan guru PAUD melalui Program Generasi Cerdas Desa (GCD) diselenggarakan di Lombok Barat, NTB, Kamis (19/11/2017)Dok. Humas Ditjen GTK Kemendikbud Pendidikan dan pelatihan guru PAUD melalui Program Generasi Cerdas Desa (GCD) diselenggarakan di Lombok Barat, NTB, Kamis (19/11/2017)


KOMPAS.com - Pemerintah mendorong para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di desa melalui Program Generasi Cerdas Desa (GCD).

Pendidik yang berkompetensi diharapkan bakal mencetak peserta didik dengan perkembangan dan pertumbuhannya yang lebih baik. Adapun sasaran pendidiknya adalah guru kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), satuan PAUD sejenis (SPS), dan taman kanak-kanak (TK).

Program Generasi Cerdas Desa digagas oleh Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Kementerian Desa (Kemendes), dan Bank Dunia.

Melalui program itu, pelayanan dasar pendidikan anak usia dini didukung dengan memanfaatkan dana desa. Lokasi program PAUD GCD tersebar di 25 kabupaten, 252 kecamatan, dan 2.735 desa.

Baca: Kompetensi Guru TK dan PAUD Terus Ditingkatkan

“Ketiga pihak yang terlibat di dalam program PAUD GCD menyepakati peran yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak sesuai dengan kapasitasnya,” kata Direktur Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas Abdoellah  saat meninjau Pendidikan dan Pelatihan Berjenjang Tingkat Dasar ke salah satu PAUD Generasi Cerdas Desa di Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di SKB Kecamatan Gunungsari, Kamis (19/11/2017).

Kemendikbud berperan antara lain di dalam pendidikan dan pelatihan (diklat), kurikulum diklat, penyediaan bahan ajar, dan penyediaan training of trainer (TOT)/pelatihan calon pelatih (PCP).

Kemendes berperan di dalam mengorganisasikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang membidangi pemerintahan desa, terkait peningkatan kompetensi pendidik PAUD di desa.

Sementara, Bank Dunia berperan dalam mengkoordinasikan, melaksanakan, dan membiayai pekerjaan peningkatan kompetensi pendidik PAUD.

Baca: Pemerintah Dorong Guru TK Jadi Sarjana Pendidikan

Peserta diklat di Lombok Barat sebanyak 48 orang guru PAUD, 2 orang di antaranya laki-laki. Peserta merupakan utusan dari desa-desa yang ada di Kabupaten Lombok Barat. Satu desa rata-rata mengirimkan 1-3 orang guru yang berasal dari lembaga PAUD yang berbeda-beda.

Abdoellah hadir guna memastikan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar di Kabupaten Lombok Barat tepat sasaran. Dalam upaya meningkatkan mutu dan kompetensi guru PAUD dalam membangun PAUD desa yang berkualitas, ia menggali respon peserta diklat selama pelatihan.

Sejumlah peserta menyampaikan kesan positif atas apa yang sudah mereka ikuti selama diklat. Banyaknya praktik membuat para guru lebih mudah memahami materi yang diberikan, tak seperti diklat lainnya.

“Tidak sedikit dari peserta tersadar bahwa selama ini ada kesalahan mengajar. Melalui pelatihan ini, peserta merasa lebih percaya diri dan mampu membuat alat peraga edukatif dari bahan yang ada di sekitarnya,” katanya.

Dasar pembentukan karakter anak bangsa

Abdoellah menegaskan, usia dini merupakan usia emas karena saat itulah anak bertumbuh kembang secara optimal. Pada masa itu, peran orangtua dan guru PAUD sangat vital dalam merangsang tumbuh kembang anak.

“Setiap rangsangan yang diberikan saat usia dini akan menyambungkan jutaan sel-sel saraf yang ada di otak anak. Sinaps-sinaps akan terjalin sehingga anak akan lebih cerdas dan mampu berbuat lebih baik seiring bertambahnya usia mereka hingga dewasanya. Sebaliknya, jalinan sinaps akan putus setiap kali anak anak mendapat bentakan, celaan dan sejenisnya,” ujarnya.

Profesi guru PAUD, ia melanjutkan, sangat penting dalam menyiapkan masa depan bangsa. Demi menjaga kualitas pengajaran, guru perlu mengembangkan kompetensinya. Dengan begitu, guru akan  mampu mengarahkan anak didik sesuai dengan tumbuh kembangnya.

“Selain itu, kegiatan parenthing mesti dilakukan sekali sebulan,” katanya.

Pada masa usia emas (golden age), otak anak-anak mampu secara cepat menyerap berbagai informasi yang diterima dari lingkungan sekelilingnya. Pada masa ini pula anak-anak mahir meniru tingkah laku dan kebiasaan yang dilihat di sekitarnya. www.shutterstock.com Pada masa usia emas (golden age), otak anak-anak mampu secara cepat menyerap berbagai informasi yang diterima dari lingkungan sekelilingnya. Pada masa ini pula anak-anak mahir meniru tingkah laku dan kebiasaan yang dilihat di sekitarnya.

