JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (GTK PAUD dan Dikmas). Upaya melakukan terobosan untuk meningkatkan kompetensi terus dilakukan.
Sejak 2011, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) berjenjang bagi GTK PAUD. Diklat tersebut diterapkan secara berjenjang, mulai dari tingkat dasar, lanjut, hingga mahir.
Berdasarkan data Kemendikbud, jumlah GTK PAUD berdasarkan data nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK) yaitu 275.096 orang.
Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Hamid Muhamad mengatakan, sejak 2011 hingga 2015, GTK PAUD yang telah mengikuti diklat tingkat dasar dan lanjut mencapai 125.902 orang.
Baca: Pemerintah Dorong Guru TK Jadi Sarjana Pendidikan
Adapun dana diklat itu berasal dari APBN dan APBD, swadaya murni masyarakat, dan program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan yang peduli pendidikan. CSR itu diberikan untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD.
“Dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak guna memperluas sasaran pelatihan,” katanya saat menyampaikan siaran pers peringatan Hari Guru Nasional 2017 di Kantor Kemendikbud, Kamis (23/11/2017).
Tahun ini, pemerintah menggelar Program Diklat tingkat dasar yang dilakukan oleh PKG sebagai organisasi mitra dan pelatihan calon pelatih (PCP) tingkat dasar.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) dan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) tingkat provinsi.
Baca: Guru Mesti Update Informasi dan IPTEK
Kedua program tersebut di bawah pembinaan Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas.
“Sasaran diklat berjenjang tingkat dasar adalah guru PAUD non-formal yang berkualifikasi SLTA dan SLTP dan belum mendapat kesempatan mengikuti diklat berjenjang dan yang sejenis,” ujarnya.
Pemerintah juga memilih Program Pelatihan Calon Pelatih (PCP) untuk memenuhi kebutuhan pelatih dalam program tersebut. Pelatihan itu diselenggarakan oleh 40 organisasi mitra di seluruh Indonesia dengan jumlah peserta mencapai 2000 orang.