Ia berharap kegiatan tersebut bakal mempererat relasi dan komunikasi pendidik dengan orangtua. Dengan demikian, proses mendidik anak bakal lebih optimal.

Orangtua atau wali murid bisa mendapatkan kesempatan belajar dan mengetahui hal-hal yang penting, seperti tahapan-tahapan perkembangan anak, komunikasi efektif, serta kesehatan dan gizi.

“Hal tersebut penting sebagai upaya meminimalkan salah asuh yang berdampak pada tumbuh kembang anak,” tuturnya.

Pendidikan dan pelatihan guru PAUD melalui Program Generasi Cerdas Desa (GCD) diselenggarakan di Lombok Barat, NTB, Kamis (19/11/2017)Dok. Humas Ditjen GTK Kemendikbud Pendidikan dan pelatihan guru PAUD melalui Program Generasi Cerdas Desa (GCD) diselenggarakan di Lombok Barat, NTB, Kamis (19/11/2017)

Usai pendidikan dan pelatihan, ia meminta para guru untuk tetap menjaga semangat belajar, menggali kemampuan untuk bisa menyelesaikan persoalanan melalui kegiatan di gugus terdekat.

“Dan yang utama, guru harus mampu membuat anak senang di skolah,” katanya.

Terkini Lainnya
Kemendikbud Selesai Evaluasi Ormas untuk Program Organisasi Penggerak
Kemendikbud Selesai Evaluasi Ormas untuk Program Organisasi Penggerak
Ditjen GTK Kemdikbud
Begini Perjuangan Kepala Sekolah SD Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Begini Perjuangan Kepala Sekolah SD Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Ditjen GTK Kemdikbud
Nadiem Sebut “Guru Penggerak” Bakal Jadi Ujung Tombak Transformasi Pendidikan Indonesia
Nadiem Sebut “Guru Penggerak” Bakal Jadi Ujung Tombak Transformasi Pendidikan Indonesia
Ditjen GTK Kemdikbud
Sambut Tahun Ajaran Baru saat Pandemi, Kemendikbud Luncurkan Seri Webinar
Sambut Tahun Ajaran Baru saat Pandemi, Kemendikbud Luncurkan Seri Webinar
Ditjen GTK Kemdikbud
Cegah Kekerasan, Mendikbud Soroti Pentingnya Kerja Sama Sekolah dan Keluarga
Cegah Kekerasan, Mendikbud Soroti Pentingnya Kerja Sama Sekolah dan Keluarga
Ditjen GTK Kemdikbud
Program Kemitraan, Upaya Mendikbud Tingkatkan Mutu Pendidikan
Program Kemitraan, Upaya Mendikbud Tingkatkan Mutu Pendidikan
Ditjen GTK Kemdikbud
Ditjen GTK: Sistem Zonasi Wujud Kemerdekaan di Dunia Pendidikan
Ditjen GTK: Sistem Zonasi Wujud Kemerdekaan di Dunia Pendidikan
Ditjen GTK Kemdikbud
Mendikbud Sebut Kualitas Guru Cerminan Standar Nasional Pendidikan
Mendikbud Sebut Kualitas Guru Cerminan Standar Nasional Pendidikan
Ditjen GTK Kemdikbud
Anak Usia Dini Dilatih Berpikir Kritis, Apa Bisa?
Anak Usia Dini Dilatih Berpikir Kritis, Apa Bisa?
Ditjen GTK Kemdikbud
Warna-warni Pakaian Adat saat Upacara HUT RI di Kemendikbud
Warna-warni Pakaian Adat saat Upacara HUT RI di Kemendikbud
Ditjen GTK Kemdikbud
Mendikbud Muhadjir: Guru adalah Kunci Perbaikan Kualitas SDM
Mendikbud Muhadjir: Guru adalah Kunci Perbaikan Kualitas SDM
Ditjen GTK Kemdikbud
Guru Berprestasi, Guru yang Memerdekakan
Guru Berprestasi, Guru yang Memerdekakan
Ditjen GTK Kemdikbud
Pengabdian Guru di Daerah Terpencil dan Tertinggal Akan Diapresiasi Kemdikbud
Pengabdian Guru di Daerah Terpencil dan Tertinggal Akan Diapresiasi Kemdikbud
Ditjen GTK Kemdikbud
Tingkatan Kualitas Pendidik, Kemdikbud Gelar Pemilihan Guru Berprestasi
Tingkatan Kualitas Pendidik, Kemdikbud Gelar Pemilihan Guru Berprestasi
Ditjen GTK Kemdikbud
Di Era Revolusi Industri 4.0, Peran Guru Tak Tergantikan, Tapi..
Di Era Revolusi Industri 4.0, Peran Guru Tak Tergantikan, Tapi..
Ditjen GTK Kemdikbud
Bagikan artikel ini melalui
Oke